Liputan6.com, Jakarta - Bagi kaum hawa dan adam, rambut merupakan salah satu aset yang sangat memengaruhi penampilan. Tak jarang rambut diberikan perawatan yang maksimal demi mendapatkan hasil yang indah.
Namun, banyak orang yang sudah merawat rambut mati-matian mengalami kerontokan setiap hari. Sebenarnya, rambut rontok setiap hari normal nggak sih?
Baca Juga
Dokter Firman Parrol, SpDVE, menjelaskan, secara medis rambut rontok setiap hari merupakan hal yang sangat lazim.
Advertisement
Perlu dicatat bahwa hal ini tergolong lazim apabila rambut yang rontok tidak lebih dari 100 helai per hari.
“Jadi, (rambut rontok) dengan jumlah 50 sampai 100 helai itu sebenarnya masih normal,” jelasnya pada press conference Bamed Hair Care di kawasan Senopati, Jakarta Selatan (13/3/2023).
Menurut Firman, rambut rontok setiap hari, apalagi saat keramas atau sisiran, itu normal dan pasti terjadi.
“Kalau lagi keramas atau sisiran, terus ada (rambut) yang rontok, itu normal dan pasti terjadi karena rambut kita setiap hari memang pasti ada yang rontok,” ungkap Firman.
Firman menjelaskan, hal yang harus diwaspadai adalah apabila rambut mengalami kerontokan saat kita sedang melakukan hal-hal simpel.
“Walaupun sebenarnya kita nggak ada pasti yang bener-bener menghitung, yang pasti kalau kita merasa rambut kita sudah semakin menipis, lalu kita melakukan hal-hal simpel seperti lagi jalan atau duduk, lalu rambutnya rontok, itu baru perlu dicek,” tambahnya.
Fase-fase Rambut
Alasan mengapa setiap hari pasti ada rambut yang mengalami kerontokan adalah karena setiap helai rambut memiliki fasenya masing-masing.
Siklus pertumbuhan rambut terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu anagen, katagen, dan telogen. Apabila sudah memasuki tahap telogen, maka memang sudah waktunya rambut itu rontok.
Rambut itu memang ada fase-fasenya. Yang pertama ada fase pertumbuhan atau anagen. Ini merupakan fase di mana rambut tumbuh dalam periode waktu tertentu, bisa beberapa minggu hingga beberapa tahun.
Fase kedua adalah fase di mana rambut itu lepas dari folikel atau akarnya. Ini adalah fase katagen. Fase terakhir adalah fase telogen, dimana rambut itu lepas dan rontok.
“Jadi, memang ketiga fase itu setiap rambut itu beda-beda. Rambut kita kan ada jutaan, satu folikel aja itu rambut kita ada banyak. Nah, mereka berbeda-beda siklus hidupnya. Jadi, setiap hari pasti ada yang rontok,”
Advertisement
Tanda Rambut Rusak Lainnya
Jadi, apabila rambut Anda rontok dalam jumlah di bawah 100 helai per hari, itu merupakan hal yang normal. Terlebih apabila kerontokan terjadi saat keramas atau sisiran.
Namun, apabila jumlah lebih dari 100 helai per hari, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter agar diperiksa lebih lanjut.
Dokter Mohammad Yoga Adi Waskito, SpDVE dari Bamed menjelaskan bahwa rambut rusak dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berkelanjutan.
Yoga merinci tanda-tanda rambut rusak yang perlu diperhatikan, sebelum nantinya berlanjut ke tahap kerontokan.
"Tanda rambut rusak adalah mudah patah, tampak kusam, mengalami perubahan warna, serta rontok lebih banyak dari 100 helai per hari. Kerontokan rambut dapat disertai kebotakan, kemerahan pada kulit kepala, jaringan parut, dan sisik pada kulit kepala,” jelasnya.
Cara Mencegah Rambut Rusak
Terdapat berbagai cara untuk mencegah rambut rusak yang dapat berpotensi menimbulkan kerontokan.
Yoga mengungkapkan pentingnya perawatan rambut yang baik agar rambut tetap sehat.
Menurut Yoga, penggunaan hair conditioner, serum heat defense, sering keramas dan membersihkan rambut setelah menggunakan produk rambut akan sangat membantu mencegah kerusakan rambut. Pastikan bahwa kandungan produk yang Anda pilih sesuai dengan jenis rambut Anda.
“Kita harus pintar-pintar memilih perawatan rambut yang sesuai dengan kulit kepala kita dan jenis rambut kita,” kata Yoga.
Menghindari penggunaan hairdryer atau catokan secara berlebihan dan pewarnaan rambut berlebihan juga akan sangat membantu.
Advertisement