Sukses

Tingkatkan Layanan untuk Ibu Hamil, 66 Persen Puskesmas di RI Sudah Ada USG

Kementerian Kesehatan menargetkan seluruh puskesmas di Indonesia punya ultrasonografi alias USG pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi dengan mengetahui kesehatan janin dalam kandungan lewat USG. Kementerian Kesehatan menargetkan seluruh puskesmas di Indonesia punya ultrasonografi alias USG pada 2024.

Bagaimana kondisi saat ini?

Per 2022, sudah ada 66,7 persen atau 6.886 puskesmas yang sudah dilengkapi USG. Lalu, sudah ada 42 persen puskesmas (4.392 puskesmas) memiliki dokter yang terlatih melakukan USG.

Tahun ini, Kemenkes menargetkan bertambah 1.943 puskesmas yang dilengkapi USG. Lalu, target di 2024 tambah lagi 1.492 puskesmas yang miliki alat bantu diagnostik melihat kondisi janin di dalam rahim ibu hamil ini.

Sehingga nantinya, bakal ada 10.321 USG tersedia di 10.321 puskesmas di Indonesia. Nantinya ibu hamil di Indonesia bisa mendapatkan pelayanan pemeriksaan dengan USG.

Paling tidak dalam enam kali pemeriksaan selama kehamilan, dua kali diantaranya diperiksa oleh dokter serta dicek lewat USG.

“Nantinya akan terlihat dan terdeteksi lebih cepat pada saat hamil apabila ada kelainan dan risiko komplikasi persalinan yang mungkin terjadi,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis ke Health Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Lewat USG

Peralatan USG menggunakan prinsip gelombang suara yang kemudian pantulannya diterima oleh alat USG yang berada dipermukaan kulit.

Pantulan gelombang tersebut kemudian ditampilkan di layar USG dan diinterpretasikan oleh pemeriksanya. Hasil tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan janin seperti mengutip laman Boldsky.

USG akan membantu dalam mendeteksi kelainan pada indung telur, cairan ketuban dan juga plasenta. Lalu, pemeriksaan rutin dengan USG akan membantu dokter untuk melihat pertumbunan janin sudah sesuai atau belum dengan usia. 

Kehamilan berisiko tinggi membutuhkan lebih banyak pemindaian. Ibu yang memiliki kondisi seperti tekanan darah yang tinggi atau diabetes mungkin akan sering melakukan pemindaian untuk mengetahu status janin. Penggunaan USG disarankan secukupnya atau tidak terlalu lama, penggunaan yang terlalu lama dikhawatirkan akan menimbulkan panas dan menaikkan suhu tulang dan lingkungan internal.