Sukses

Sekolah Anak Abby Choi Batasi Penggunaan Ponsel Selama Jam Pelajaran, Bantu Kurangi Trauma Psikis

Sekolah dukungan kepada anak Abby Choi dengan membatasi penggunaan perangkat elektronik selama jam pelajaran berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Harrow International School Hong Kong lakukan segala cara untuk memberikan dukungan kepada anak dari model dan influencer yang dimutilasi mantan suaminya, Abby Choi. Pihak sekolah menetapkan kebijakan untuk membatasi penggunaan perangkat elektronik selama jam pelajaran berlangsung.

Psikolog memperingatkan bahwa paparan kasus Abby Choi yang berlebihan dan terlalu banyak interaksi dengan isi kasus, terutama detail mengerikan tertentu, dapat memengaruhi kondisi mental anak-anak, menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah emosional, termasuk dari media.

Penggunaan ponsel atau akses internet di kelas akan dibatasi selama jam pelajaran di sekolah internasional terkemuka ini berlangung. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir dampak laporan berita online yang mengerikan mengenai kasus pembunuhan Abby Choi tersebut.

Apabila tidak, besar kemungkinan para siswa akan mengakses berita online mengenai pembunuhan dan membicarakannya di sekolah, di mana anak Abby Choi dapat mendegar hal tersebut dan memengaruhi emosi serta mentalnya.

Sebagaimana ditulis South China Morning Post pada 28 Februari 2023, Kepala Sekolah Harrow International School Hong Kong, Ann Haydon, menginformasikan melalui e-mail kepada para orang tua murid bahwa Abby Choi merupakan salah satu orang tua murid di sekolah yang terletak di Tuen Mun, Hong Kong itu.

Dia meminta bantuan dari para orang tua untuk berpartisipasi dalam mendukung keluarga Choi.

2 dari 4 halaman

Beri Dukungan Dari Seluruh Pihak

Haydon mengatakan bahwa seluruh akademisi Harrow International School, termasuk psikolog sekolah, konselor, tim terapi, hingga staf pusat kesehatan akan bekerja sama dalam memberikan dukungan.

Dia juga membahas mengenai pembatasan penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya selama beberapa hari ke depan.

"Kami akan membatasi penggunaan perangkat elektronik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar, mengingat banyaknya konten artikel yang diposting secara online. Kami percaya bahwa orang tua akan memperhatikan hal ini dan membantu memeriksa pengaturan serta filter pada perangkat elektornik di rumah dengan sesuai," kata Haydon.

Dia, menambahkan, alasan utama hal ini dilakukan bukan untuk membuat seluruh pihak sekolah menjadi waspada, melainkan untuk mendukung anak Choi.

"Kami sadar bahwa dengan liputan di berita dan media sosial, banyak murid kami akan mengetahui tragedi ini dan kami ingin melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung anak Ms. Choi dan komunitas Harrow yang lebih luas," dia menambahkan.

3 dari 4 halaman

Ahli Psikologi Minta Orang Tua Awasi Akses Internet Anak

Psikolog Klinis dan Penanggung Jawab Layanan Dukungan Psikologis Palang Merah Hong Kong, Dr Eliza Cheung Yee-lai, mengatakan bahwa anak-anak dapat dengan mudah mengakses berita mengenai pembunuhan tersebut.

Sementara, paparan konten semacam itu dapat berdampak buruk bagi fisik dan mental, termasuk sulit tidur, mimpi buruk dan menimbulkan perasaan takut.

Cheung mengatakan bahwa reaksi seperti itu memang bukan sesuatu yang begitu mengkhawatirkan, tetapi apabila hal-hal itu berlangsung lama, maka orang tua harus mencari bantuan profesional agar tidak memengaruhi kehidupan sehari-hari anak.

 

4 dari 4 halaman

Meminta Bantuan Para Orangtua Murid

Cheung meminta bantuan para orang tua untuk memperhatikan bagaimana anak-anak mereka mendengar tentang kasus tersebut, sambil menghibur mereka dan menjelaskan situasinya.

Dia juga meminta organisasi media untuk memberikan peringatan kepada pembaca dan audiens mereka sebelum menampilkan video atau teks yang berisi gambar dan deskripsi detail mengerikan dari kasus pembunuhan tersebut.

Dia menambahkan, organisasinya, layanan dukungan psikologis Palang Merah Hong Kong telah menerima panggilan untuk memberikan dukungan psikologis bagi beberapa warga desa tempat bagian tubuh Choi ditemukan.