Sukses

5 Kunci Sukses Mendidik Anak, Salah Satunya Ajari Ucapkan Terima Kasih

Semua orangtua pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, salah satunya yaitu dengan mendoakan dan mendidik anak dengan baik supaya dapat sukses ke depannya.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orangtua pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, salah satunya yaitu dengan mendoakan dan mendidik anak dengan baik supaya dapat sukses ke depannya. Namun, sebagai orangtua Anda mungkin bertanya-tanya apa yang seharusnya diajarkan atau tidak.

Anda juga mungkin kesulitan membantu anak sebab tidak mengetahui bidang apa yang benar-benar diminati anak. Alhasil, Anda tidak dapat membantu anak secara maksimal.

Tak perlu khawatir, 5 strategi yang didasarkan pada sains ini dapat menjadi jawaban atas kerisauan hati Anda. Berikut 5 tips mendidik anak agar sukses menurut situs Inc:

1. Ajari Anak Bersikap Sopan

Bukan hanya keterampilan saja, tata krama juga menjadi kunci penting kesuksesan anak. Selain menanamkan energi positif di diri anak, ini juga akan membuat anak lebih dihormati dan disukai orang lain. Ajari anak tiga ucapan ini: tolong, terima kasih, dan sama-sama.

Mengajari anak-anak untuk mengatakan "tolong" ketika membutuhkan sesuatu dapat membantu menumbuhkan sikap sopan, yang membuatnya lebih persuasif ketika beranjak dewasa.

Mengajari untuk mengucapkan "terima kasih" dapat mendorong anak memiliki rasa syukur, yang menciptakan kebahagiaan dan membuat stres lebih mudah ditangani.

Sementara mengajarkan anak untuk mengatakan "sama-sama" memperkuat kepercayaan diri dengan menekankan bahwa hal-hal yang dilakukannya untuk orang lain layak untuk disyukuri.

Anda juga bisa menggantinya dengan hal-hal lain yang biasa dikatakan orang sebagai tanggapan atas "terima kasih," seperti "jangan khawatir" atau "tidak masalah".

2 dari 4 halaman

2. Ajarkan Anak Melakukan Pekerjaan Rumah

Para peneliti di La Trobe University di Australia menganalisis apakah anak-anak yang melakukan pekerjaan rumah akan memiliki memori kerja dan perilaku prediksi keberhasilan lainnya yang lebih baik.

Peneliti membagi tugas rumah menjadi tiga kategori: perawatan diri, perawatan lain, dan perawatan hewan peliharaan.

Studi yang diterbitkan dalam Australian Occupational Therapy Journal ini menunjukkan bahwa anak-anak yang melakukan perawatan diri dan perawatan lainnya kemungkinan memiliki kinerja akademis dan keterampilan memecahkan masalah yang lebih baik.

Meskipun demikian, merawat hewan peliharaan tidak memberikan kontribusi dalam perkembangan anak-anak di kemudian hari.

Ini karena tugas perawatan hewan peliharaan tidak seberat tugas lainnya. Bisa juga karena anak-anak tidak melihat hal-hal yang harus dilakukan untuk merawat hewan peliharaan seperti mengajaknya berjalan-jalan, memberinya makan, dan lainnya sebagai pekerjaan, melainkan bersenang-senang.

Intinya, pastikan anak-anak Anda melakukan pekerjaan rumah. Dia mungkin tidak menyukai ide ini pada awalnya, tetapi studi berpihak pada Anda.

3 dari 4 halaman

3. Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Anak-anak yang dengan kecerdasan emosional yang baik akan memiliki peluang lebih tinggi untuk lulus, mendapatkan pekerjaan yang baik, dan bahagia, sebut Rachael Katz dan Helen Shwe Hadani, penulis The Emotionally Intelligent Child: Effective Strategies for Parenting Self-Aware, Cooperative, and Well-Balanced Kids.

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak. Anda bisa memulainya dengan mencontohkan model pemikiran baik, menanyakan ide-ide anak, dan tidak menilai.

Selain itu, jangan lupa bahwa pola pikir anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Berhenti mengharapkan anak bereaksi dan menanggapi hal-hal layaknya orang dewasa.

4. Ajak Bermain Video Game

Sebuah studi baru yang menggunakan sejumlah besar data menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu di atas rata-rata untuk bermain video game memiliki IQ yang lebih tinggi daripada anak-anak yang menghabiskan waktunya untuk menonton video di media sosial.

Di zaman yang serba canggih ini, tak dapat disangkal jika anak-anak menghabiskan banyak waktu terpaku pada layar. Studi terhadap 5.000 anak ini menunjukkan bahwa jika mereka menatap layar sesering itu, lebih baik habiskan waktunya untuk bermain video game bersama orangtuanya.

4 dari 4 halaman

5. Bantu Anak Menemukan Passion

Para peneliti di Skandinavia ingin mengetahui apakah passion, semangat, atau pola pikir adalah faktor terpenting dalam memprediksi kesuksesan kaum muda, khususnya dalam konteks atletik.

Hasilnya, passion mampu memprediksi keberhasilan anak lebih baik ketimbang dua faktor lainnya. Sementara pola pikir dan semangat mungkin memprediksi bahwa seseorang akan terus berusaha hingga berhasil, passion menjadi faktor terbaik untuk memprediksi apakah ia benar-benar akan sukses.

"Bagi orang terbaik di antara yang terbaik di bidangnya, passion benar-benar merupakan faktor terbesar. Ini adalah kunci penting untuk sukses," ungkap seorang peneliti.

Jadi, biarkan anak menjelajahi berbagai hal untuk menentukan hal-hal yang benar-benar disukainya. Ketika anak sudah menemukannya, bantu ia belajar dan berkembang.

Misalnya, jika anak suka bermain piano, daftarkan dia ke kelas atau kursus musik, dan jika anak senang bermain bola, ajaklah dia bermain bersama di lapangan tiap akhir pekan. Dengan memperhatikan dan membantu anak mengembangkan passion-nya, di kemudian hari ia akan menjadi sosok hebat dalam bidang yang dipilihnya itu.

 

(Adelina Wahyu Martanti)