Sukses

SMA di Kupang NTT Masuk Jam 5 Pagi, Dokter Spesialis Tidur: Kualitas Siswa Justru Akan Turun

Muncul peraturan baru bahwa siswa SMA di Kupang NTT diwajibkan masuk jam 5 pagi

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT mewajibkan SMA/K bersekolah pada pukul 05.00 WITA.

Diketahui kebijakan siswa SMA Kupang NTT masuk jam 5 dilakukan sebagai salah satu langkah Pemprov NTT untuk menjadikan SMA/K di sana masuk ke dalam 200 SMA terbaik di Indonesia. 

Hingga saat ini, kebijakan telah diberlakukan di 10 sekolah untuk para siswa kelas 12. Nantinya, kebijakan akan diterapkan di seluruh SMA/K di NTT secara umum.

Pihak Pemprov NTT mengaku bahwa keputusan SMA Kupang masuk jam 5 diambil berdasarkan berbagai pertimbangan, yaitu kedisiplinan dan mutu pendidikan akademik serta non-akademik.

Menurut pihak Pemprov NTT, dalam masa pertumbuhan, anak-anak butuh dilatih untuk bangun pagi dan belajar.

Dengan begitu, mereka mendapatkan banyak aktivitas di sekolah dan memiliki jiwa yang tangguh. 

Kebijakan ini tentunya akan menuai banyak pro dan kontra. Pemprov NNT meminta dukungan dan pengertian dari orang tua dan siswa. 

Suasana Hari Pertama SMA Kupang NTT Masuk Jam 5

Satu dari sepuluh sekolah yang sudah menerapkan kebijakan ini adalah SMA Negeri 6 Kupang.

Banyak video di media sosial yang menunjukkan pelaksanaan kebijakan ini, salah satunya video yang diunggah melalui akun TikTok @rihiga.

Dalam video itu, terlihat suasana ruang guru di SMA Negeri 6 Kupang sedang bersiap-siap untuk mengajar di kelas, meski ternyata jumlah siswa yang sudah datang masih terhitung jari.

Salah satu guru menginstruksikan untuk masuk ke kelas jam 05.03 WITA.

"Teman-teman jam 05.03 silakan masuk kelas yang mengajar jam pertama," katanya. Sebelum masuk kelas, mereka sudah melakukan apel pagi pada pukul 04.30 WITA.

"Sudah siap jam pertama, anak baru satu. Bu gurunya belum sarapan, belum pakai bedak," ujar guru lainnya yang terlihat sedang berdandan dan bersiap untuk memasuki kelas. 

2 dari 4 halaman

Kualitas Siswa Justru Akan Turun

Terkait peraturan siswa SMA Kupang NTT masuk jam 5 pagi, Dokter Spesialis Kesehatan Tidur atau Somnologis, Dr. Andreas Prasadja RPSGT mengatakan bahwa kebijakan ini akan menurunkan kualitas para siswa, berlawanan dengan yang diharapkan pemerintah.

Menurut Dr Andreas, aturan masuk sekolah yang sebelumnya diterapkan, yakni masuk pukul 06.30 atau 07.00 saja sudah salah.

Membandingkan Jadwal Masuk Sekolah di Luar Negeri

Dia membandingkan dengan negara maju. Di berbagai negara maju, jam masuk sekolah justru dimundurkan ke pukul 08.30 atau 09.00. Hal ini dilakukan untuk kesehatan tidur para siswa. 

Satu-satunya praktisi kesehatan tidur di Indonesia ini menjelaskan bahwa usia remaja dan dewasa muda itu masih membutuhkan waktu tidur 8 jam 30 menit hingga 9 jam 15 menit per hari.

Apabila tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada kesehatan tubuh, kualitas otak, dan performa manusia.

3 dari 4 halaman

Penelitian Luar Negeri: Masuk Sekolah Siang Jauh Lebih Efektif

Dr Andreas kemudian menjelaskan mengenai penelitian oleh peneliti kesehatan tidur pada remaja dan dewasa muda, Susan Kirchedon, yang dilakukan pada awal 1990-an. 

Penelitian tersebut menguji dua sekolah. Sekolah A dimundurkan jam masuknya menjadi pukul 08.30 atau 09.00, sedangkan sekolah B  tetap mengikuti jadwal biasa.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa prestasi akademik dan prestasi olahraga para siswa yang bersekolah di sekolah A meningkat. Angka keterlambatan dan absensi karena sakit pun turun drastis.

Tak hanya itu, yang paling mengejutkan adalah angka kenakalan remaja hampir menyentuh angka nol. Hal ini terjadi di luar perkiraan para peneliti.

"Ini sangat luar biasa. Akhirnya dalam waktu belasan tahun, perlahan tapi pasti, tujuan baru bisa tercapai dan dimundurkan lah jam masuk sekolah (di luar negeri)," kata dr Andreas.

4 dari 4 halaman

Dibutuhkan Juga Kualitas, Bukan Hanya Kuantitas

Kesehatan dan kecukupan tidur akan menjamin kualitas manusia. Bukan saja soal kesehatan, hal penting lainnya yang memengaruhi performa seorang siswa di sekolah, seperti kecerdasan, daya ingat, kreativitas, kualitas otak manusia itu dibentuk pada saat tidur. 

"Jadi, dengan mengurangi tidur [bangun terlalu pagi untuk bersekolah] itu sebenarnya justru menurunkan kualitas manusia. Daya tahan tubuh menjadi buruk, risiko berbagai penyakit jadi meningkat drastis. Belum lagi [bicara soal] performa," kata dr Andreas

Selain kecukupan tidur, jam biologis juga harus diperhatikan. Menurut dr Andreas, jam biologis remaja dan dewasa muda untuk tidur adalah pukul 23.00 ke atas. Otak akan baru aktif kembali sekitar pukul 09.30 pagi.

"Bagaimana bisa kita mengharapkan anak-anak ini punya kualitas dan performa yang baik? Pandangan bahwa kurang tidur atau memotong jam tidur itu lebih produktif, macho, dan hebat, itu sudah kuno," katanya.

"Dengan memperhatikan kesehatan tidur, itu menjadi langkah cerdas untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan," ujarnya.

Video Terkini