Sukses

Rahasia Bahasa Kucing yang Pemilik Anabul Wajib Ketahui

Anda mungkin pernah bertanya-tanya bagaimana kucing berkomunikasi satu sama lain.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti manusia, kucing juga mengekspresikan diri dengan berbagai cara, termasuk vokalisasi (seperti mengeong, mendengkur, dan mendesis), isyarat, bahasa tubuh (seperti gerakan ekor dan ekspresi wajah), dan penandaan area.

Cara anak bulu (anabul) satu ini berkomunikasi juga berkembang seiring waktu.

Sebuah studi tentang psikologi evolusi di Cornell University, Amerika Serikat menunjukkan bahwa kucing telah belajar mengeong dengan cara yang lebih menyenangkan bagi manusia dari waktu ke waktu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti makanan dan perhatian. 

Studi ini membandingkan kucing peliharaan saat ini dengan kucing liar Afrika yang suaranya kurang menarik. Hal ini menjelaskan mengapa mereka tetap menjadi spesies liar, sedangkan kucing rumah tangga telah belajar hidup bersama manusia dan menggunakan komunikasi vokal yang lebih menyenangkan demi mencari perhatian dan memenuhi kebutuhan mereka.

Lantas, bagaimana saja cara kucing berkomunikasi dan apa saja arti dari gaya komunikasi mereka? Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Rover.

Komunikasi Vokal untuk Menyampaikan Kebutuhan dan Emosi

Kucing menggunakan berbagai suara untuk menyampaikan kebutuhan dan emosi mereka, mulai dari mengeong dan mendesis hingga meronta dan meraung. 

Dalam bahasa kucing, dengkuran bisa berarti banyak hal. Kucing dapat mendengkur saat sedang bahagia atau saat merasa tidak enak badan. Mereka juga mendengkur saat bersentuhan dengan manusia atau kucing lain, atau bahkan saat menggosok benda. 

2 dari 4 halaman

Bahasa Tubuh untuk Menunjukkan Kasih Sayang, Rasa Takut, atau Permusuhan

Jenis komunikasi penting lainnya yang digunakan kucing adalah bahasa tubuh.

Tidak semua kucing akan mengeong saat menyapa satu sama lain, tetapi banyak dari mereka yang akan menyentuh hidung sebagai cara untuk menyapa.

Saling bergesekan merupakan bentuk kasih sayang antar kucing, dan pengait di ujung ekor merupakan sapaan ramah.

Telinga, mata, dan ekor kucing memiliki peran penting dalam menunjukkan bahasa tubuh, baik kepada manusia maupun kucing lainnya.

Seekor kucing yang ramah dan percaya diri akan mengangkat ekornya tinggi-tinggi dengan telinga terangkat ke depan. Ekornya bisa melengkung ke depan saat mereka mendekati seseorang atau seekor kucing yang mereka sukai dan berguling, menandakan rasa percaya.

Melihat kucing lain atau manusia lalu berkedip lambat adalah cara lain kucing Anda menunjukkan bahwa mereka terbuka dan penuh perhatian kepada Anda.

Selanjutnya, jika kucing Anda mengalihkan pandangannya, telinganya menoleh ke samping atau rata, atau jika ia menyelipkan ekornya di bawah tubuhnya, itu bisa menjadi tanda bahwa kucing merasa terancam.

Merasa terancam juga bisa menjadikan kucing Anda cenderung lebih agresif. Selain mendesis dan menggeram, kucing menunjukkannya melalui bahasa tubuhnya. Beberapa tandanya, antara lain: telinga yang rata di kepala, ekor yang diikat, dan punggung atau ekor yang melengkung.

3 dari 4 halaman

Isyarat untuk Memberikan Pesan

Cara halus kucing untuk berkomunikasi dengan satu sama lain adalah meninggalkan isyarat.

Anda pasti pernah melihat kucing Anda bergesekan dengan kucing lain atau benda lain di sekitar rumah. Saat melakukan ini, kucing meninggalkan jejak bau yang membantu mengenali satu sama lain. Sama halnya ketika kucing Anda bergesekan dengan benda di dalam rumah, mereka meninggalkan aroma untuk menandai wilayahnya.

Namun, ada cara lain bagi kucing untuk menandai wilayahnya, yaitu dengan menyemprotkan urine. Ini terjadi karena situasi yang menekan kucing, seperti ketika banyak kucing dalam satu rumah atau adanya kucing liar yang mendekati rumah.

4 dari 4 halaman

Pertemanan dengan Kucing Lain

Mengeong mungkin merupakan suara yang paling sering terdengar dari kucing Anda, tapi sebenarnya itu bukanlah bentuk komunikasi yang paling umum antarkucing. 

Meskipun begitu, kucing memang mengerti arti meong satu sama lain. Kadang-kadang, mereka menggunakan suara ini sebagai bentuk sapaan saat bertemu.

Untuk terbiasa dan kenal baik dengan satu sama lain, waktu yang dibutuhkan bagi kucing berbeda-beda. Berdasarkan The Humane Society International, diperkirakan rata-rata waktu adalah mulai dari beberapa hari hingga beberapa bulan.

Berteman dengan kucing lain bukanlah sesuatu yang mudah dan cepat bagi kucing. Bahkan, ada beberapa kucing yang tidak bisa menerima satu sama lain, walaupun menjadi bagian dari kelompok sosial yang sama. 

Bagaimanapun, mereka mungkin belajar untuk hidup berdampingan atau membentuk "wilayah" mereka sendiri di dalam rumah. Dalam hal ini, sebagai pemilik kucing, penting untuk memberikan waktu dan ruang yang cukup bagi kucing Anda untuk beradaptasi, juga memahami bahwa tidak semua kucing akan bersahabat dengan kucing lainnya.