Sukses

Ketua MPR Bamsoet Sebut Layanan Kanker Anak Belum Dapat Perhatian, Ini Kata Kemenkes

Rumah sakit (RS) di daerah sedang didorong agar bisa melakukan pelayanan kanker anak.

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) sempat menyoroti penanganan kanker anak di Indonesia yang masih belum mendapat perhatian. Bamsoet mengatakan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas kesehatan yang tidak merata menjadi salah satu hambatan dalam proses pengobatan kanker anak di Indonesia.

Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sedang mendorong rumah sakit (RS) di daerah agar bisa melakukan pelayanan kanker, termasuk kanker anak.

Hal ini didasari banyak fasilitas kesehatan (faskes) di daerah belum mampu melayani kanker sehingga pasien harus dirujuk jauh seperti ke Jakarta.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, rumah sakit di daerah, terutama di provinsi harus memiliki kemampuan memberikan layanan operasi sampai radiasi kepada pasien kanker.

Di tingkat kabupaten/kota, rumah sakit juga setidaknya mampu melakukan pelayanan operasi dan kemoterapi.

"Kemenkes sedang mengembangkan rumah sakit di provinsi dan kabupaten/kota agar mampu melaksanakan layanan Kanker. RS Provinsi harus mempunyai kemampuan untuk operasi, kemoterapi dan layanan radiasi," ujar Nadia kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Kamis, 16 Februari 2023.

"RS Kabupaten/Kota minimal mampu melakukan operasi dan kemoterapi, melalui Jejaring Pengampuan RS mampu layanan kanker."

Kemenkes menargetkan semua penduduk Indonesia, utamanya di daerah terpencil bisa mendapatkan akses layanan kanker serupa dengan di perkotaan. Sebagai model percontohan dan percepatan target tersebut, Kemenkes juga jalin kerja sama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center dan melakukan kunjungan ke RSUP Ngoerah dan RSUD Bali Mandara.

2 dari 3 halaman

Akses Layanan Kanker Seperti di Perkotaan

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito mengatakan, Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai unit pelaksana kerja sama ini akan menindaklanjuti kolaborasi tersebut.

''Kita juga mensosialisasikan kepada MD Anderson bagaimana sistem layanan kanker nanti ke depannya, bahwa ada rumah sakit vertikal Kemenkes di Bali seperti Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dan rumah sakit kabupaten/kota seperti Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara yang akan memberikan layanan kanker,'' ujar Soeko saat kunjungan ke RSUP Ngoerah, Bali, Senin (6/2/2023).

Saat ini, RS Kanker Dharmais bersama MD Anderson tengah melakukan kunjungan ke RSUP Ngoerah dan RSUD Bali Mandara. Harapannya, layanan kanker bisa diberikan di semua rumah sakit sesuai dengan level-levelnya. Begitu juga dengan layanan jantung, stroke, ginjal, dan layanan ibu dan anak.

Kasus kanker baru di Indonesia berdasarkan data Globocan 2020 sebanyak 396.914 kasus baru. Kalau berdasarkan Riskesdas 2018 jumlah kasus kanker baru dan lama sebanyak 1.017.290.

Jenis kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.

''Kerja sama ini dilakukan supaya masyarakat di daerah terpencil lebih cepat dan lebih mudah untuk mendapatkan akses kesehatan yang sama seperti masyarakat di kota besar,'' ucapnya Soeko.

Direktur Utama RSUP Ngoerah I Wayan Sudana melanjutkan, RS Dharmais berada di level nasional, sedangkan RSUP Ngoerah ada di level provinsi di Bali. RSUP Ngoerah menjadi bagian dari rumah sakit yang harus memberikan pelayanan kesehatan khususnya kanker.

''Dengan demikian, kami berkepentingan untuk meningkatkan semua kemampuan dan kualitas pelayanan khususnya untuk kanker. Pada akhirnya adalah akses masyarakat terhadap layanan kanker di daerah-daerah sama atau paling tidak, mirip dengan akses masyarakat di perkotaan,'' ungkapnya, dikutip dari laman Kemenkes RI.

RS Kanker Dharmais mulai mendampingi RSUP Ngoerah dalam meningkatkan standar-standar layanan kanker. Selanjutnya, RSUP Ngoerah harus menjadi pengampu rumah sakit rumah sakit yang ada kabupaten/kota di Bali.

3 dari 3 halaman

Faskes Layanan Kanker Belum Memadai

Sebelumnya, Bamsoet menyorot soal layanan kanker anak di Indonesia. Menurutnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus mendata lebih rinci kasus kanker anak dan ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes). Sebab, faskes di daerah dinilai belum mencukupi dan memadai.

"Penanganan kanker anak di Indonesia belum mendapat perhatian dan belum menjadi agenda prioritas pemerintah," terangnya melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 15 Februari 2023.

"Oleh karenanya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan perlu mulai memperhatikan kasus kanker pada anak di Indonesia, dan mulai melihat data riil hingga ketersediaan layanan kesehatan yang dinilai belum memadai."

Demi peningkatan layanan kanker anak, Bamsoet juga meminta Kemenkes segera mengupayakan transformasi pada layanan kesehatan, dari layanan primer, layanan rujukan hingga transformasi tenaga kesehatan.

"Ini guna memastikan bahwa kanker anak dapat tertangani dengan baik dan merata," lanjutnya.