Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID global sepanjang 28 hari terakhir atau per 2 hingga 29 Januari 2023 menunjukkan penambahan kasus baru hampir 20 juta atau turun 78 persen.
Sedangkan, jumlah kematian akibat COVID-19Â yang dilaporkan lebih dari 114.000 atau meningkat 65 persen dibandingkan 28 hari sebelumnya.
Baca Juga
Pergerakan Independen Alex Kuple dalam Bermusik, Ogah Bergantung pada Major Label Berkat Kedekatan dengan Musisi Indie
Mendagri Tito Karnavian Beberkan Alasan Yogyakarta Tetap Naik Pertumbuhan Ekonomi saat Pandemi Covid-19
Pandemi Adalah Wabah Global, Pahami Ciri-Ciri, Cara Menghadapi, serta Bedanya dengan Endemi dan Epidemi
Tren epidemiologi dalam beberapa minggu terakhir didominasi oleh gelombang besar kasus dan kematian di Wilayah Pasifik Barat, terutama di China.
Advertisement
Per 29 Januari 2023, lebih dari 753 juta kasus terkonfirmasi dan lebih dari 6,8 juta kematian telah dilaporkan secara global.
Tren Kasus COVID Global
Tren kasus COVID-19 yang dilaporkan saat ini tidak 100 persen sama dengan jumlah sebenarnya dari infeksi global dan infeksi ulang.
"Oleh sebab itu, data harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat beberapa negara secara bertahap mengubah strategi pengujian COVID-19. Ini membuat jumlah tes yang dilakukan menjadi lebih rendah. Akibatnya, jumlah kasus yang terdeteksi pun lebih rendah," mengutip COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 128 yang dipublikasikan pada 1 Februari 2023.
Selain itu, data dari minggu-minggu sebelumnya terus diperbarui untuk memperbaiki data yang ada terkait kasus baru dan kematian dari berbagai negara.
WHO Mengingatkan Pandemi Masih Ada
Mulai dari laporan edisi ini dan seterusnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menyajikan perubahan tren epidemiologi menggunakan interval 28 hari. Sebelumnya, update dilakukan dengan interval tujuh hari.
"Ini membantu untuk menghaluskan fluktuasi mingguan dalam jumlah kasus dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang di mana pandemi itu berada," tulis situs tersebut.
Di Tingkat Regional
Di tingkat regional, jumlah kasus selama 28 hari yang baru dilaporkan mengalami penurunan di semua wilayah WHO sebagai berikut:
- Wilayah Pasifik Barat turun 81 persen dibanding dua pekan sebelumnya
- Wilayah Asia Tenggara turun 71 persen
- Wilayah Eropa mengalami penurunan kasus 63 persen
- Wilayah Amerika turun 35 persen
- Wilayah Afrika juga turun 20 persen
- Wilayah Mediterania Timur mengalami penurunan 15 persen.
Sedangkan, jumlah kasus kematian baru selama 28 hari terakhir mengalami kenaikan di tiga wilayah yakni:
- Wilayah Pasifik Barat kasus kematiannya bertambah 173 persen dibanding dua minggu sebelumnya
- Wilayah Mediterania Timur bertambah 29 persen
- Wilayah Amerika mengalami peningkatan 13 persen.
Angka kematian menurun di tiga wilayah WHO yakni:
- Wilayah Asia Tenggara angka kematiannya turun 62 persen
- Wilayah Afrika turun 45 persen dibanding dua pekan sebelumnya
- Wilayah Eropa turun 25 persen.
Advertisement
Di Tingkat Negara
Di tingkat negara, jumlah kasus baru 28 hari tertinggi dilaporkan dari:
- China dengan 11.354.058 kasus baru atau turun 85 persen dibanding dua pekan sebelumnya
- Jepang melaporkan 3.207.097 kasus baru atau turun 20 persen
- Amerika Serikat ada 1.513.538 kasus baru yang dilaporkan, artinya turun 16 persen
- Republik Korea melaporkan 1.032.801 kasus baru, turun 43 persen
- Brasil 459.986 kasus baru, turun 54 persen.
Sedangkan, angka kematian tertinggi dilaporkan dari:
- China dengan 62.759 kasus kematian baru atau bertambah 244 persen dibanding dua minggu sebelumnya
- Amerika Serikat melaporkan 14.625 kematian baru, bertambah 31 persen
- Jepang 10.122 kematian baru, bertambah 46 persen
- Inggris melaporkan 3.137 kasus kematian baru atau turun 3 persen
- Brasil 2.889 kasus kematian baru atau turun 24 persen.
Di Asia Tenggara
Khusus di Wilayah Asia Tenggara ada lebih dari 17.000 kasus baru dalam 28 hari terakhir. Ada penurunan 71 persen dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.
Satu (10 persen) dari 10 negara yang datanya tersedia melaporkan peningkatan baru kasus 20 persen atau lebih. Negara tersebut adalah Bhutan yang melaporkan 67 kasus baru, sebelumnya hanya 26 kasus. Artinya, ada penambahan 158 persen.
Negara dengan penambahan kasus baru tertinggi di Asia Tenggara pada periode ini adalah:
- Indonesia dengan 9.392 kasus baru atau 3.4 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 77 persen dari dua pekan sebelumnya
- India menyusul dengan 3.990 kasus baru atau kurang dari satu kasus baru per 100.000 penduduk, turun 24 persen
- Thailand melaporkan 3.065 kasus baru atau 4,4 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 75 persen.
Sedangkan, jumlah kematian selama 28 hari di Wilayah tersebut menurun sebesar 62 persen dibandingkan periode 28 hari sebelumnya. Ada 428 kematian baru yang dilaporkan.
Jumlah tertinggi kematian baru dilaporkan dari:
- Thailand dengan 196 kasus meninggal baru atau kurang dari satu kematian per 100.000 penduduk, turun 49 persen
- Indonesia di peringkat kedua dengan 184 kematian baru atau kurang dari satu kematian per 100.000 penduduk, turun 71 persen
- India 35 kematian baru atau kurang dari satu kematian per 100.000 penduduk, turun 55 persen dibanding pekan sebelumnya.
Â
Advertisement