Liputan6.com, Jakarta Adanya temuan dua kasus baru Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) di DKI Jakarta masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah kedua kasus ini terkait konsumsi obat sirup?
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia belum menyebut secara jelas, apakah berkaitan dengan obat sirup atau tidak, kedua kasus ginjal akut yang dilaporkan.
Baca Juga
Dinkes DKI Jakarta sedang mengumpulkan data penyelidikan epidemiologi dua kasus gagal ginjal akut. Data ini termasuk kronologi pasien, gejala yang dialami, dan riwayat minum obat.
Advertisement
"Semua informasi masih berproses ya dikumpulkan. Kami kan mencari riwayat sakit, yang pertamanya itu ya. Kemudian riwayat minum obat, lalu dari mana saja (pemeriksaan pasien)," terang Dwi dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 5 Februari 2023.
"Sambil berusaha kami kumpulkan sampelnya kalau memang ada riwayat minum obat. Tentu paralel dengan data medis lainnya."
Informasi temuan kasus baru ginjal akut anak di DKI Jakarta ramai beredar di media sosial. Disebutkan bahwa ada dua kasus gagal ginjal akut, satu pasien di antaranya meninggal dunia setelah minum obat sirup penurun demam.
Masih Periksa Sampel Obat
Dwi Oktavia kembali menekankan, investigasi dua kasus baru gagal ginjal akut masih dilakukan. Terlebih lagi, sudah terkonfirmasi bahwa satu pasien di antaranya, meninggal.
"Memang benar satu meninggal. Masih dilakukan investigasi, artinya masih diperiksa kemungkinan riwayat obat atau misalnya memang dia punya penyakit sendiri atau bagaimana progresifitas dari penyakit," jelasnya.
Pemeriksaan sampel obat yang diminum pasien juga sedang diperiksa. Hal ini membutuhkan waktu untuk menemukan kepastian soal penyebab sampai ada satu pasien meninggal dunia.
"Kami melakukan penyelidikan epidemiologi samibil mengumpulkan data dukungannya ya. Jadi masih diperiksa itu sampel obat dan sebagainya," sambung Dwi.
Dari informasi yang sempat beredar, satu pasien berdomisili di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia berobat tanggal 28 Januari 2023 ke Puskesmas dan diberikan puyer. Selanjutnya, pasien yang bersangkutan tidak bisa buang air kecil.
Pasien gagal ginjal anak ini pun dilarikan ke RS Adhyaksa, Jakarta Timur pada 30 Januari 2023. RS Adhyaksa hendak merujuk untuk cuci darah ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), tapi keluarga pasien menolak dan pulang ke rumah.
Kabar terakhir, pasien gagal ginjal akut anak meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023) malam. Namun, informasi kronologi pasien meninggal di atas masih belum dipastikan lebih rinci kebenarannya.
Advertisement
Obat Sirup Aman
Berkaitan dengan obat sirup, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada 30 Desember 2022 mengumumkan tambahan produk obat sirup yang aman berjumlah 176.
"Hasil verifikasi periode 15 hingga 27 Desember 2022, terdapat tambahan 176 produk yang telah memenuhi ketentuan. Dengan demikian, BPOM menyatakan 508 produk sirup obat dari 49 Industri Farmasi (IF) telah memenuhi ketentuan, dan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai," tulis BPOM dalam rilis resmi, Jumat (30/12/2022).
Beberapa merek yang masuk dalam daftar obat ini di antaranya, Anakonidin obat sirup batuk dan flu dari PT Konimex. Lalu, Decadryl Expectorant dari PT Harsen Laboratories untuk obat siurp batuk anak dan dewasa.
Ada juga Ottopan yang merupakan obat demam dan nyeri anak bentuk drop dan sirup. Promag dari Kalbe Farma yang merupakan obat sirup untuk maag dewasa juga masuk daftar yang aman.
Obat demam anak yang kerap digunakan seperti Praxion (PT Pharos Indonesia,) Pamol (PT Interbat), dan Panadol Anak Sirup (PT Sterling Products Indonesia) juga masuk daftar.
Ke-176 produk obat sirup tambahan ini telah lolos verifikasi dalam pengujian bahan baku obat dan sirup berdasarkan beberapa kriteria.
Mulai dari kualifikasi pemasok, pengujian bahan baku setiap kedatangan dan setiap wadah, metode pengujian yang mengikuti standar/farmakope terkini serta informasi lainnya yang diperlukan untuk pemastian mutu, keamanan, dan khasiat obat.