Sukses

Dukung Transplantasi Paru di RI, RSUP Persahabatan Siapkan Pengembangan Sistem Donasi Organ

Transplantasi paru belum pernah dilakukan di Indonesia. Selain prosesnya sulit, transplantasi ini terbentur dengan donor yang sulit dicari.

Liputan6.com, Jakarta Transplantasi paru belum pernah dilakukan di Indonesia. Selain prosesnya sulit, transplantasi ini terbentur dengan donor yang sulit dicari.

Hal ini melatarbelakangi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, untuk mempersiapkan sistem donasi organ.

“Yang terpenting adalah mengembangkan sistem donasi organ di Indonesia dan ini sedang kita siapkan. Bukan hanya paru, organ-organ apa saja bisa disumbangkan dan itu harus diorganisasikan dalam satu sistem,” ujar Direktur Utama RSUP Persahabatan Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) dalam seminar daring, Senin (27/2/2023).

Hal ini ia contoh dari Taiwan. Di sana ada sistem donor nasional. Taiwan mencatat, dalam satu tahun ada ratusan orang yang siap melakukan donor dan sekian orang yang siap menerima donor.

“Ini akan kita siapkan bersama kementerian.”

Untuk masalah tarif transplantasi paru di Indonesia, RSUP Persahabatan akan melakukan advokasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Tak lupa, promosi termasuk charity dengan pihak swasta untuk pendanaan transplantasi paru juga dipersiapkan.

Yang tak kalah penting adalah peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM).

Peningkatan kapabilitas dilakukan dengan berbagi pengalaman dari dokter yang menangani transplantasi organ, kuliah daring transplantasi paru dari Singapura pada 2021, melakukan uji coba transplantasi paru dengan hewan sebanyak tiga kali di Bali dan di Bogor.

2 dari 4 halaman

Membuat Protokol Transplantasi Paru

RS Persahabatan juga sudah membuat protokol lengkap transplantasi paru, melengkapi obat-obatan dan peralatan.

“Kemudian juga menemui Ketua Konsil Kedokteran Indonesia untuk memenuhi persyaratan dan sponsor dari luar negeri untuk mendampingi kita dalam transplantasi paru.”

“Artinya, saat ini sebenarnya kita ready untuk melakukan transplantasi paru,” tambah Agus. 

Berbagai persiapan ini dilakukan agar Indonesia dapat memberikan layanan transplantasi paru. Sehingga, pasien tak harus pergi ke luar negeri.

Adanya transplantasi paru di Indonesia menjadi hal yang penting karena berkaitan dengan resiliensi pelayanan kesehatan di Indonesia. Semakin mampu Indonesia memberikan pelayanan kesehatan maka masyarakat semakin percaya pada mutu layanan kesehatan dalam negeri.

“Banyak berita yang mengatakan, banyak orang berobat ke luar negeri karena mutu layanan kesehatan di Indonesia yang masih jauh. Berapa devisa negara yang habis untuk pembiayaan ke luar negeri?”

3 dari 4 halaman

Donor Paru

Jika transplantasi paru ini bisa dilakukan di Indonesia, maka ini akan menjadi sejarah baru, lanjut Agus.

Transplantasi paru sendiri bergantung pada ketersediaan donor. Di mana donor ini tidak mudah didapat, perlu ada kesesuaian antara donor dan penerima serta perlu ada kesediaan orang yang hendak mendonorkan parunya.

Saat ini, RSUP tengah melakukan persiapan intensif untuk transplantasi paru dengan donor yang tersedia. Menurut Agus, sudah ada donor yang bersedia mendonorkan organnya.

“Donornya sudah bersedia, kalau beliau meninggal, organnya bisa diambil dari jantung, paru, ginjal. Rumah sakit berkolaborasi, jika donor meninggal maka bisa dilakukan transplantasi bersama dengan mengambil organ yang ada.”

Dengan demikian, transplantasi paru di Indonesia tidak dapat ditentukan tanggal pasti untuk memulainya. Ini kembali dengan ketersediaan donor.

4 dari 4 halaman

Bentuk Dukungan Transformasi Kesehatan

Merealisasikan layanan transplantasi paru di Indonesia adalah salah satu bentuk dukungan dalam mewujudkan transformasi kesehatan, kata Agus.

Adanya transplantasi paru di Indonesia mencakup lima dari enam pilar transformasi kesehatan.

“Pilar yang terkait dengan transplantasi paru adalah pilar pelayanan kesehatan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan teknologi kesehatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, program transplantasi paru ini akan menjadi sumbangsih RS Persahabatan sebagai pusat respirasi nasional dalam menyukseskan transformasi kesehatan di Republik Indonesia.