Sukses

Terasa Deru Kupu-Kupu di Perut Saat Sedang Kencan, Apa Sih Arti Butterfly In Stomach?

Sensasi seperti ada kupu-kupu di perut atau butterfly in stomach kerap dialami orang yang sedang kencan

Liputan6.com, Jakarta - Jatuh cinta bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Mulai dari rasa canggung saat kencan pertama, obrolan genit yang menggetarkan hati, hingga deru kupu-kupu di perut saat situasi mulai terasa nyaman.

Perasaan seperti ada kupu-kupu yang berputar-putar dalam perut atau butterfly in stomach terjadi pada semua orang dan dapat terjadi dalam situasi tekanan tinggi seperti jatuh cinta atau bersiap-siap untuk wawancara kerja.

Menurut seorang profesor psikiatri dan kedokteran, Laurie Keefer, usus dalam perut yang disebut juga sebagai 'otak kedua' bukan tanpa alasan. Sebab, usus mengandung lebih dari 100 juta sel saraf yang mengirim dan menerima pesan ke dan dari otak.

"(Usus) juga dapat secara dramatis memengaruhi pikiran kita," katanya dikutip dari CNA Lifestyle pada Rabu (8/3)

Kupu-Kupu Terbang di Perut Maksudnya

Berdasarkan penjelasannya, otak dan usus terus berkomunikasi melalui jaringan serabut saraf yang disebut dengan saraf vagus. Arus ini terjadi di antara otak dan perut. Oleh karena itu, pikiran manusia memengaruhi usus secara unik.

"Bakteri di usus kita memiliki kemampuan untuk memberi sinyal ke pusat emosi di otak kita," kata profesor di Rumah Sakit Mount Sinai, New York tersebut.

Ia melanjutkan, bakteri-bakteri tersebut dapat memengaruhi seberapa cemas, seberapa depresi, bahkan ketahanan seseorang. 

2 dari 3 halaman

Hubungannya dengan Rasa Cinta

Menurut profesor patologi dan biologi di Universitas Colombia, Michael Gershon, sebagian besar persinyalan terjadi secara tidak disadari sebelum Anda pergi kencan pertama saat hari Valentine, atau situasi-situasi lainnya yang membuatmu merasakan putaran kupu-kupu tersebut. 

Meskipun banyak yang berasumsi bahwa kupu-kupu tersebut disebabkan rasa cinta, Laurie mengatakan bahwa kupu-kupu tersebut ada karena adanya stres atau tekanan emosional, bukan cinta.

Sebuah studi pada 1949 menyelidiki bagiamana berbagai jenis stres memengaruhi usus. Para peneliti melakukannya dengan cara yang unik, yaitu mengintip usus besar mahasiswa-mahasiswanya menggunakan tabung logam dengan lensa di ujungnya.

Pada seorang mahasiswa, peneliti mengatakan bahwa ia telah menemukan kanker rektum, padahal tidak.

Saat mereka menyampaikan tipuan tersebut, mereka dapat melihat usus besar siswa tersebut mulai kejang dan tegang.

Setelah mereka mengungkap bahwa mereka berbohong, usus besar mahasiswa tersebut langsung mengendur.

3 dari 3 halaman

Mengatasi Efek Kupu-Kupu Terbang di Perut

Perasaan kupu-kupu beterbangan tersebut tidak selamanya menandakan hal baik seperti jatuh cinta terjadi.

Dengan demikian, jika kupu-kupu tersebut ada dalam perut Anda pada saat yang tidak tepat, Laurie mengungkapkan ada beberapa cara untuk mengelabui usus Anda agar kembali normal.

Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan teknik pernapasan 'dalam persegi'. Saat Anda perlahan-lahan menarik napas melalui hidung selama empat hitungan, tahanlah napas selama empat hitungan, lalu hembuskan napas selama empat hitungan lagi, lalu menahannya, dan kembali menahan selama empat hitungan lagi. 

Dengan setiap hitungan empat, bayangkan menggambar sisi persegi sampai Anda membayangkan gambar persegi yang benar-benar tertutup.Â