Liputan6.com, Jakarta - Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang sering terjadi dalam suatu hubungan yang ‘kasar’ secara mental. Ini merupakan jenis pelecehan emosi, di mana pelaku mengelabui korban dan menciptakan narasi palsu di pikiran korban.
Pelaku berusaha untuk membuat korban mempertanyakan pendapat dan pikirannya sendiri. Dampaknya, korban gaslighting mulai merasa tidak yakin akan persepsi yang mereka miliki.
Baca Juga
Gaslighting biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, hingga korban berada di titik dimana ia mempertanyakan validitas pemikiran, persepsi realitas, bahkan ingatan mereka sendiri.
Advertisement
Hal ini bisa menyebabkan kebingungan, hilangnya rasa percaya diri dan harga diri, serta ketidakstabilan mental korban. Akibatnya, muncul lah ketergantungan kepada pelaku.
Gaslighting paling sering terjadi di hubungan romantis. Namun, tidak jarang pula ditemukan di hubungan persahabatan atau antara anggota keluarga.
Pelaku gaslighting atau biasa disebut gaslighter, mungkin memiliki gangguan kesehatan mental, melansir dari Verywell Mind.
Mereka menggunakan jenis pelecehan emosional ini untuk mendapatkan kekuasaan dan memanipulasi orang lain.
Seorang gaslighter akan mencoba meyakinkan korban bahwa ingatan yang mereka miliki itu salah, bereaksi berlebihan, atau ada sesuatu salah di pikiran korban. Kemudian, mereka akan mencoba meyakinkan bahwa cerita versi mereka lah yang benar.
Pada awalnya, gaslighting pada awal-awal tidak terlalu jelas terlihat. Menurut WebMD, Gaslighter hanya akan mengubah detail kecil dalam sebuah cerita atau ingatan.
Lama kelamaan korban mulai mendiskreditkan intuisi mereka sendiri, karena insiden ini dimulai dengan sangat halus.
Teknik Gaslighting
Tujuan gaslighting adalah untuk membuat bingung, mempertanyakan penilaian, ingatan, harga diri, dan kesehatan mental korban secara keseluruhan.
Ada berbagai cara yang dilakukan gaslighter untuk memanipulasi korban menurut Verywell Mind, di antaranya:
Berbohong
Pelaku gaslighting biasanya merupakan pembohong yang memiliki kebiasaan dan patologis, serta sering menunjukkan kecenderungan narsistik.
Berbohong dan distorsi merupakan landasan utama perilaku gaslighting.
Biasanya mereka berbohong secara terang-terangan, bahkan saat memberikan bukti kebohongan mereka.
Meskipun Anda tahu mereka berbohong, mereka akan tetap berusaha untuk terlihat meyakinkan. Pada akhirnya, Anda mulai mempertanyakan keyakinan terhadap cerita versi Anda sendiri.
Berikan Distraksi
Ketika Anda bertanya kepada gaslighter mengenai kesalahan mereka, mereka akan memberikan distraksi atau mengubah topik pembicaraan.
Bukannya menjawab pertanyaan Anda, mereka akan mengajukan pertanyaan lain dengan topik yang berbeda.
Selain tentunya mengganggu pikiran, ini juga dapat membuat Anda mempertanyakan apakah penting atau tidak untuk menanyakan kembali pertanyaan sebelumnya, karena mereka tidak menanggapinya.
Advertisement
Meremehkan Emosi dan Gunakan Kata-kata Manis
Meremehkan Pikiran dan Perasaan Anda
Dengan meremehkan emosi Anda, gaslighter akan mendapatkan kekuasaan atas diri Anda.
Mereka akan meminta Anda untuk tenang karena merespons berlebihan atau mengatakan bahwa Anda terlalu sensitif.
Saat berurusan dengan seseorang yang tidak pernah menghargai pikiran, perasaan, atau keyakinan Anda, mungkin Anda akan mulai mempertanyakannya sendiri. Terlebih lagi, Anda mungkin tidak pernah merasa dipahami.
Gunakan Kata-kata Manis Sebagai Senjata
Terkadang, ketika sedang ditanyai, gaslighter akan menggunakan kata-kata manis untuk mencoba meredakan situasi, atau meyakinkan kembali bahwa dia sayang Anda dan tidak akan menyakiti Anda.
Tentu semua orang ingin mendengar kata-kata manis semacam itu, tetapi sebenarnya itu hanyalah cara untuk meredakan situasi saja.
Dengan begitu, mereka akan merasa lolos dari pertanyaan Anda, sehingga ia lepas dari tanggung jawab atau konsekuensi atas perilakunya yang menyakitkan.
Bagaimana Cara Menghadapi Gaslighter?
Jika mengalami gaslighting, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri sendiri menurut Verywell Mind, di antaranya:
Simpan Bukti
Karena gaslighting dapat membuat Anda mempertanyakan diri sendiri, simpanlah bukti dari pengalaman atau cerita Anda.
Simpan jurnal, percakapan teks, atau gambar, sehingga Anda dapat melihatnya kembali saat Anda membutuhkannya untuk meyakinkan pernyataan.
Tekankan kepada diri sendiri untuk tidak meragukan atau mempertanyakan diri sendiri.
Tetapkan Batasan
Dengan menetapkan batasan, Anda dapat menetapkan apa yang dapat diterima dan tidak di hubungan itu. Jelaskan bahwa Anda tidak akan membiarkan orang lain untuk meremehkan atau menyangkal apa yang Anda katakan.
Dapatkan Perspektif Luar
Mintalah perspektif dari teman atau anggota keluarga yang dapat dipercaya mengenai apa yang Anda alami. Memiliki perspektif orang lain dapat membantu membuat situasi menjadi lebih jelas bagi Anda.
Akhiri Hubungan
Meskipun sulit, mengakhiri hubungan dengan seseorang yang berulang kali memanipulasi Anda dapat menjadi cara paling efektif untuk mengakhiri pelecehan mental itu.
Advertisement