Sukses

Menkes: Stunting Ibarat Cancer yang Jika Masuk Stadium 4 Susah Disembuhkan!

Untuk mencegah stunting hal utama yang harus dilakukan adanya intervensi dari ibu sejak remaja dan pada anak usia 6 bulan sampai 24 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan saat ini fokus pada upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia. Target angka prevalensi stunting harus di bawah 14% pada 2024. 

Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk mencegah stunting hal utama yang harus dilakukan adanya intervensi dari ibu sejak remaja dan pada anak usia 6 bulan sampai 24 bulan. 

Demikian dikatakan Menkes Budi saat Konferensi Pers yang digelar Royco bertajuk Semakin Dekat dengan Generasi Indonesia Emas Melalui #KebaikanIsiPiringku dan Program Kampung Keluarga Berkualitas, di Jakarta, Jumat (27/1). Menurut Menkes Budi stunting berpotensi berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. 

"Stunting itu ibarat cancer yang jika sampai di stadium 4 jadi susah disembuhkan. Itu karena stunting merupakan kurang gizi yang dapat mengakibatkan rendahnya IQ di bawah rata-rata dan tinggi badan," kata Menkes Budi. 

Maka dari itu, lanjut Menkes Budi, anak-anak wajib dilakukan pencegahan sebelum terjadi stunting dengan cara mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Untuk anak baru lahir, wajib mendapatkan ASI eksklusif dan anak usia 6-24 bulan harus mendapatkan MPASI, dengan memberikan protein hewani. 

Makanan yang paling gampang dan mengandung protein hewani adalah telur, ikan, ayam, atau bisa juga daging sapi. Selain bagi anak, pencegahan stunting juga perlu diketahui dan dipahami bagi para ibu hamil. 

Menurut Menkes Budi, generasi muda dan produktif dan unggul harus menjadi modal utama, guna mengatasi salah satu masalah utama yang memengaruhi perkembangan dini anak Indonesia, yaitu stunting. 

Maka dari itu, bagi orang dewasa perlu menerapkan Isi Piringku yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50% buah dan sayur, dan 50% sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Kampanye Isi Piringku juga menekankan untuk membatasi garam, lemak, dan garam dalam konsumsi sehari-hari. Nah, untuk membatasi garam misalnya dalam penyajian makanan setiap hari, kamu dapat menggunakan bumbu yang memiliki garam beriodium untuk membantu memenuhi 15% kebutuhan iodium harian keluarga dan #BantuTumbuhSesuai. 

Selain itu, inspirasi makanan yang disajikan di rumah sesuai dengan konsep Isi Piringku juga dapat melihat Program Nutrimenu yang dapat dilihat, dengan cara mencarinya di mesin pencarian google. 

 

 

(*)

 

 

Â