Liputan6.com, China Tahun Baru Imlek biasanya jadi momentum yang pas untuk kumpul keluarga dengan penuh kasih dan kehangatan. Namun, nuansa itu tidak menghampiri pasangan suami istri di Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, China.
Pasalnya, pria yang diketahui bernama Zhang itu bekerja jauh dari kediamannya selama beberapa tahun belakangan. Ia hanya kembali ke rumah setiap perayaan Tahun Baru Imlek.
Baca Juga
Pada perayaan Imlek tahun ini, ia memutuskan untuk tidak langsung pulang. Setelah sampai di area yang tak jauh dari rumahnya, ia menginap lebih dulu di sebuah hotel.
Advertisement
Menurut laporan media China, Zhang tidak ingin merepotkan anggota keluarganya karena sudah tiba terlalu malam di stasiun. Itulah yang dianggap menjadi alasan Zhang mengapa memilih untuk mengingap di hotel lebih dulu.
Tak disangka, Zhang menemukan sepucuk kertas berisi nomor telepon pekerja seks komersil (PSK) yang diselipkan di bawah pintu hotelnya. Ia kemudian tergoda untuk memesan wanita yang ada pada kontak tersebut untuk menemani malamnya.
Mengutip laman Dimsum Daily HK, Selasa (7/3/2023), Zhang menghubungi nomor tersebut. Tak lama kemudian, ketukan pintu membangungkan Zhang yang tengah berbaring di tempat tidur.
Saat membuka pintu, Zhang langsung kembali ke kasurnya dan menunggu untuk dilayani. Namun, Zhang terkejut saat wanita itu melepas mantel dan topengnya.
Wanita yang berdiri tepat di hadapannya adalah Shen, sang istri yang telah lama dinikahinya. Selama ini, Shen telah sudah merawat anak, dan orangtuanya.
Zhang mengamuk sesaat setelah menyadari PSK yang dipesannya adalah istrinya sendiri. Zhang menyerang Shen hingga ia berteriak meminta tolong warga sekitar. Diketahui, Shen dilempar ke lantai dan sempat ditendang oleh Zhang.
Zhang Hanya Tahu Istrinya Punya Pekerjaan Sampingan
Setelah insiden tersebut, Zhang mengaku bahwa dirinya hanya mengetahui istrinya punya pekerjaan sampingan di malam hari. Namun, ia tak pernah tahu bahwa Shen bekerja sebagai PSK.
Keadaan pun menjadi sangat buruk setelah kejadian itu. Keributan itu akhirnya menarik perhatian tamu dan staf hotel. Beberapa diantaranya menelpon polisi.
Sesampainya di TKP, polisi menangkap Zhang dan Shen untuk dijatuhi hukuman penjara. Keduanya dibawa ke kantor polisi terdekat.
Zhang dijatuhi hukuman delapan hari penahanan administratif dan denda 400 yuan, sementara istrinya Shen dijatuhi hukuman lebih ringan yakni penahanan selama tiga hari dan denda 200 yuan.
Insiden tersebut pun telah memicu kemarahan dan ketidakpercayaan di antara banyak orang, dan menjadi peringatan tentang bahaya perselingkuhan dan pentingnya komunikasi dalam pernikahan.
Advertisement
Banyaknya Wanita yang Pilih Jadi PSK
Tak dapat dimungkiri, naiknya biaya hidup yang tidak didukung oleh kenaikan upah membuat banyak wanita memilih jalan lain untuk mendapatkan uang. Tak hanya di China seperti Shen, naiknya jumlah PSK sendiri juga terjadi di Inggris.
Bahkan, banyak dari para pekerja seks di sana tidak mampu mengatakan tidak pada klien yang melakukan tindak kekerasan dan eksploitatif. Panggilan ke English Collective of Prostitutes pun meningkat tiga kali lipat pada musim panas ini.
"Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di sebuah tempat, maupun secara online," ujar Juru Bicara English Collective of Prostitutes, Niki Adams mengutip Sky News.
"Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari sebuah keputusasaan. Itu berarti mereka kurang mampu melindungi diri dari kekerasan dan eksploitasi," tambahnya.
Uang Hasil Prostitusi Jadi Penyelamat
Menurut keterangan Niki, ada salah satu kliennya yang mengungkapkan bahwa uang yang didapatkan dari pekerjaan tersebut telah menyelamatkannya. Namun ia pun mengaku takut akan ketahuan dari mantan suaminya.
"Dia mengatakan uang itu telah menjadi penyelamat. Tetapi dia takut mantan pasangannya yang kejam akan mengetahui dan menggunakan itu untuk melawannya dengan layanan sosial," kata Niki.
Nikki McNeill, seorang pekerja untuk sebuah badan amal yang berbasis di Southampton dan London, Beyond the Streets telah membantu orang untuk menemukan jalan keluar dari industri seks di seluruh Inggris.
Ia mengakui bahwa belakangan ada peningkatan pada panggilan telepon dari wanita yang menjual dirinya dengan seks untuk bertahan hidup.
"Kami menyebutnya demikian karena itu satu-satunya pilihan yang dapat dibuat para wanita ini untuk bertahan hidup. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, memiliki cukup uang untuk makan dan membayar sewa," kata Nikki.
Advertisement