Liputan6.com, Jakarta - Warganet di sepanjang hari ini, Selasa, 28 Februari 2023 dihebohkan dengan viralnya foto yang memperlihatkan kedekatan antara Adhisty Zara, Rachel Vennya, Okin atau Niko Al-Hakim, dan Salim Nauderer.
Foto yang diunggah selebritis Instagram (Selebgram) sekaligus sahabat karib Rachel Vennya, Vicky Alaydrus, dalam sekejap membuat keempat nama tersebut langsung bertengger di posisi teratas trending topic Twitter.
Baca Juga
Beragam respons pun dilontarkan warganet terkait foto yang tersebar itu.
Advertisement
"Chava Biru: Kok mama papa mesra-mesraan sama orang lain...," tulis akun @Ja****7777.
Warganet lainnya juga merespons sinis foto yang beredar itu.
"Bukannya enggak suka, tapi heran saja. Apa-apa mental health tapi kelakuannya merusak mental health," tulis akun @pang****
Rachel Vennya dan Niko Al-Hakim Pernah Menikah Lalu Cerai
Seperti diketahui bahwa Rachel Vennya dan Okin pernah hidup sebagai pasangan suami istri sebelum keduanya memutuskan bercerai. Rachel Vennya menggugat cerai Niko Al-Hakim pada Januari 2021.
Selang beberapa bulan kemudian, Rachel Vennya diketahui tengah menjalin sebuah hubungan dengan Salim Nauderer. Mereka bahkan sempat tersandung kasus kabur dari kewajiban karantina sepulangnya dari Amerika Serikat pada pertengahan 2021.
Niko Al-Hakim Alias Okin Diduga Berpacaran dengan Adhisty Zara
Sementara itu, Niko Al-Hakim atau Okin diduga memiliki hubungan istimewa dengan Adhisty Zara atau yang akrab disapa Zara JKT48. Kabar ini berembus kencang kala beredar foto yang diduga keduanya berciuman bibir.
Meski banyak yang merespons dengan kalimat-kalimat kurang suka, tapi tak sedikit warganet yang mewajari dan menganggap bahwa Zara, Okin, Rachel Vennya, dan Salim Nauderer juga manusia yang memiliki perasaan.
"Namanya cinta dan perasaan memang enggak bisa dipaksa. Baik itu dipaksa untuk bersama maupun dipaksa untuk berpisah. Mereka punya jalan dan caranya sendiri," tulis @ardhib******x
Â
Berteman dengan Mantan Pasangan atau Kekasih, Kenapa Tidak?
Bagaimana pun pertemanan dengan mantan pasangan atau kekasih bukan merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan. Lantas, bagaimana caranya?
Seorang pekerja sosial klinis sekaligus terapis, Erica Clamer, mengungkap kepada laman Up Journey bahwa banyak orang yang putus karena berbagai alasan netral. Yang artinya tidak selalu ada yang baik (korban) dan yang jahat (pelaku).
Dia menulis beberapa alasan hubungan romantis dapat kandas, di antaranya:
- Pasangan secara alami menemukan bahwa mereka menginginkan hal yang berbeda
- Pasangan tidak lagi tertarik dengan satu sama lain
- Pasangan menyadari bahwa mereka tidak lagi ingin menjalin hubungan yang berkomitmen dengan satu sama lain
- Pasangan menemukan bahwa mereka mungkin lebih baik sebagai teman dan tidak dapat memahami cara mengusahakan hubungan lagi.
Oleh sebab itu, kata Erica, berteman dengan mantan pasangan atau kekasih tentu sebuah hal yang sangat mungkin.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Berteman dengan Mantan Pasangan
Bagaimana pun terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan sebelum berteman dengan mantan.
- Apakah mempertahankan pertemanan dengannya merugikan kesehatan mental?
- Apakah pertemanan akan mencegahmu untuk maju menjalani hidup?
- Apakah keputusanmu berteman dengan mantan disebabkan oleh ketakutan terhadap perubahan?
- Apakah berteman dengan mantan dapat membuat masalah dengan pasangan baru, teman, ataupun keluargamu?
Advertisement
Yang Berlalu, Biarlah Berlalu
Erica mengungkap beberapa tips untuk menjalin pertemanan yang sehat dengan mantan kekasih. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tidak mengungkit hal yang sudah terjadi di masa lalu. Apapun yang terjadi dalam hubungan romantismu sudah berlalu. Merasa marah atau dendam hanya akan menggagalkan pertemanan. Maafkan dan lupakanlah.Â
- Bangun batasan-batasan yang jelas. Mungkin kalian tidak akan membicarakan pasangan baru, dan hanya memberitahukan satu sama lain ketika hubungan tersebut berlanjut menjadi serius. Mungkin juga, kalian hanya menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman lainnya. Atau bahkan, mungkin kalian sudah tidak lagi berbicara dengan teman atau keluarga satu sama lain.
Akan tetapi, apapun batasan yang kalian sepakati dalam hubungan pertemanan, pastinya memerlukan aturan dan harapan baru.
Pikirkanlah apa yang tidak berhasil di masa lalu dan cara kalian bisa memperbaikinya di masa depan.
Membentuk Pola-pola Baru
Bentuk pola-pola perilaku yang baru. Saat kalian masih bersama, mungkin kalian sering mengirim pesan satu sama lain, merayakan liburan bersama keluarga, dan lainnya.Â
Dengan hubungan pertemanan, kalian berdua harus menyepakati perilaku yang ditunjukkan kepada satu sama lain.
Tinggalkan tradisi lama, bangun yang baru. Saat kalian masih berpacaran, mungkin kalian sering merayakan tahun baru bersama. Tapi sekarang, sebagai teman, tradisi itu sudah tidak berlaku lagi.
Mungkin hal yang bisa kalian lakukan bersama sebatas minum kopi bersama.Â
Erica menulis bahwa menjalin persahabatan dengan mantan kekasih bisa sangat menantang dan menimbulkan perasaan yang campur aduk.
Awalnya, kamu yakin bahwa kalian bisa menjalin hubungan yang sepenuhnya platonic, tapi kemudian segalanya mulai menjadi tidak jelas. Perasaan romantis bisa tiba-tiba muncul kembali.
Oleh sebab itu, jika menjaga pertemanan dirasa terlalu sulit, tidak masalah. Jika kamu merasa bahwa kamu bisa menjaga emosimu dan tetap bersahabat, itu juga tidak apa-apa.
"Yang terpenting adalah jujur pada dirimu sendiri," katanya.
Advertisement