Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang menampilkan bayi minum kopi instan menjadi viral di TikTok. Di video itu, seorang perempuan yang diduga sebagai ibu sang bayi tampak merobek kemasan kopi sachet, menuangnya ke gelas lalu menyeduhnya. Setelah itu, dia pun merapikan posisi duduk bayi dan mulai menyuapinya kopi.
Menurut keterangan sang ibu melalui kolom caption, kopi instan tersebut diyakini lebih mengandung susu dibandingkan produk susu dengan merek tertentu. Dan frekuensi buang air besar (BAB) sang bayi berkurang menjadi 9 kali sehari setelah mengonsumsi kopi sachet yang dicairkan itu.
Baca Juga
"Kemarin-kemarin bayi BAB 10 x sehari. Alhamdulillah, sejak minum susu, kopi, sekarang dia BAB 9 x sehari," tulis akun @kayess9.
Advertisement
Hingga Senin, 23 Januari 2023, video bayi minum kopi tersebut telah ditonton sebanyak 270 ribu kali dan mendapat beragam respons dari warganet. Ada yang menanggapi sinis, ingin mengirimkan bantuan susu bayi sang bayi, hingga ada yang meragukan bahwa yang diberikan adalah benar kopi sachet.
Lalu berapa kali normalnya bayi BABÂ dalam sehari?Â
Mengutip laman Klikdokter, bayi yang diberi air susu ibu (ASI) dengan bayi yang minum susu formula memiliki frekuensi buang air besar yang berbeda.
Menurut laman tersebut, setiap bayi baru lahir yang mendapa ASI eksklusif akan mengalami peningkatan BAB dan buang air kecil (BAK). Itu adalah kondisi yang umum dijumpai.
Frekuensi BAB Bayi ASI vs Bayi Sufor
Orangtua seringkali mengira bayinya mengalami diare ketika BAB lebih dari tiga kali sehari. Padahal kondisi bayi baru lahir yang sering BAB umum dijumpai. Selain itu, konsistensi dan frekuensi bayi yang mendapat ASI dan yang diberi susu formula akan berbeda.
Bayi yang Mengonsumsi ASI
Bayi yang mendapat asupan ASI eksklusif usia 0-3 bulan, normalnya akan BAB rata-rata 4 hingga 10 kali dalam sehari. Tapi, bisa saja bayi baru lahir hanya BAB 2-3 kali sehari.
Konsistensi tinja bayi yang diberi ASI pun cenderung encer. Ini yang kemudian diduga bayi baru lahir mengalami mencret.
Bayi yang Mengonsumi Susu Formula
Berbeda dengan bayi yang diberi ASI eksklusif, bayi yang mengonsumsi susu formula memiliki frekuensi BAB yang lebih sedikit yakni 1 hingga 4 kali sehari. Setelah berusia satu bulan, frekuensinya akan menurun menjadi 1 hingga 2 kali dalam sehari.
Konsistensi tinja bayi yang mengonsumsi susu formula pun cenderung lebh lengket.
Advertisement
Kenapa Bayi Baru Lahir Sering BAB dan Kentut?
Bayi yang baru lahir belum memiliki kemampuan mengontrol sistem pencernaan, oleh karenanya bayi baru lahir sering BAB dan kentut.
"Saat perut bayi terisi, susu merangsang saluran pencernaannya dan memberikan dorongan untuk buang air besar. Biasanya bayi akan BAB beberapa saat setelah menyusu," jelas dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, dikutip dari laman Klikdokter.
Sistem pencernaan bayi akan bekerja semakin baik ketika menginjak usia enam bulan. Terlebih, pada usia itu, bayi juga sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.
Dengan demikian, frekuensi dan konsistensi BAB pada bayi pun akan menyesuaikan dengan makanan yang dikonsumsi.