Liputan6.com, Jakarta - Tim Vaskuler Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) menyebut bahwa penyakit stroke dapat diobati.
"Stroke dapat diobati, terutama jika penanganannya dilakukan secepat mungkin setelah serangan terjadi," tim yang diwakili Ketua Indonesian Stroke Society (ISS), dr Adin Nulkhasanah SpS MARS, kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks pada Selasa 7 Maret 2023.
Baca Juga
Dijelaskannya bahwa penanganan medis segera sangat penting karena dapat membantu meminimalkan kerusakan otak dan memaksimalkan kemungkinan kesembuhan pasien stroke.
Advertisement
Adin lalu menambahkan bahwa penanganan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami. Stroke sendiri dapat terjadi akibat sumbatan pembuluh darah dan perdarahan di otak akibat pecah pembuluh darah.
Obat untuk Stroke
Pada stroke yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah, Adin mengatakan bahwa obat-obatan pengencer darah dapat diberikan guna membantu melarutkan sumbatan dan memulihkan aliran darah ke otak.
Pada stroke yang disebabkan oleh perdarahan di dalam otak, intervensi bedah atau tindakan operasi bisa saja diperlukan untuk menghentikan perdarahan serta untuk mengurangi tekanan di dalam otak.
Rehabilitasi pada Pasien Stroke
Selain itu, rehabilitasi juga dapat membantu memulihkan fungsi atau kemampuan yang hilang atau terganggu akibat stroke. Misalnya, kemampuan berjalan, kemampuan berbicara, atau kemampuan gerakan pada tangan.
"Proses rehabilitasi atau neurorestorasi ini meliputi fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi, serta pendampingan psikologi," kata Adin.
"Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala stroke, sebaiknya segera mencari perawatan medis segera agar bisa mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat," dia menekankan.
Tergantung Tingkat Keparahan dan Kecepatan Penanganan
Lebih lanjut Adin, menjelaskan, sembuhnya seseorang dari stroke bergantung pada tingkat keparahan stroke serta kecepatan waktu penanganan medis yang diterima setelah mengalami serangan.
"Beberapa orang dapat pulih sepenuhnya dari stroke, sementara yang lain mungkin saja memiliki gangguan fungsi yang menetap," katanya.
Salah satu gangguan yang bisa timbul akibat stroke adalah gangguan pendengaran. Umumnya, gangguan pendengaran akibat stroke dapat membaik dalam hitungan beberapa minggu hingga enam bulan setelah terkena serangan stroke.
Advertisement
Gejala Gangguan Pendengaran Akibat Stroke
Gangguan pendengaran pada stroke dapat berupa hilangnya kemampuan untuk mendengar. Bisa juga hilangnya kemampuan untuk memahami atau memproses suara dengan baik.
Gejala lain yang dapat terjadi pada gangguan pendengaran yang disebabkan oleh stroke meliputi kesulitan dalam membedakan suara, tinnitus atau bunyi berdengung di telinga, dan kesulitan dalam menentukan datangnya arah suara.
"Penting untuk dicatat bahwa gangguan pendengaran dapat menjadi bagian dari gejala stroke, tetapi tidak semua gangguan pendengaran disebabkan oleh stroke," kata Adin.
Enam Cara Mencegah Stroke
Kabar baiknya, penyakit stroke dapat dicegah. Setidaknya ada enam cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stroke yakni:
Menjaga tekanan darah agar tidak tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke. Jadi, penting untuk memantau tekanan darah dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah dengan cara mengatur pola makan, membatasi konsumsi garam, olahraga teratur, dan menghindari merokok.
Mengelola kolesterol dengan baik
Kolesterol tinggi dalam darah dapat memicu pembentukan plak/sumbatan pada dinding arteri, yang dapat meningkatkan risiko stroke.
“Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar kolesterol dan mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya seperti dengan mengatur pola makan sehat dan berolahraga secara teratur,” kata Adin.
Hidup sehat dan aktif
Gaya hidup sehat seperti berolahraga teratur, menghindari merokok, dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Advertisement
Pencegahan Selanjutnya
Pencegahan selanjutnya yang bisa dilakukan adalah:
Makan makanan sehat
Makan makanan sehat yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan otak.
Mengelola gula darah dengan baik
Diabetes dapat memicu kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan resiko terjadinya stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol gula darah melalui pengaturan pola makan yang baik serta berolahraga teratur.
Menjaga berat badan yang sehat
Berat badan berlebih dan obesitas meningkatkan risiko stroke. Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan sehat dan berolahraga teratur dapat membantu mengurangi resiko stroke.