Liputan6.com, Jakarta - Di zaman yang serba canggih ini, setap orang dapat melakukan banyak hal melalui dunia maya alias online. Bekerja, belajar, mencari informasi, hingga mencari pasangan.
Di era yang semakin maju, kencan online atau online dating menjadi sangat populer. Hal ini didukung dengan banyak sekali aplikasi pencari jodoh yang tersedia dan dapat digunakan oleh kaum jomlo dimanapun berada.
Baca Juga
Selain mudah, aplikasi tersebut juga memasangkan seseorang dengan yang memiliki hobi dan minat sama. Lalu, Anda dapat mengintip profil seseorang untuk mengetahui sedikit banyak tentang orang tersebut dalam waktu yang singkat.
Advertisement
Selain itu, Anda juga tidak perlu keluar rumah dan berbaur di keramaian untuk menemukan pasangan.
Dilansir dari Psychology Today, statistik menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 5 hubungan saat ini dimulai secara online.
Pada tahun 2040, diperkirakan 70 persen dari populasi akan bertemu dengan pasangan secara online.
Pertanyaannya, benarkah seseorang dapat jatuh cinta meski tidak pernah bertemu dengan orang tersebut?
Menurut dating coach dan penulis The Dating Mirror: Trust Again, Love Again Diana Dorell, tanpa kontak secara langsung, hal yang biasanya terjadi adalah munculnya perasaan kuat akan gagasan 'seseorang', bukan orang itu sendiri.
"Tanpa bisa menghabiskan waktu dengan seseorang secara langsung (dalam) kehidupan nyata, akan lebih mudah untuk jatuh dalam nafsu atau jatuh cinta akan gagasan tentang siapa dia ketimbang dirinya yang sebenarnya," ujar Dorell kepada Elite Daily.
Mungkin Ada Sesuatu yang Disembunyikan
"Ini juga merupakan versi cinta yang diidealkan sebab tanpa bertemu langsung, Anda dengan mudah melewatkan nuansa dan rintangan yang biasa muncul ketika berbagi kehidupan bersama."
Ini tidak selalu berarti bahwa orang yang Anda cintai berbohong atau menyembunyikan jati dirinya. Ada kemungkinan Anda mendasarkan hubungan pada perasaan yang belum diperkuat oleh pengalaman nyata sehingga tidak mengetahui gambaran lengkap tentang siapa dirinya sebenarnya.
Dorell menuturkan bahwa jatuh cinta secara virtual mungkin saja dialami, terutama jika Anda berkomunikasi melalui video call, yang berarti dapat melihat rupa orang tersebut melalui layar.
"Mungkin untuk membentuk hubungan emosional yang kuat, dan bahkan hubungan spiritual, dengan seseorang yang belum pernah Anda temui di kehidupan nyata. Mungkin juga untuk merasakan ketertarikan fisik kepada seseorang," tambahnya.
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa jika semua percakapan yang dilakukan hanya melalui pesan, bukan tidak mungkin jika orang tersebut menyembunyikan sesuatu.
Advertisement
Hati-Hati dalam Menjalin Hubungan secara Online
Sayangnya, menemukan cinta bisa jadi sulit. Hal ini membuat seseorang mudah tergoda untuk mengejar hubungan yang mungkin berbeda dari yang dibayangkan.
Dating coach Clarissa Silva mengatakan, "Bagi banyak orang, rasa terikat akan seseorang padahal tidak pernah bertemu dengannya hanyalah tentang keinginan untuk dicintai."
Silva juga mengatakan bahwa jenis hubungan ini dapat memunculkan respons emosional yang sangat nyata, tetapi juga dapat membuat sulit untuk mengetahui apakah Anda mengejar hubungan yang memiliki potensi di dunia nyata.
Meski mudah untuk fokus pada hal-hal positif dan mengabaikan tanda bahaya, berhati-hatilah dalam menjalin hubungan dengan seseorang yang belum pernah Anda temui—terutama jika Anda bahkan belum pernah melihatnya melalui video call.
Jika dirinya tulus, ia mungkin sama bersemangatnya dengan Anda untuk menetapkan tanggal janjian untuk bertemu secara langsung. Bisa juga melakukan video call jika tidak dapat bertemu sebab terhalang jarak.
Coba Temui secara Langsung
Tidak ada salahnya mengenal seseorang secara online kemudian merasa tertarik padanya. Akan tetapi, pastikan Anda tidak merasionalisasi situasi yang tidak masuk akal.
Gagasan akan seseorang yang belum tentu sesuai dengan kenyataannya dapat menciptakan ilusi bahwa Anda berada dalam hubungan yang sehat karena Anda memilih demikian, jelas Silva.
"Meskipun mungkin tidak mengetahuinya secara sadar, kita secara tidak sadar mengkompensasi unsur-unsur yang hilang. Oleh karena itu, hal ini jadi (terlihat seperti) sebuah hubungan yang sangat baik."
"Jika Anda menemukan diri Anda merasionalisasi bahwa itu adalah hubungan yang sangat baik kepada keluarga dan teman-teman Anda, itu mungkin bukan cinta sejati," ujar Silva memperingatkan.
Jangan biarkan ketakutan menghalangi insting Anda. Jika memang Anda berdua saling mencintai, maka beranikan diri untuk bertemu. Siapa pun yang memiliki niat baik akan lebih dari siap untuk keluar dari balik layar dan bertemu secara langsung dengan Anda demi memperkuat hubungan yang dijalani.
Â
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement