Liputan6.com, Jakarta Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati sudah lebih dari tiga minggu belum sadarkan diri usai kolaps karena penyakit jantung.
"Secara umum, kondisi Putri belum sadarkan diri," kata Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand pada Minggu, 8 Januari 2023.
Baca Juga
Dokter yang merawat Putri Thailand mengatakan bahwa pasiennya itu menderita aritmia atau gangguan irama jantung akibat radang jantung yang disebabkan oleh infeksi mycoplasma.
Advertisement
Bajrakitiyabha Narendira Debyavati kolaps pada 14 Desember 2022. Saat itu, ia tengah berada di Distrik Pak Chong, timur laut Provinsi Nakhon Ratchasima untuk melatih anjingnya yang akan hendak ikut kompetisi yang diadakan oleh tentara.
Melihat kondisi yang serius pada wanita 44 tahun itu, pihak istana langsung menerbangkan sang putri dengan helikopter ke Bangkok untuk mendapatkan perawatan. Ia mendapatkan perawatan di RS Memorial King Chulalangkorn Bangkok.
Saat ini, ia mendapatkan perawatan lewat obat-obatan termasuk antibiotik serta menggunakan peralatan medis untuk membantu fungsi jantung, paru dan ginjal seperti mengutip SCMP, Senin (9/1/2023).
Putri Bajarakitiyabha adalah anak tertua dari istri pertama Raja Thailand. Wanita yang lahir pada 7 Desember 1978 ini merupakan satu-satunya anak dari istri pertama.
Ia memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum. Ia sudah mendapatkan gelar master dan doktor dari Universitas Cornell. Setelah lulus sekolah, ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Thailand untuk Austrial, Slovania dan Slovakia. Pernah juga bekerja di kantor Kejaksaan Agung dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pakai Alat Bantu untuk Dukung Organ Vital
Pihak Istana Thailand sempat menyebut kondisi wanita yang biasa disapa Putri Bha 'stabil di level satu'. Hal ini disampaikan pihak istana di pekan pertama usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Saat itu, tim dokter mengatakan memberikan obat-obatan untuk mengontrol detak dan ritme jantung. Serta Putri Bha sudah dibantu alat bantu yang mendukung organ-organ vital seperti jantung, paru dan ginjal.
Tim dokter menyebut bahwa sistol atau fase kontraksi dari siklus jantung tidak berfungsi dengan baik meski hasil coronary angiography (sebuah tes untuk mengetahui ada tidaknya penyumbatan di arteri) menunjukkan tidak ada kelainan.
"Oleh karena itu, sang putri diberi pengobatan dan dia mendapat dukungan jantung, ginjal, dan paru-paru. Tim medis akan memantau kondisi sang putri dengan cermat," kata pihak Istana pada pertengahan Desember lalu.
Advertisement
Tentang Aritmia
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung, dimana penderita gangguan ini dapat merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Sebenarnya aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung.
Aritmia bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala, sehingga kadang tidak disadari oleh penderitanya. Gejala aritmia yang dapat muncul pada umumnya antara lain:
- Jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia)
- Jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia)
- Pusing
- Pingsan
- Cepat lelah
- Sesak napas
- Nyeri dada
Namun perlu diketahui, seseorang yang mengalami gejala di atas belum tentu mengalami aritmia.