Sukses

Soal Pakai Masker di KRL, IDI: Boleh Lepas Asal Sehat dan Sudah Booster

Menurut Satgas COVID-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan di kondisi saat ini pada orang yang sehat, sudah vaksinasi, dan menjalankan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) bisa tidak harus mengenakan masker di angkutan umum seperti KRL.

Liputan6.com, Jakarta Aturan naik Kereta Rel Listrik (KRL) hingga saat ini masih meminta penumpang memakai masker. Menurut Satgas COVID-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan di kondisi saat ini pada orang yang sehat, sudah vaksinasi, dan menjalankan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) bisa tidak harus mengenakan masker di angkutan umum seperti KRL.

“Iya (di dalam KRL), kalau yang sehat, sudah divaksinasi booster, PHBS-nya jalan ya enggak pakai masker enggak apa-apa,” kata Erlina saat temu media di kantor IDI, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Saat ini di banyak negara sudah tidak ada lagi kewajiban menggunakan masker. Termasuk di Indonesia yang tidak lagi mewajibkan masyarakat mengenakan masker di dalam maupun di luar ruangan. Meski begitu, Erlina mengingatkan untuk tetap menggunakan masker dalam kondisi tertentu. 

“Contohnya orang-orang yang imunitasnya rendah, autoimun, usia tua, komorbid berat. Jadi untuk itu kami anjurkan pakai masker supaya terhindar bukan saja dari COVID-19 tapi penyakit yang lain juga,” kata Erlina.

Batuk Pilek Wajib Pakai Masker

Sementara itu, Erlina mengimbau orang-orang yang sedang batuk pilek dan sakit lainnya atau merasa dirinya memiliki potensi menularkan penyakit maka tetap diimbau untuk pakai masker.

“Apakah itu di KRL, bus, terminal, mal, kalau sakit ya diimbau pakai masker,” imbau Erlina.

 

2 dari 4 halaman

Vaksinasi COVID-19 Sampai Kapan?

Erlina juga memberi tanggapan soal pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Menurutnya, tujuan melakukan vaksinasi adalah memberi perlindungan untuk mengatasi suatu penyakit. Sehingga, jika suatu saat terinfeksi maka gejalanya tidak berat dan tidak perlu dirawat.

“Tapi tentu saja untuk terinfeksi itu perlu ada yang menginfeksi. Nah kalau yang menginfeksinya sudah tidak ada atau sangat kecil maka kita tidak perlu lagi divaksinasi setiap tahun,” kata Erlina.

Hanya saja, saat ini pasien COVID-19 masih ada yang dirawat. Bahkan masih ada yang meninggal karena COVID-19

“Bahkan dari kemarin sampai sekarang ada tambahan dua orang meninggal. Artinya, booster yang kedua ini sebaiknya harus kita jalani karena kita belum benar-benar bebas dari COVID-19.

 

3 dari 4 halaman

Menghambat Mutasi

Dengan vaksinasi, mutasi bisa dihambat apalagi di era terkendalinya COVID-19. Namun, di tempat dengan kasus tinggi potensi mutasinya pun lebih tinggi.

“Dan kita bukanlah negara yang tertutup, kita negara yang terbuka, mobilisasi selalu ada, jadi tetap kita harus waspada karena kita belum bebas.”

Hingga kini, vaksinasi booster kedua masih dianjurkan, tapi Erlina berharap ke depannya sumber infeksi tidak ada dan PHBS pun cukup untuk melindungi diri.

“Mudah-mudahan ke depannya sumber infeksi tidak ada sehingga kita cukup terapkan PHBS.”

 

4 dari 4 halaman

Perhatikan Nutrisi

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bukan hanya soal mengenakan masker, lanjut Erlina. Ada pula nutrisi yang cukup sehingga imunitasnya terjaga.

“Kemudian ada istirahat yang cukup, olahraga yang adekuat, jangan stres, nutrisi cukup, dan kalau merasa kurang dapat disubstitusi dengan vitamin.”

Hal yang tak kalah penting adalah menghentikan konsumsi rokok. Pasalnya, rokok dapat menurunkan pertahanan di saluran napas sehingga apapun yang masuk bisa menginfeksi.

“Jadi PHBS itu adalah basic-nya,” ujar dokter spesialis paru konsultan yang praktik di RS Persahabatan Jakarta itu.

Video Terkini