Sukses

Kesadaran pada Gejala Kanker Anak Rendah, Dokter: Hampir 50 Persen Datang ke RS Sudah Stadium Lanjut

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kanker di Indonesia adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap tanda dan gejala kanker anak.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kanker di Indonesia adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap tanda dan gejala kanker anak. Alhasil, banyak pasien kanker datang ke rumah sakit dalam kondisi lanjut.

“Hampir 50 persen kasus kanker anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Oleh sebab itu, tingkat keberhasilan penanganan kanker pada anak hanya sekitar 30 persen,” ungkap dokter spesialis anak subspesialis hemato-onkologi RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ludi Dhyani Rahmartani.

Angka tersebut, kata Ludi, jauh di bawah Malaysia (60 persen) dan Thailand (50 persen). Terlebih negara maju yang tingkat keberhasilan dalam penanganan kanker anak mencapai 80-90 persen.

Apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan nutrisi yang baik seperti kata Ludi dalam peringatan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) akhir pekan lalu di One Satrio Jakarta.

2 dari 4 halaman

Belum Bisa Discreening, Utamakan Deteksi Dini

Menurut Ludi, kesulitan kanker anak sampai sekarang adalah tidak bisa dilakukan screening.

Jadi, opsi terbaik yang kita miliki adalah deteksi dini, terutama dari orangtua. Apabila orang tua sudah merasa ada yang salah dengan tubuh sang anak, segera pastikan kebenaran kata hati itu. Caranya dengan membawa anak ke dokter untuk diperiksa. 

Ludi juga menjelaskan penyebab kanker anak belum diketahui dengan pasti. 

Genetik dari orang tua atau pohon keluarga hanya menentukan kurang dari 5 persen. Begitu pun gaya hidup yang kurang baik, makan sembarangan, banyak radiasi, dan lain-lain. Bukan berarti hal-hal tersebut tidak berpengaruh, tetapi pengaruhnya sangat kecil.

“Penyebab [kanker anak] multifaktorial dan penyebabnya belum ketahuan. Kalau kita tahu penyebabnya, kita bisa mencegahnya. Sayangnya hal itu belum terjadi, maka yang paling penting adalah deteksi gejala dan tanda sedini mungkin,” ungkapnya.

3 dari 4 halaman

2 Kanker Anak Terbanyak di RI

Leukemia (kanker darah) dan retinoblastoma (kanker mata) merupakan jenis kanker anak yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Apa saja gejala awal leukemia dan retinoblastoma?

Gejala Awal Leukemia

Leukemia merupakan jenis kanker anak yang paling banyak ditemukan di Indonesia, dengan presentase 4,3% per seratus ribu. Apabila dikalikan dengan jumlah anak di Indonesia, maka dapat mencapai 3.000 kasus per tahun.

Gejala awal leukemia di antaranya:

  • Memar atau lebam

Seorang anak yang menderita leukemia sangat mungkin mengalami memar dengan mudah. Mereka mungkin memiliki bintik-bintik merah kecil di kulit atau petechiae, yang terjadi karena pembuluh darah kecil yang berdarah.

  • Sakit perut dan nafsu makan menurun

Sakit perut dapat menjadi gejala awal bagi anak penderita leukemia. Hal Ini terjadi karena sel leukemia dapat menumpuk di limpa, hati, dan ginjal sehingga menyebabkannya membesar. Anak mungkin juga memiliki nafsu makan yang menurun bahkan buruk. Hal ini mengakibatkan penurunan berat badan secara drastis.

  • Nyeri tulang dan sendi

Tubuh menghasilkan darah di sumsum tulang. Leukemia menyebabkan sel darah bereproduksi dengan kecepatan yang dipercepat, menyebabkan kepadatan sel darah yang parah.

Penumpukan sel ini dapat menyebabkan sakit dan nyeri pada tulang dan persendian. Beberapa anak dengan leukemia mungkin mengeluh sakit punggung bagian bawah. 

4 dari 4 halaman

Gejala Awal Retinoblastoma

Retinoblastoma menduduki posisi nomor dua kanker anak paling banyak di Indonesia. Retinoblastoma paling sering menyerang bayi dan balita di bawah umur 3 tahun. Oleh karena itu gejalanya tidak selalu terlihat. Beberapa tanda yang sering menjadi gejala awal retinoblastoma meliputi:

  • Leukocoria, refleks putih yang muncul saat cahaya menyinari pupil atau massa putih di belakang salah satu atau kedua pupil. Tanda ini sering terlihat saat foto diambil dengan flash.
  • Strabismus, atau mata melihat ke arah yang berbeda (mata juling)
  • Mata merah dan bengkak
  • Nystagmus, atau gerakan mata berulang yang tidak terkontrol
  • Penglihatan yang buruk