Sukses

Bertahan 10 Hari di Bawah Reruntuhan, Ini 3 Kisah Korban Selamat Gempa Turki

Paling tidak ada tiga korban telah berhasil diselamatkan dari puing-puing 10 hari setelah gempa Turki dan Suriah.

Liputan6.com, Jakarta Tiga korban telah berhasil diselamatkan dari puing-puing gempa dahsyat, 10 hari setelah gempa melanda sebagian Turki dan Suriah.

Aleyna Ölmez, usia 17 tahun, dijuluki "gadis ajaib"  karena mukjizat bertahan hidup usai diselamatkan 248 setelah gempa atau pada 16 Februari 2023.

Keberhasilan penyelamatan penuh mukjizat itu diikuti dengan ditemukannya Neslihan Kilic, 30, dan seorang lelaki berusia 12 tahun bernama Osman, yang kemudian memberi tahu penyelamat bahwa banyak korban yang terkubur di dekatnya.

Aleyna dibawa ke Fakultas Kedokteran Kahramanmaraş Sutcu Imam University setelah diselamatkan.

Kru TRT Haber, saluran berita Turki, mengunjungi Aleyna setelah operasi selesai. Ia berbicara dengan Aleya, dokter, dan anggota keluarganya.

Terbaring di tempat tidur rumah sakitnya, kamera TRT Haber menunjukkan mata Aleyna terbuka, tubuhnya ditutupi hingga lehernya, dan selang dimasukkan untuk suplemen oksigen. Meski begitu, ia mampu untuk berkomunikasi.

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Dokter Kaget dengan Kondisi Aleyna

 

Profesor Dilber, dokter yang merawat Aleyna, mengaku bahwa dirinya terkejut dengan kondisi kesehatan Aleyna yang baik setelah 248 jam tubuhnya tidak menerima nutrisi apapun.

“Dia tidak bisa makan apapun dan tidak minum apapun ketika dia berada di bawah reruntuhan, tapi dia masih dalam kondisi baik,” ungkapnya kepada TRT Haber.

Dilber menambahkan bahwa menurutnya ketidak aktifan tubuh Aleyna (karena tidak bisa bergerak di bawah reruntuhan) melindungi Aleyna. Dengan begitu, energinya tak terkuras banyak dan mampu membuatnya bertahan selama itu. 

 

3 dari 5 halaman

Kilic, Penyintas Penuh Mukjizat Lainnya

Tak hanya Aleyna, keajaiban pun juga terjadi pada wanita berusia 30 tahun yang diselamatkan pada hari yang sama bernama Kilic. 

Ia ditemukan 258 jam setelah gempa di Kahramanmaras. Kilic tinggal di lantai tujuh komplek Apartemen Ebrar bersama keluarganya. 

Gazi Yildirim, kakak ipar Kilic, mengatakan kepada CNN Turk bahwa suami dan dua anak Kilic –yang berusia dua dan lima tahun– masih berada di bawah reruntuhan.

Meski harus menunggu lama untuk ditemukan, Kilic mampu berkomunikasi dan menyebutkan namanya saat ditarik dari puing reruntuhan.

Yildirim mengaku dirinya hampir putus asa dan telah menyiapkan kuburan Kilic.

“Semoga Allah menyelamatkan korban lainnya. Kilic memiliki dua anak dan seorang suami yang masih berada di bawah reruntuhan,” tutur Yildirim kepada CNN Turk dikutip dari BBC pada Jumat, 17 Februari 2023.

4 dari 5 halaman

Osman, Penyintas yang Membantu Tim Penyelamat

Selang beberapa jam, tim penyelamat berhasil seorang anak laki-laki, Osman, usia 12 tahun, di selatan Provinsi Hatay.

Osman juga dalam kondisi baik. Ia ditemukan dalam posisi duduk di dalam lubang yang dikelilingi balok dan puing-puing. Tak menunggu lama, ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.

Osman menginformasikan kepada tim penyelamat bahwa ada orang lain yang masih tertimbun di lokasi yang sama dengannya. Mendengar hal tersebut, polisi menggeledah daerah itu dan mengintensifkan operasi mencari orang kedua. 

Aleyna, Kilic, dan Osman berhasil menentang prediksi bahwa waktu untuk bertahan hidup hanya hingga awal pekan ini.

Hacer Atlas, anggota tim SAR yang menyelamatkan para korban mengatakan bahwa butuh banyak upaya yang panjang dan melelahkan untuk dapat menyelamatkan mereka.

Para penyelamat berharap untuk terus menerima kabar baik mengenai para korban.

5 dari 5 halaman

43 Ribu Korban Jiwa Gempa Turki dan Suriah

Sebagaimana tulis BBC pada (17/02), setidaknya 43.885 orang tewas di seluruh Turki dan Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 SR pada 6 Februari 2023.

Kegiatan penyelamatan terhambat oleh musim dingin di wilayah yang dilanda gempa. Sementara itu, pihak berwenang bergulat dengan tantangan logistik untuk mengangkut bantuan ke Suriah di tengah krisis kemanusiaan akut yang diperparah oleh perselisihan politik selama bertahun-tahun.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdağ mengatakan setidaknya 54 orang telah ditangkap di Turki sehubungan dengan bangunan yang hancur atau rusak akibat gempa.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengumumkan permohonan bantuan sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp15,1 miliar untuk upaya bantuan gempa bumi di Turki selama tiga bulan.

Itu terjadi dua hari setelah PBB meluncurkan permintaan kilat untuk bantuan gempa bumi senilai USD397 juta atau sekitar Rp6 miliar untuk Suriah.