Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Alamsyah memastikan penanganan lebih lanjut ke Rumah Sakit (RS) Rujukan bayi obesitas bernama Muhammad Kenzi Alfaro menggunakan BPJS Kesehatan.
Dalam hal ini, pembiayaan perawatan Kenzi yang berusia 16 bulan dengan bobot 27 kilogram dijamin oleh BPJS Kesehatan. Pemanfaatan menggunakan BPJS Kesehatan ini juga melihat orangtua Kenzi yang merupakan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Baca Juga
"Mereka punya PBI, satu keluarga punya PBI APBD. Ini anak ketiga, kakak-kakaknya juga PBI. Kemudian rujukan ke rumah sakit diantar oleh Puskesmas," terang Alamsyah di sela-sela acara 'Lokapala 2023, Peluncuran Dokumen Health Outlook 2023: Saatnya Berubah' di Hotel JS Luwansa, Jakarta baru-baru ini.
Advertisement
Kenzi sebelumnya sempat diperiksa di Puskesmas Setyamulya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Selanjutnya, dirujuk ke rumah sakit tipe C RS Ananda Babelan. Terakhir, dirujuk lagi untuk menjalani pemeriksaan di rumah sakit tipe B RS Hermina Bekasi.
Lebih lanjut, Alamsyah mengatakan, penanganan masalah medis Kenzi juga telah dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi. Meski begitu, bantuan Pemda terbatas dari sisi makanan atau konsumsi Kenzi sehari-hari.
"Kalau masalah medis ditanggung (daerah). Yang menjadi masalah, orangtuanya memang, maaf, masyarakat kurang mampu. Jadi, terkait dengan makanan itu yang kami tidak bisa (bantu)," katanya.
Status Kepesertaan BPJS Aktif
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bekasi, Supriadinata mengatakan, Kenzi telah ditangani tenaga kesehatan dengan menjalani rawat jalan secara intensif sejak Desember 2022.
"Sudah ditangani oleh petugas kesehatan kami. Dari Puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit dengan status peserta BPJS Kesehatan aktif," katanya beberapa hari lalu, dikutip dari Antara.
Petugas mengetahui kondisi obesitas Kenzi setelah orang tua balita itu mendatangi Posyandu Setyamulya di Desa Pusaka Rakyat pada Desember 2022.
Pada 16 Desember 2022, bidan dari desa mulai rutin melakukan kontrol ke rumah orang tua Kenzi, didampingi petugas Tenaga Pelaksana Gizi (TPG). Lalu, petugas TPG bersama kader posyandu menjemput Kenzi dan ibunya untuk dibawa ke UPTD Puskesmas Setiamulya pada 20 Desember 2022.
"Sesampainya di sana, dilakukan pemeriksaan oleh dokter kemudian dirujuk ke RS Ananda Babelan untuk ditangani lebih lanjut," jelas Supriadinata.
Sejak saat itu, Kenzi diharuskan melakukan rawat jalan dan saat ini balita obesitas itu menjalani pemeriksaan rutin di RS Hermina Bekasi sebagai upaya menurunkan berat badan.
Advertisement
Kenzi Masih dalam Kondisi Sehat
Ibu Kenzi, Pitriah (40) mengaku cemas terhadap pertumbuhan anaknya meski kini Kenzi masih dalam kondisi sehat tanpa ada keluhan sesak napas atau penyakit lain.
"Namanya badannya segini, saya sudah konsultasi ke dokter juga memang dia pertumbuhannya. Tapi Alhamdulillah, anak saya juga normal, napasnya normal, tidak terlalu ngos-ngosan, dia tidurnya saja juga terlentang," kata Pitriah di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).
Saking berat badannya berlebih, Kenzi terpaksa harus mengenakan baju untuk anak berusia 10 tahun akibat kelebihan berat badan atau obesitas yang dideritanya.
"Tidak muat kalau pakai baju bayi. Ini yang dipakai baju anak 10 tahun," lanjut Pitriah.
Kenzi yang kini memiliki berat badan mencapai 27 kilogram itu, bahkan terkadang mengenakan baju ayahnya, M Sopiyan (41) yang memiliki tubuh ramping.
"Bapaknya kan badannya juga kecil. Baju bapaknya saja muat sama dia, kadang dipakai," sambung Pitriah.