Liputan6.com, Jakarta - Kunyit yang acapkali digunakan sebagai bumbu masakan ternyata mengandung sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya diabetes.
Siapa sangka tanaman herbal satu ini berkhasiat menghindari seseorang dari bahaya penyakit sindrom metabolik seperti diabetes dan jantung.
Baca Juga
Dijelaskan Nutrition Advisory Board (NAB) Herbalife Nutrition Indonesia, dr Rimbawan bahwa biasanya penyakit diabetes dan jantung terjadi karena adanya peningkatan stres oksidatif.
Advertisement
Nah, kurkumin yang terkandung di dalam kunyit disebut rimbawan memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh manusia, salah satunya menjauhinya dari diabetes.
Penelitian Terkait Hubungan Kunyit dan Penyakit Diabetes
Bagi yang sudah terdiagnosis diabetes, kata Rimbawan, penelitian menyebut konsumsi kurkumin dapat membuat kondisinya bisa menjadi membaik.
Meski perlu digarisbawahi penelitiannya hingga saat ini baru sampai tahapan indikator
"Misalkan orang diabetes, kadar glukosanya banyak dalam tubuh tapi enggak bisa digunakan sehingga meningkatkan stres oksidatif dan radikal bebas di tubuh," kata pakar biokimia dan nutrisi dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA-IPB dalam acara Media Briefing Session Herbalife Nutrition Talk belum lama ini.
Kandungan yang Terdapat di Kunyit
Kunyit memiliki kandungan beragam nutrisi dari protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C, dan zat besi.
Kunyit juga mengandung senyawa yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Â
Kunyit dan Segudang Manfaatnya
Lebih lanjut dikatakan Rimbawan bahwa tumerik aman dikonsumsi sampai dengan 500 mg dua kali dalam sehari selama 30 hari.
Sedangkan bagi pengidap diabetes, Rimbawan menyarankan untuk mengonsumsi kurkumin sebanyak 1,5 mg selama enam bulan.
Dalam mengoptimalkan khasiat dari kandungan kunyit, pada bulan Desember 2022 lalu Herbalife Nutrition, mengumumkan peluncuran produk terbaru Immunoturmeric di kawasan Asia Pasifik.
Senior Director & General Manager Herbalife Indonesia, Andam Dewi menjelaskan bahwa produk Immunoturmeric ini dikembangkan dengan bahan baku terbaik, dibudidayakan oleh petani kunyit di Jawa Tengah, Indonesia.
Rimbawan lalu mengatakan produk dalam bentuk kapsul ini memudahkan siapa saja dalam mengonsumsi kurkumin.
"Ya karena sudah dalam bentuk kemasan. Angka (takaran) pun lebih pasti," ujarnya.
Â
Advertisement
Konsumsi Kurkumin Tak Boleh Berlebihan
Menurut Rimbawan takaran pasti ini mencegah seseorang mengonsumsi tumerik di luar kadar yang sudah ditentukan.
Sebab, bagaimana juga bila berlebihan bisa berdampak bagi kesehatan. Bukannya manfaat yang akan didapat.
"Kemungkinan orang mengalami diare indikasi awalnya, mual muntah, ada juga kemungkinan dengan ginjal. Sesuatu berlebih dan sifatnya larut air akan memberatkan kerja ginjal," katanya.
Â
Jelang Puasa
Andam Dewi mengatakan produknya ini cocok digunakan ketika Ramadan mendatang. Saat bulan puasa, tidak hanya pola makan dan tidur yang berubah, jam biologis tubuh pun mengalami perubahan, baik fisik maupun mental.
Dehidrasi dan lapar karena puasa akan menyebabkan tubuh memperlambat metabolisme untuk mengurangi penggunaan energi se-efisien mungkin dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
"Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kondisi tubuh selama puasa di bulan Ramadan, diantaranya memahami kebutuhan gizi nutrisi," katanya.
"Selama bulan Ramadan, untuk memenuhi jumlah energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh pada siang hari, maka harus mengonsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral, dan harus minum cukup air," pungkasnya
Advertisement