Sukses

Viral Lato-lato Diduga Bikin Bocah SD Buta, Kemenkes RI Buka Suara

Seorang bocah SD tiba-tiba buta diduga akibat lato-lato mainan anak yang sedang tren dan hits saat ini

Liputan6.com, Jakarta - Dampak mainan lato-lato tengah viral di media sosial Twitter, yang diduga menyebabkan mata seorang bocah SD buta. Sayangnya, informasi kebenaran dalam cuitan masih belum jelas. Meski begitu, cuitan pun banyak di retweet pengguna Twitter lain.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi, angkat bicara soal kejadian lato lato kena mata.

Dia mengatakan bahwa kejadian kecelakaan saat bermain lato-lato bisa saja terjadi.

Namun, berkaitan dengan dugaan bocah SD yang buta dan dirawat di rumah sakit akibat main lato-lato, belum terinformasikan fasilitas kesehatan (faskes) yang merawat di mana. Kejadian kasus ini seperti kecelakaan.

"Bisa saja terjadi cedera ya. Jadi seperti kecelakaan begitu. Enggak tahu pasti karena faskesnya belum terinfo yang mana," kata Nadia dalam konfirmasi yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat baru-baru ini.

"Dan ini cedera atau seperti kasus kecelakaan," dia menambahkan.

Di Twitter, salah satu akun mencuit soal mainan lato-lato yang diduga membuat mata bocah SD buta. Cuitan yang dilengkapi unggahan foto si bocah terbaring dengan mata sebelah kanan diperban itu berbunyi:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏 mohon ibu2 tercinta,agar anak2 di awasin,gara2 main lato-lato,anak kls 3 SD,mengalami pecah bola matanya,di karenakan main lato-lato, sehingga matanya buta😥 🙏 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏

 

2 dari 4 halaman

Jokowi dan Ridwan Kamil Main Lato-lato

Mainan lato-lato alias nok-nok belakangan ini sedang viral dan banyak dimainkan anak-anak bahkan sampai orang dewasa. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan dibuat penasaran dengan mainan satu ini.

Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam unggahan pada Selasa, 27 Desember 2022 itu, Jokowi terlihat menjajal nok-nok alias lato-lato, ketika mengunjungi salah satu pasar di Subang, Jawa Barat bersama sang istri, Iriana Jokowi.

Main nok-nok bareng Presiden dan Gubernur, tulis Ridwan Kamil dalam keterangan video unggahannya.

Dalam video itu, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam bermain lato-lato setelah seorang anak memamerkan kemampuan bermain lato-lato lebih dahulu.

Jokowi kemudian mencoba memainkan lato-lato. Namun, ia tidak bisa mengikuti trik bermain lato-lato yang dipamerkan oleh anak tersebut.

Aksi Jokowi bermain lato-lato itu pun mengundang gelak tawa masyarakat yang menyaksikannya. Setelah itu, Ridwan Kamil yang mengenakan baju dinas berwarna cokelat muda juga tak mau ketinggalan.

3 dari 4 halaman

Susahnya Main Lato-lato

Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil itu ikut menjajal permainan lato-lato. Namun, yang dimainkan Ridwan Kamil terlihat beda karena memiliki empat bola bukan dua bola seperti biasanya.

Ia bilang, lato-lato miliknya dinamai 'pakujut nok-nok'. Sayangnya, meski terlihat sudah percaya diri Kang Emil juga gagal memainkan lato-lato tersebut.

Lato-lato merupakan mainan zaman dulu yang kini kembali digemari oleh anak-anak Indonesia. Lato-lato atau kadang disebut latto-latto adalah alat permainan sederhana berupa dua bola plastik yang dihubungkan dengan seutas tali.

Pada bagian tengah tali terdapat ikatan bentuk lingkaran untuk dimasukkan ke jari agar bisa dimainkan dengan menggoyangkan kedua bola naik turun, menimbulkan suara seperti ketukan secara berulang.

Meski populer di Indonesia, lato-lato bukanlah permainan asli tradisional Indonesia. Permainan ini juga dikenal dengan beberapa nama seperti katto-katto, tek-tek, lato-lato dan nok-nok.

Latto-latto adalah salah satu permainan tradisional asal Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 1960-an, dan dikenal dengan nama Clackers Balls Toys. Namun, Departemen Sekolah New Bedfford telah melarang penggunaan Clackers Balls Toys karena anak-anak di Amerika memainkannya dengan keras hingga bola pecah dan pecahannya beterbangan.

4 dari 4 halaman

Mainan Tradisional Sejak 1990-an

Food and Drug Administration (FDA) saat itu, juga melarang penjualan clackers. Di Indonesia, permainan ini mulai dikenal dan dimainkan oleh anak-anak asal Makassar dan beberapa daerah di Pulau Jawa sejak era tahun 1990-an.

Permainan ini, membuat pemain harus membenturkan kedua bola dengan menggunakan tangan untuk dapat bergerak naik turun secara seimbang dan terus berbenturan berulang-ulang. Meski berupa permainan sederhana, sejumlah manfaat main latto-latto bisa Anda peroleh, salah satunya melatih kesabaran.

Manfaat main latto-latto juga bisa meningkatkan rasa percaya diri pada anak, karena saat bermain mereka bisa menambah kecepatan ayunan. Memang terlihat gampang, namun Anda perlu beberapa tips dan trik agar bisa memainkannya dengan mudah.

Hal ini karena di awal permainan Anda harus bisa menyeimbangkan bola agar tetap berjalan secara konstan dan menimbulkan suara tek-tok.

Permainan tradisional yang sudah tergeser oleh hadirnya teknologi ini, kini viral kembali dan banyak anak-anak yang tertarik untuk mencoba bermain latto-latto.