Sukses

Apakah Transgender Pria ke Wanita Seperti Nong Poy dan Rinrada Thurapan Bisa Hamil, Bagaimana Caranya?

Rintangan yang harus dihadapi transgender pria ke wanita seperti Nong Poy dan Rinrada Thurapan untuk bisa hamil

Liputan6.com, Jakarta - Satu bulan terakhir sosok transgender cantik dari Thailand, Nong Poy, tak habis-habisnya jadi bahan omongan. Kehebohan ini bermula saat Nong Poy dikabarkan dipersunting anak konglomerat di sana.

Tidak banyak yang tahu bahwa Nong Poy sebenarnya 'orang lama' di industri hiburan Thailand. Kira-kira sembilan tahun yang lalu, transgender Thailand berparas cantik nan ayu yang gemar berolahraga pilates mencuri perhatian publik lewat perannya di film 'The White Storm' karya sutradara Benny Chan.

Lewat perannya sebagai kekasih Cheung Tsz Wai yang diperankan Nick Cheung, Mina Wei, sahabat karib Phuwaryne Keenan ini sukses mendapat spotlight berkat aktingnya yang menawan.

Muncul Rinrada Thurapan Saingan Nong Poy Sesama Transgender Cantik

Sebulan setelah kehebohan Nong Poy dilamar anak konglomerat, muncul satu nama transgender yang tak kalah cantik dari Thailand bernama Rinrada Thurapan. Dia dikenal sebagai sosok transgender yang memenangkan banyak kontes kecantikan.

Yang membuat nama Rinrada Thurapan mendadak naik ke permukaan, usai kehebohan yang menyebut bahwa dirinya dinikahi pria asal China yang rela menceraikan istri sahnya.

Di ranah media sosial, banyak konten yang menceritakan tentang keduanya. Ada video yang memperlihatkan Nong Poy bersama suaminya, dan Rinrada Thurapan dengan profil akan sosoknya.

Ragam komentar menghiasi konten tentang mereka. Tak sedikit warganet yang kemudian menyinggung atau cenderung penasaran apakah transgender yang dulunya pria lalu menjadi wanita seperti Nong Poy dan Rinrada Thurapan bisa hamil dan punya anak? Kalau bisa, lantas bagaimana caranya?

 

2 dari 4 halaman

Apakah dengan Transplantasi Rahim Seorang Transgender Pria ke Wanita seperti Nong Poy Bisa Hamil?

Seorang peneliti di Universitas Gothenburg, Swedia, Dr Mats Brannstrom pada 2016 menemukan sebuah metode transplantasi rahim atau cangkok rahim yang dalam penelitiannya berhasil membuat sembilan wanita di sana hamil.

Para wanita ini, kata Mats, umumnya lahir tanpa rahim (dari pria menjadi seorang wanita) atau wanita yang terpaksa menjalani pengangkatan rahim akibat kanker serviks.

Yang mengagumkan dari transplantasi rahim ini, para peneliti menggunakan organ dari donor hidup. Meski sebenarnya ini agak kontroversial, sebagaimana dikutip dari AP pada Jumat, 17 September 2023.

Membuat Transgender Pria ke Wanita Ingin Transplantasi Rahim

Tidak lama setelah kabar itu mencuat, seorang Obgyn di Klinik Cleveland, Cecile Unger, menerima banyak pasiien yang merupakan transgender pria ke wanita yang bertanya mengenai transplantasi rahim.

Hal serupa juga terjadi pada seorang ahli bedah ginekologi di Peninsula Medical Center, California Utara, Marci Bowers yang menyebut sebanyak lima persen transgender pria ke wanita yang datang menemuinya bertanya tentang cangkok rahim.

Namun, pada saat itu, mereka tidak menyarankan pasiennya yang transgender pria ke wanita untuk melakukan transplantasi rahim.

Sebab, belum ada jawaban pasti apakah prosedur yang terdengar fantastis dapat memungkinkan seorang transgender untuk hamil.

 

3 dari 4 halaman

Dokter di India Berencana Melakukan Transplantasi Rahim untuk Transgender Pria ke Wanita Seperti Nong Poy dan Rinrada Thurapan

Seiring kemajuan di bidang kesehatan, enam tahun kemudian seorang ahli bedah di New Delhi, India, Dr Narendra Kaushik, dengan penuh percaya diri mengatakan akan melakukan transplantasi rahim pada transgender pria ke wanita untuk pertama kalinya.

Dijelaskan Narendra, transplantasi rahim pada dasarnya sama seperti transplantasi ginjal dan lainnya. Mengutip Daily Star, dia juga mengatakan bahwa setiap transgender pria ke wanita ingin menjadi wanita sebaik dan seutuh mungkin. Tak terkecuali menjadi seorang ibu.

Hanya saja, tahun lalu Dr Narendra mengatakan tidak dapat memprediksi secara pasti kapan transplantasi rahim akan dilakukan. Namun, dia pede hal itu akan benar-benar terjadi.

"Kami sangat optimis tentang ini," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Hal-Hal yang Mesti Diperhatikan Jika Transgender Seperti Nong Poy dan Rinrada Thurapan Mau Menjalani Transplantasi Rahim

Sementara kata Mats Brannstrom saat melakukan penelitian ini, transplantasi rahim kompleks dan padat sumber daya. Dalam praktiknya, dibutuhkan banyak tenaga kesehatan dan koordinasi yang cermat. Berikut beberapa hal yang harus menjadi perhatian.

  1. Rahim dan pembuluh darah serta arteri yang menyertai harus dikeluarkan dari donor, baik sukarelawan yang masih hidup atau mati.
  2. Organ tersebut kemudian harus ditanamkan dengan cepat dan harus berfungsi dengan benar, yang pada akhirnya menghasilkan menstruasi pada penerimanya.
  3. Jika pasien tidak mengalami komplikasi lebih lanjut, satu tahun kemudian dokter dapat menanamkan embrio yang dibuat melalui fertilasi in vitro.
  4. Ketika semua berhasil dan transgender pria ke wanita tersebut hamil, bayi yang dihasilkan harus dilarikan melalui operasi caesar tidak bisa normal. Ini sebagai tindakan pengamanan untuk membatasi stres pada organ yang ditransplantasikan.
  5. Proses kehamilan yang dinamis membutuhkan lebih dari sekadar rahim yang kuat untuk menompang janin. Ini menjadi ringan bagi seorang transgender.
  6. Agar bayi di dalam janin berkembang dengan semestinya, transgender pria ke wanita butuh lingkungan hormonal yang tepat dan pembuluh darah guna memberi makan rahim, bersama dengan vagina.

Bagi individu yang bersedia mengambil langkah-langkah eksterm ini, spesialis reproduksi mengatakan bahwa terobosan semacam itu dapat dilakukan secara teori hanya saja tidak mudah. Berikut adalah cara kerjanya:

  1. seorang pasien mungkin memerlukan operasi pengebirian dan hormon eksogen dosis tinggi karena kadar hormon seks pria yang tinggi, yang disebut androgen, dapat mengancam kehamilan. Walaupun perawatan hormon bisa sangat ampuh, pasien mungkin perlu dikebiri karena terapi tersebut mungkin tidak cukup untuk mempertahankan kehamilan di antara pasien dengan testis.
  2. Pasien juga memerlukan pembedahan untuk membuat 'neovagina' yang akan dihubungkan ke transplantasi rahim, untuk menumpahkan menstruasi dan memberi dokter akses ke rahim untuk perawatan lanjutan.