Liputan6.com, Jakarta - Istilah body count tengah banyak digunakan di media sosial. Bahasa gaul ini digunakan di kalangan pemuda di luar negeri kemudian digunakan pula oleh pengguna medsos dalam negeri.
Meski sudah banyak digunakan, tapi tidak semua orang paham terkait arti di balik istilah body count. Bahkan, penggunaan bahasa Inggris tidak menjamin bahwa semua orang Inggris mengerti istilah tersebut.
Baca Juga
Contohnya saja penyanyi Adele yang mendapat pertanyaan dari warganet tentang body count-nya.
Advertisement
“What’s your body count?”
Alih-alih menjawab pertanyaan tersebut, Adele malah bertanya balik.
“What’s my body count? What does that mean?” kata Adele dalam video singkat.
Body Count Adalah
Warganet lain pun menjelaskan bahwa body count yang marak digunakan di dunia maya merujuk pada berapa banyak orang yang telah melakukan hubungan badan dengan kita.
"Body count refers to how many people someone has slept with,” kata pengguna Tiktok @rosse_900.
Tak jarang, isu body count dijadikan konten wawancara Tiktok pada orang-orang asing yang ditemui di jalan.
Misalnya, Tiktoker luar negeri dengan pengikut 27,1 juta, @swagboyq.
Dia menanyakan hal tersebut pada perempuan-perempuan yang dia temui di jalan secara acak. Dan, jawaban mereka cukup mencengangkan.
Ada yang mengatakan telah melakukan hubungan seks dengan 42 orang berbeda, tapi ada pula yang tidak pernah melakukannya sama sekali.
Body Count di Istilah Medis
Istilah body count tidak hanya digunakan di dunia sosial media. Istilah ini juga ada dan digunakan di dunia medis, tapi dengan arti yang berbeda.
Dalam dunia medis, penggunaan umum untuk frasa tersebut adalah untuk merujuk pada berapa banyak orang yang telah meninggal dalam situasi tertentu.
Ini adalah ungkapan yang sering dikaitkan dengan tentara atau tindakan perang di mana jumlah korban jiwa akan muncul setelah peristiwa.
Sebagaimana dikutip dari Dictionary yang menjelaskan bahwa body count adalah jumlah prajurit yang terbunuh dalam periode tertentu atau dalam aksi militer tertentu.
Contoh penggunaan dalam kalimat sebagai berikut:
“Body count harian meningkat saat perang berlangsung.”
Sedangkan, di Tiktok dan dalam bahasa gaul pada umumnya, body count atau hitungan tubuh mengacu pada berapa banyak orang yang pernah melakukan hubungan seksual dengan seseorang.
Advertisement
Salah Kaprah
Penggunaan istilah body count yang tidak umum digunakan di Indonesia acap kali menyebabkan salah kaprah.
Hal ini dialami oleh pengguna Tiktok yang menceritakan pengalamannya saat ditanya soal body count oleh mantan kekasihnya yang merupakan warga Amerika.
“Pernah nge-date sama bule Amerika, suatu ketika dia tanya body count gue berapa. Terus dengan polosnya gue bilang 48. Dia langsung shock.”
“Satu tahun kemudian gue baru tahu kalau dia bukan nanyain soal berat badan.”