Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memastikan satu kasus subvarian Omicron XBB 1.5 alias COVID Kraken sudah sembuh. Pasien yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Polandia dipastikan sudah negatif COVID-19.
Semenjak dikabarkan positif terkena Omicron Kraken, WNA Polandia langsung menjalani isolasi mandiri (isoman).Â
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Apakah Jalan Kaki Bisa Menghilangkan Lemak Perut? Coba Pola 6-6-6 dan Rasakan 7 Keuntungannya
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Muhammad Ferarri Kartu Merah, Garuda Redam Azkals di Babak Pertama
Kabar tersebut disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis malam (26/1).
Advertisement
Dijelaskan bahwa WNA Polandia terdeteksi positif varian Kraken pada 11 Januari 2023 saat melakukan perjalanan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemudian pada 18 Januari sudah negatif COVID-19 setelah isoman.
"Setelah isoman delapan hari, sudah negatif," ujar Nadia.
Pelacakan Varian Kraken Dilakukan
Adanya temuan varian Kraken ini, tim surveilans juga sudah melakukan pelacakan (tracing) kontak erat. Pelacakan kontak erat dari WNA Polandia juga telah dikeluarkan.
Hasil menunjukkan bahwa seluruh kontak erat negatif varian Kraken. Kontak erat ditemukan satu orang di DKI Jakarta dan 2 orang di Kalimantan Timur.
"Sudah dilakukan kontak tracing dan semua kontak negatif,"Â Nadia menekankan.Â
Gejala COVID Kraken pada WNA Polandia
Berkaitan dengan gejala yang dialami satu kasus varian Kraken ini, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, orang yang bersangkutan berupa batuk ringan. Namun, sebenarnya memang hampir terlihat tidak bergejala.
"Gejalanya batuk ringan saja. Hampir tidak bergejala, kan positif tgl 11 Januari. Lalu tanggal 18 Januari, sudah negatif dan kontak tracing sudah dilakukan, hasilnya semua negatif," ujar Nadia.
Kronologi perjalanan orang Polandia positif Kraken yang merupakan varian Omicron baru, yakni dia masuk ke Indonesia tanggal 6 Januari 2023 lewat Jakarta, kemudian bertolak ke Balikpapan tanggal 7 Januari.
Lalu, di-rapid antigen negatif, dan tanggal 11 Januari dia hendak naik kapal dan positif tes PCR, yang dilanjutkan pemeriksaan WGS.
Ditegaskan kembali oleh Nadia, temuan subvarian Omicron Kraken di Indonesia baru terdapat satu kasus. Belum ada tambahan kasus lain yang dilaporkan.
"Tidak ada (tambahan kasus), baru satu kasus," pungkasnya.
Advertisement
Tak Perlu Tutup Pintu Masuk RI
Kemunculan varian Kraken, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu menekankan, Indonesia menilai tak perlu sampai menutup pintu masuk negara.
Upaya yang lebih penting adalah penguatan surveilans untuk mendeteksi cepat penyebaran varian Corona baru.
Deteksi cepat yang dimaksud, tatkala dilakukan tes COVID-19, baik antigen maupun PCR, yang dilanjutkan pemeriksaan genom sekuensing.
"Tidak perlu, kita tidak perlu (menutup pintu masuk). Karena yang penting penguatan kita, deteksi kita, itu seperti yang kita deteksiin," terang Maxi di sela-sela Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023.
"Penguatan deteksi itu harus cepat di pintu masuk, baik kantor kesehatan pelabuhan di bandara, di pelabuhan laut maupun di lintas batas negara. Seperti biasanya saja, kita tinggal penguatan di situ."