Sukses

Hari Kopi Nasional, Menikmati Secangkir Kopi Bisa Perangi Kantuk hingga Tingkatkan Memori

Hari kopi nasional diperingati setiap 11 Maret. Yuk, rayakan dengan minum secangkir kopi untuk perangi kantuk dan tingkatkan memori.

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, hari kopi bermula dari ada pameran kopi Nusantara dan pembentukan kepengurusan DPP Dewan Kopi Indonesia pada 11 Maret 2018. Setahun kemudian, tepatnya 11 Maret 2019, mulai disebut sebagai Hari Kopi Nasional.

Berbicara soal kopi, ini salah satu minuman favorit banyak orang. Biasa dinikmati baik pagi, siang, hingga sore hari. 

Secangkir kecil kopi yang diseduh mengandung sekitar 95 mg kafein. Menurut Dietary Guidelines for Americans, jumlah kopi yang wajar dikonsumsi yaitu sebanyak 3-5 cangkir sehari atau sekitar 400 mg kafein.

Menurut laman Harvard, konsumsi kafein dalam dosis rendah hingga sedang (50-300 mg) dapat meningkatkan kewaspadaan, energi, dan kemampuan untuk berkonsentrasi, sedangkan dosis yang lebih tinggi mungkin memunculkan dampak negatif seperti cemas, gelisah, dan peningkatan denyut jantung.

Jenis kopi yang dikonsumsi tiap orang juga bervariasi. Perbedaan jenis biji kopi yang digunakan, bagaimana biji kopi dipanggang, dan bagaimana kopi itu diseduh akan menghasilkan cita rasa yang berbeda pula.

Selain itu, respons tiap orang saat minum kopi juga dapat sangat bervariasi satu sama lain.

Kafein bertindak sebagai stimulan sistem saraf pusat, orang biasa meminumnya agar merasa lebih waspada dan energik.

Kafein dapat meningkatkan suasana hati dan membantu orang merasa lebih produktif sebab dia memblokir reseptor neurotransmitter adenosin, meningkatkan rangsangan di otak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minum Kopi Dapat Meningkatkan Memori

Kopi memang dapat membantu mengusir kantuk dan meningkatkan fokus, tetapi bukan hanya itu saja. Para peneliti di Johns Hopkins University telah menemukan manfaat lain kopi, yaitu meningkatkan memori.

Michael Yassa, asisten profesor ilmu psikologi dan otak di Johns Hopkins bersama timnya menemukan bahwa kafein menyuguhkan efek positif terhadap memori jangka panjang penikmatnya.

Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature Neuroscience tersebut menunjukkan bahwa kafein meningkatkan ingatan tertentu setidaknya hingga 24 jam setelah dikonsumsi.

"Kita tahu bahwa kafein dapat meningkatkan fungsi kognitif, tetapi efek khususnya pada penguatan ingatan dan mencegah lupa tidak pernah diperiksa secara rinci pada manusia," terang Yassa dikutip dari Johns Hopkins.

"Kami melaporkan untuk pertama kalinya efek spesifik kafein pada pengurangan lupa selama 24 jam."

Para peneliti Johns Hopkins melakukan penelitian buta ganda di mana peserta yang tidak secara teratur makan atau minum produk berkafein menerima plasebo atau tablet kafein 200 miligram lima menit setelah mempelajari serangkaian gambar.

Sampel saliva diambil dari para peserta sebelum mengambil tablet untuk mengukur kadar kafeinnya. Sampel diambil lagi satu, tiga, dan 24 jam setelahnya.

3 dari 4 halaman

Hasil Penelitian

Keesokan harinya, kedua kelompok diuji kemampuannya mengenali gambar dari sesi belajar hari sebelumnya. Ada beberapa gambar yang sama, gambar baru, serta gambar yang mirip dengan gambar yang sudah dipelajari.

Hasilnya, lebih banyak anggota kelompok kafein yang berhasil mengidentifikasi gambar baru sebagai "mirip" dengan gambar yang dilihat sebelumnya alih-alih menganggap keduannya sama.

Penelitian ini juga berbeda dari percobaan sebelumnya karena subjek mengambil tablet kafein hanya setelah mereka melihat dan mencoba menghafal gambar.

"Hampir semua penelitian sebelumnya memberikan kafein sebelum sesi studi, jadi jika ada peningkatan, tidak jelas apakah itu karena efek kafein pada perhatian, kewaspadaan, fokus, atau faktor lainnya," kata Yassa.

"Dengan memberikan kafein setelah percobaan, kami mengesampingkan semua efek ini dan memastikan bahwa jika ada peningkatan, itu karena memori dan tidak ada yang lain."

Selain itu, menurut Mayo Clinic, kopi juga dapat menurunkan risiko penyakit Parkinson, diabetes tipe 2, penyakit hati, termasuk kanker hati, serta serangan jantung dan stroke.

4 dari 4 halaman

Kopi Dapat Sebabkan Heartburn

Minum kopi memberikan banyak manfaat tapi dapat memunculkan heartburn bagi orang yang sensitif dengan kafein.

Heartburn yaitu rasa sakit atau sensasi terbakar di tengah dada, yang terjadi ketika asam bergerak kembali dari perut ke kerongkongan saat makan.

Ketika melihat peran kopi dalam pencernaan, penelitian menunjukkan bahwa kopi sebenarnya mempengaruhi fungsi kerongkongan. Hal ini sejala dengan sebuah ulasan tahun 2022 di Nature yang menemukan hubungan antara kopi dan peningkatan sekresi lambung.

Selain itu, Dr. Alexa Malchuk, MD, MPH menjelaskan bahwa ada dua alasan lainnya yang mengaitkan kopi dengan heartburn.

"Kopi sendiri bersifat asam dan membuat tubuh lebih sulit menetralkan asam secara alami," ujar Malchuk. "Selain itu, orang-orang sangat sering orang minum kopi di pagi hari saat perut kosong."

Cegah Heartburn

Sebab heartburn disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mengganti minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda, dengan air putih, tutur Malchuk kepada Parade.

"Ini terbukti dapat mengurangi gejala heartburn."

Bagi orang yang sensitif terhadap kafein, Malchuk merekomendasikan kopi light roast ketimbang dark roast.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini