Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya manusia, kucing juga kadang tidak mau makan. Entah nafsu makannya hilang atau memang hobi pilih-pilih makanan, kucing yang menolak untuk makan merupakan masalah serius.
Ketika hewan tidak cukup makan, ia harus mengandalkan cadangan lemak sebagai energi. Sebelum lemak yang disimpan dapat digunakan untuk bahan bakar, itu harus diproses oleh hati. Langkah ini membutuhkan pasokan protein yang memadai.
Baca Juga
Seiring dengan penurunan berat badan kilat yang terjadi pada kucing yang berhenti makan, persediaan protein semakin menipis dan hati menjadi kewalahan akan lemak. Hal ini mengakibatkan kondisi berbahaya yang dikenal sebagai lipidosis hati, yang dapat menyebabkan gagal hati.
Advertisement
Hilangnya nafsu makan pada kucing biasanya merupakan tanda suatu penyakit. Oleh sebab itu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter hewan segera setelah melihat perubahan dalam kebiasaan makan kucing. Semakin cepat masalah ditangani, semakin kecil risikonya.
Terdapat banyak alasan mengapa kucing menolak sajian lezat di hadapannya. Menurut situs WebMD, beberapa penyebab kucing tidak mau makan antara lain:
1. Vaksinasi
Apakah Anda memperhatikan hilangnya nafsu makan kucing Anda tak lama setelah Anda membawanya ke dokter hewan untuk vaksinasi rutin? Jika demikian, alasan kucing tidak mau makan mungkin merupakan reaksi yang timbul terhadap suntikan.
Meskipun vaksin menjadi penyelamat bagi jutaan hewan, ini dapat menyebabkan efek samping pada beberapa hewan. Kehilangan nafsu makan adalah salah satu efek samping yang umum terjadi. Akan tetapi, tidak perlu khawatir. Ini biasanya tidak parah dan hanya bersifat sementara.
2. Penyakit
Kehilangan nafsu makan adalah salah satu indikator utama bahwa ada sesuatu yang salah. Jadi, pastikan untuk memperhatikan ketika kucing tiba-tiba berhenti makan.
Beberapa kondisi yang berbeda mungkin jadi alasannya, misalnya infeksi, gagal ginjal, pankreatitis, masalah usus, dan kanker. Alasan kucing tidak mau makan juga bisa sesederhana sakit gigi.
3. Mabuk Perjalanan dan Lingkungan Asing
Layaknya manusia, mayoritas kucing butuh waktu untuk beradaptasi. Oleh karena itu, perubahan rutinitas dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan.
Selain itu, beberapa hewan juga dapat mengalami mabuk perjalanan ketika bepergian dengan mobil atau pesawat, yang dapat menyebabkan mual dan tidak mau makan.
4. Masalah Psikologis
Jika dokter hewan mengakan bahwa kucing Anda tidak sakit secara fisik, maka kecemasan atau depresi bisa menjadi alasan kucing tidak mau makan. Perubahan kondisi rumah dapat mengganggu kucing yang sensitif, dan terkadang orang baru atau perubahan jadwal dapat memengaruhi kesehatan emosional kucing.
5. Pilih-Pilih Makanan
Kucing Anda bisa jadi tidak cocok dengan makanan yang disuguhkan. Perlu diingat bahwa secara umum, kucing membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan baru. Jadi, perubahan pola makan yang baru-baru terjadi dapat menyebabkannya enggan makan.
Advertisement
Dokter Hewan Akan Berikan Stimulan
Baik kucing sakit, cemas, atau hanya pilih-pilih makanan, ingatlah bahwa penolakan total terhadap makanan dapat memiliki konsekuensi serius.
Oleh karena itu, bahkan jika Anda mencoba membuat kucing melahap makanan yang diresepkan dokter, jangan pernah membuat kucing kelaparan hanya untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Jika penyakit adalah alasan kucing tidak mau makan, konsultasikan dengan dokter hewan untuk merancang rejimen terbaik bagi Anda dan si kucing kesayangan.
Ini mungkin termasuk perubahan jenis atau konsistensi makanan kucing. Ketika sakit, beberapa kucing mungkin lebih tertarik dengan makanan kaleng.
Dalam kasus yang lebih ekstrem, dokter hewan dapat meresepkan beberapa stimulan nafsu makan atau merekomendasikan makanan cair yang diberikan melalui jarum suntik. Dokter hewan juga dapat merekomendasikan untuk menempatkan tabung makanan guna memastikan kucing mendapat nutrisi yang cukup.
Ketika penyebabnya bukan penyakit, ada hal-hal yang dapat dicoba untuk mendorong kucing agar mau makan. Beberapa makanan tertentu seperti hati atau tuna kalengan dapat menjadi stimulan nafsu makan untuk beberapa kucing.
Jika kucing Anda termasuk di dalamnya, ingatlah untuk hanya menawarkan makanan ini dalam jumlah kecil. Pemberian dalam jumlah besar dapat membahayakan hewan peliharaan karena menyebabkan kekurangan atau kelebihan vitamin tertentu.
Transisi Makanan Kucing
Alih-alih mengandalkan makanan manusia, dorong kucing Anda untuk mengosumsi makanan kaleng komersial. Memanaskan makanan atau mencampurkan minyak ikan, kaldu (pastikan tidak mengandung bawang, sebab beracun bagi kucing), atau telur yang dimasak dapat memikat kucing yang hobi pilih-pilih makanan.
Jika si meong masih tidak mau makan, ambil makanannya dan sediakan makanan segar. Jika makanan dibiarkan mengeras dan basi, kucing akan belajar menghindarinya di masa depan.
Jika kucing terbiasa menikmati makanan manusia, pastikan untuk melakukan transisi makanan kucing selama beberapa minggu dengan cara mencampurkan makanan manusia favoritnya dengan makanan kucing.
Seiring berjalannya waktu, Anda harus dapat mengubah kebiasaan kucing yang dulunya hanya mengonsumsi makanan manusia, sekarang sepenuhnya makan makanan kucing.
Banyak ahli merekomendasikan untuk mengganti makanan kucing Anda dengan merek yang berbeda dua hingga empat kali setahun dengan menggunakan teknik serupa. Praktik ini dapat membantu menghindari masalah kucing yang enggan makan serta meminimalkan munculnya alergi makanan dan masalah usus.
Â
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement