Liputan6.com, Jakarta - Bagi kaum hawa, rambut merupakan salah satu aset yang sangat memengaruhi penampilan. Tak jarang rambut dirawat semaksimal mungkin demi mendapatkan hasil yang indah.
Namun, banyak orang yang sudah merawat rambut mati-matian ternyata mengalami kelainan rambut.
Baca Juga
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Bamed Mohammad Yoga Adi Waskito menjelaskan, kerontokan merupakan jenis kelainan rambut yang paling banyak terjadi.
Advertisement
"Terdapat banyak jenis kelainan rambut yang dapat dialami seseorang. Kerontokan merupakan salah satu masalah kelainan rambut yang paling sering dialami. Rambut rontok yang berlebih dapat menyebabkan kebotakan (Alopesia),” jelas Yoga pada press conference Bamed Hair Care di kawasan Senopati, Jakarta Selatan (13/3/2023).
Berdasarkan data yang diperoleh Bamed, Alopesia Androgenetika (AGA) atau kebotakan akibat pengaruh hormonal pada pria, terjadi pada hampir 50 persen pria penduduk dunia.
Lima permasalahan rambut terbanyak di Indonesia meliputi:
- Alopesia Areata (AA): kerontokan akibat penyakit autoimun (50%)
- Alopesia Androgenetika (AGA):kebotakan akibat pengaruh hormonal pada pria (31,2%)
- Telogen Effluvium: rambut rontok secara berlebihan dan tiba-tiba karena hormon atau stres (14%)
- Alopesia Sikatrisial: peradangan yang merusak folikel rambut (3,1%)
- Trikotilomania: gangguan mental yang mendorong untuk mencabuti rambut di kepala (1,6%).
Penyebab Kelainan Pada Rambut
Penyebab kelainan pada rambut dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kongenital atau bawaan (genetik) dan akuisita atau penyebab yang didapat.
Faktor penyebab yang didapat mencakup efek samping obat, efek hormon, postpartum (setelah melahirkan), stres, dan perawatan rambut yang salah.
“Perawatan rambut yang salah, seperti sering mewarnai rambut, mencuci rambut secara berlebihan, menyisir rambut berlebihan, pemanasan rambut dengan suhu tinggi dan berulang kali, dan sering berjemur di bawah sinar matahari," tutur Yoga.
Chief Medical Officer Bamed, dr. Adhimukti T. Sampurna, Sp.KK, FINSDV menambahkan, setiap orang memiliki karakteristik rambut yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus mengetahui kemampuan rambut kita terhadap berbagai hal yang berpotensi dapat merusak rambut, seperti perming, smoothing, atau mewarnai rambut.
Saran untuk Pengguna Hijab
Penyebab lain yang dapat menyebabkan kelainan pada rambut adalah adanya gangguan ventilasi pada perempuan, khususnya perempuan berhijab.
Yoga menyarankan untuk tidak memakai hijab apabila rambut masih dalam kondisi basah, serta memilih bahan hijab yang dapat menyerap keringat.
“Jangan pakai hijab saat rambut masih basah. Pilihlah bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun dan sifon,” ungkapnya.
Selain itu, Yoga mengingatkan para perempuan untuk tidak mengikat rambut terlalu kencang, karena akan menyebabkan rambut tertarik ke ke belakang.
Advertisement
Apa Saja Tanda Rambut Rusak?
Rambut rusak dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berkelanjutan. Yoga merinci tanda-tanda rambut rusak yang perlu diperhatikan.
"Tanda rambut rusak adalah mudah patah, tampak kusam, mengalami perubahan warna, serta rontok lebih banyak dari 100 helai per hari. Kerontokan rambut dapat disertai kebotakan, kemerahan pada kulit kepala, jaringan parut, dan sisik pada kulit kepala,”
Menurutnya, menentukan jenis dan penyebab rambut rusak adalah hal yang penting untuk menentukan pengobatan dan tindakan yang sesuai.
Yoga menekankan masyarakat untuk melakukan konsultasi mengenai permasalahan rambut yang dialami ke dokter spesialis dermatologi dan venereologi. Dengan begitu, permasalahan akan dapat ditangani dengan segera.
Cara Cegah Rambut Rusak
Perawatan rambut yang baik agar rambut tetap sehat mencakup pemilihan regimen yang sesuai dengan kondisi rambut.
Selain itu, penggunaan hair conditioner, serum heat defense, sering keramas dan membersihkan rambut setelah menggunakan produk rambut juga akan sangat membantu rambut menjadi terawat.
Menurutnya, penting untuk mencari produk dengan kandungan polimer kationik yang memiliki berat molekul lebih tinggi, silikon, kandungan minyak. Pilihlah produk-produk yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik rambut.
“Kita harus pintar-pintar memilih perawatan rambut yang sesuai dengan kulit kepala kita dan jenis rambut kita," kata Yoga.
Menghindari faktor pencetus rambut rusak, seperti pemanasan rambut berlebihan, pewarnaan rambut berlebihan, dan lainnya akan sangat membantu.
Selain itu, bantuan profesional dari dokter spesialis kulit dan kelamin dapat menjadi solusi untuk menangani permasalahan kulit kepala dan rambut. Dengan begitu, faktor penyebab masalah kulit kepala dan rambut dapat diketahui secara tepat beserta dengan obat-obatan dan treatment yang diperlukan.
Advertisement