Sukses

Harry Styles Minum dari Sepatu Saat Konser di Australia, Apa Itu Tradisi Shoey?

Gelar di Australia pada Senin, 20 Januari 2023 lalu, Harry Styles (29) lakukan tradisi khas Negeri Kangguru itu dengan meminum air dari sepatu atau biasa disebut tradisi ‘shoey’.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Harry Styles (29) turut melakukan tradisi khas Negeri Kanguru dengan minum air dari sepatu atau biasa disebut  ‘shoey’. 

Di depan 30.000 penonton, mantan personil One Direction ini mengangkat sepatu kets berwarna hijau putih yang berisi air, kemudian meminumnya.

“Ini merupakan salah satu tradisi paling menjijikan yang pernah aku dengar,” kata Styles di Stadion Perth, Australia pada Senin, 20 Januari 2023 lalu.

Sebagaimana ditulis BBC pada Rabu, 22 Februari 2023, ia meringis sebelum akhirnya meminum air tersebut. Para fans mengiringi Styles melakukan tradisi itu sambil berteriak ‘Shoey, shoey, shoey’.

Melansir People, setelah menelan, Styles mengatakan para penonton bahwa ‘dia merasa seperti menjadi orang yang berbeda’.

"Saya merasa seperti orang yang berbeda. Saya merasa malu pada diri saya sendiri. Rasanya sangat pribadi. Momen yang begitu intim untuk dibagikan kepada begitu banyak orang," tuturnya dengan bercanda sambil menggelengkan kepala.

“Saya akan membicarakan tentang hal ini kepada terapisku untuk waktu yang lama,” candanya. 

 

Pesohor Lain yang Lakukan Shoey

Styles bukan satu-satunya bintang internasional yang dijadikan sasaran tradisi unik Australia itu. 

Menurut Times, banyak selebritas, termasuk Machine Gun Kelly, Gerard Butler, dan Luke Bryan yang telah melakukan tradisi tersebut. 

Shoey dilakukan dengan cara meminum minuman, biasanya beralkohol, dari sepatu.

2 dari 4 halaman

Memecah Belah Fans di Australia

Pada umumnya, warga suatu negara akan merasa senang dan bangga apabila idolanya melakukan tradisi khas negara mereka. Berbeda dengan yang lainnya, tren ini justru memecah belah para fans Styles di Australia.

Banyak orang Australia mengatakan itu kotor, menjijikan, dan sebuah hal yang memalukan bagi negara untuk dikenal dunia.

Yang lain mengatakan itu adalah kesenangan yang tidak berbahaya yang berakar pada budaya Australia yang menghargai humor yang mencela diri sendiri dan rasa egalitarianisme.

Fans lainnya mengatakan bahwa itu merupakan tradisi yang menyenangkan dan tidak berbahaya.

Tradisi ini dianggap berakar pada budaya Australia yang menyukai humor yang mencela diri sendiri dan menekankan egalitarianisme –aliran pemikiran dalam filsafat politik yang memprioritaskan kesetaraan sosial bagi semua orang, tanpa terkecuali.

3 dari 4 halaman

Bagaimana Tradisi Shoey Dimulai?

Tak ada yang tahu pasti dari mana tradisi shoey berasal.

Dosen Komunikasi di University of Technology Sydney, Liz Giuffre, mengatakan, "Seperti tradisi budaya lainnya, beberapa orang mencoba dan mengklaimnya," ungkapnya kepada BBC.

Terdapat rumor bahwa para tentara melakukan shoey atau meminum air dari sepatu selama Perang Dunia.

Akan tetapi, Giuffre menemukan bukti foto yang diambil pada tahun 1951.

Dalam foto itu, aktris Amerika Tallulah Bankhead terlihat sedang meminum sampanye dari heels-nya di sebuah konferensi pers di Ritz Hotel di London, Inggris.

Giuffre menjelaskan, hal itu dianggap sebuah “kemewahan” pada saat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, itu berubah dan dianggap menjadi sebuah tradisi yang konyol di Australia.

 

 

4 dari 4 halaman

Tradisi Baru Atau Lama?

Mark Gwynn, yang meneliti kata shoey untuk ditambahkan ke dalam Australian kamus nasional Australia, mengatakan bahwa shoey merupakan fenomena yang cukup baru di Australia.

Referensi pertama yang berhasil dia temukan berasal dari tahun 2010. Pada saat itu, shoey diasosiasikan dengan dunia musik punk Australia, tetapi juga menjadi fitur di pesta dan pertandingan olahraga.

Shoey biasanya dilakukan untuk menandai sebuah perayaan, sebelum pemakainya segera memakai kembali sepatu yang basah.

"Ini merupakan [sejenis perayaan] kemenangan atas kesulitan, [seakan-akan] saya baru saja memenangkan suatu hal yang sulit dan saya akan minum dari sepatu yang membawa saya ke sana [untuk menang]," kata Dr Giuffre.

Namun kedua peneliti itu mengatakan shoey mulai populer pada tahun 2016 oleh bintang F1 Australia Daniel Ricciardo. Dia menjadikannya perayaan ras khasnya dan meningkatkan paparan globalnya.

Sejak itu, tradisi shoey meledak dan dikenal banyak orang.

Banyak warga Australia yang menganggap hal ini merupakan sekadar hiburan santai dan selera humor. Sebagian menganggap tradisi ini menjijikan dan lebih mementingkan kebersihan.

Meski risikonya cukup rendah, penelitian menunjukkan bahwa shoey dapat menampung berbagai bakteri berbahaya seperti yang menyebabkan infeksi staph.

 

 

Video Terkini