Sukses

Heboh Chiki Ngebul Makan Korban, Ini Pesan IDAI

IDAI mengingatkan orangtua hati-hati memberikan jajanan untuk anak, hindari chiki ngebul

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menanggapi laporan 28 anak keracunan jajanan chiki ngebul yang mengandung gas nitrogen di Tasikmalaya dan Bekasi pada penghujung 2022.

IDAI mengingatkan bahwa jajanan yang dikonsumsi anak sebaiknya memiliki kandungan nutrisi serta aman untuk dikonsumsi, bukan malah ciki ngebul nitrogen.

"Jajanan anak yang sehat dan bergizi sebaiknya mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI, Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) menjawab Health Liputan6.com ditulis Rabu (11/1/2023).

Selain itu, Muzal Kadim menuturkan bahwa orangtua perlu memastikan bahwa jajanan yang dikonsumsi anak tidak mengandung gula dan garam terlalu tinggi. Serta tidak mengandung zat adiktif dan pengawet.

Sebenarnya, ciki ngebul seperti apa, sih? Chiki ngebul adalah jajanan yang mengandung nitrogen cair yang disebut amat membahayakan kesehatan seseorang yang mengonsumsinya.

Jadi, ciki ngebul berbahaya atau tidak? Dijelaskan Muzal, nitrogen cair amat sangat dingin sehingga bisa menyebabkan trauma dingin. Bila cairan ini terkena tubuh bisa menyebabkan trauma dingin pada bagian yang terkena.

Mengingat nitrogen cair ini korosif bila terkena kulit, dampak lebih parah bila kena mukosa saluran cerna.

"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," katanya.

"Nitrogen cair sangat dingin sehingga dapat membuat erosi dan luka di lambung dan usus bila tertelan dalam bentuk cair meski sedikit," kata Muzal Kadim.

 

2 dari 4 halaman

Konsumsi Nitrogen Cair Juga Bahaya untuk Orang Dewasa

Ia juga mengatakan efek buruk yang sama bisa terjadi pada orang dewasa bila mengonsumsi chiki ngebul. Seperti disampaikan di atas, chiki ngebul mengandung nitrogen cair yang bersifat korosif atau melukai saluran cerna.

Namun, memang dampak pada anak lebih besar mengingat mukosa usus lebih tipis dibanding orang dewasa.

"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," kata pria yang praktik di RSCM Kiara ini.

3 dari 4 halaman

Pastikan Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi Aman

Muzal Kadim menuturkan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang harus aman. Untuk mengetahui secara pasti suatu makanan atau minuman berbahaya atau tidak tentu harus tahu kandungan di dalamnya.

"Secara sederhana bisa juga dari rasa dan bau makanan. Bila rasanya terlalu asam, terlalu pahit, menyengat di mulut kemungkinan bersifat korosif. Lalu, jika makanan yang hendak disantap berbau tidak wajar terindikasi ada gas, sebaiknya juga tidak dimakan," kata Muzal Kadim.

Ia juga mengingatkan bahwa bahan korosif ada banyak di sekitar kita yang dipakai untuk berbagai hal. Mulai dari asam sulfat, asam klorida, natrium hidroksida, formalin, amonia.

Pada banyak kasus, anak di bawah lima tahun ada yang minum air aki yang mengandung asam sulfat karena disimpan di botol air minum. Anak menyangka itu adalah minuman sehingga ditenggak olehnya.

Maka dari itu, penyimpanan bahan korosif atau berbahaya harus aman atau jauh dari jangakauan anak.

"Bahan tersebut harus disimpan ditempat yang khusus, tidak boleh terjangkau oleh anak," ujarnya.

4 dari 4 halaman

28 Anak Keracunan Chiki Ngebul di Jawa Barat

Dinas Kesehatan Jawa Barat menerima laporan sebanyak 28 anak keracunan jajanan yang mengandung gas nitrogen di Tasikmalaya dan Bekasi pada penghujung 2022.

Berdasarkan data, 24 anak yang dilaporkan keracunan berasal dari Tasikmalaya. Sebanyak 7 anak terkonfirmasi keracunan dan seorang diantaranya mendapat penanganan intensif di RSUD SMC Tasikmalaya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika Ristandi, mengatakan setelah menjalani pemeriksaan, seluruhnya diperbolehkan pulang.

Sementara untuk wilayah Kota Bekasi, dilaporkan 4 anak mengonsumsi jajanan mengandung nitrogen pada waktu yang sama. 

“Nah untuk di Kota Bekasi ada 4 anak yang mengosumsi di periode yang sama. Tiga anak tidak bergejala dan 1 bergejala berat dirujuk ke Rumah Sakit Haji Jakarta Timur. Anak yang satu ini hingga dilakukan operasi karena ternyata mengosumsi nitrogen dengan cairan sisanya,” ujar Ryan ditulis Selasa, 10 Januari 2023.

Ryan menuturkan anak itu mengalami sakit perut luar biasa. Berdasarkan hasil pemeriksaan mengalami kebocoran di lambung. Namun, kini anak berusia 4 tahun tersebut dinyatakan sembuh dan dapat pulang usai menjalani perawatan.

Menurut Ryan, mengosumsi jajanan bernitrogen dalam kadar tertentu memilik dampak berbahaya. Hal ini terbukti dengan adanya anak yang mengalami kebocoran lambung.