Sukses

Perdana di Indonesia Timur, RSUP Kandao Manado Sukses Lakukan Operasi Transplantasi Ginjal

Tim dokter RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado sukses melakukan operasi transplantasi ginjal hari ini, Sabtu (18/3).

Liputan6.com, Jakarta Tim dokter RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado sukses melakukan operasi transplantasi ginjal hari ini, Sabtu (18/3).

Adapun untuk proses operasi transplantasi ginjal ini, pihak RSUP Kandao Manado ini didampingi pihak RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) sebagai rumah sakit pengampuh.

"Hal ini merupakan momen bersejarah bagi Sulawesi Utara, bahkan seluruh wilayah Indonesia Timur karena ini menjadi operasi transplantasi ginjal yang pertama," kata Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, dr Yeheskiel Panjaitan dalam konferensi pers yang berlangsung daring dan luring.

Menurutnya, untuk persiapan pelaksanaan operasi ini dari jauh hari sudah disiapkan, bahkan hingga kemarin terus dikontrol kondisi dari donor dan pasien.

“Sampai hari ini kondisi donor dan receiver (penerima, red) keduanya dalam keadaan stabil. Mudah-mudahan jika tidak ada kendala besok sudah pelaksanaan. Sebab termasuk alat, bahan obat, dan lainnya semua sudah kita siapkan,” pungkas dokter Yeheskiel Panjaitan.

Direktur Utama RSUP Kandou, Dr dr Jimmy Panelewen SpB-KBD mengungkapkan, operasi ini sebenarnya telah direncanakan lama--sebelum pandemi COVID-19. Namun baru terlaksana setelah COVID-19 mereda.

"Persiapan yang kami lakukan sudah sesuai koordinasi. Hal ini tidak lepas dari program transformasi kesehatan yang didukung oleh Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Pasien Transplantasi Ginjal adalah Ibu dan Anak

Menurut Jimmy, pasien transplantasi ginjal ini adalah ibu dan anak. Keduanya telah melalui proses seleksi yang ketat.

"Pemberi ginjal adalah ibu dari pasien, umur 50 tahun. Sedangkan penerima donor adalah putrinya, usia 22 tahun," katanya.

Jimmy menambahkan, tindakan transplantasi ginjal ini sepenuhnya dicover BPJS Kesehatan.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Tahapan Transplantasi Ginjal

Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Sunarto, M.Kes mengatakan, metode pengampuh dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

RSUP Kandao dalam hal ini telah mencapai tingkat paripurna, yang artinya kedepannya bisa melakukan operasi transplantasi ginjal secara mandiri.

Sunarto mengungkapkan, saat ini di Indonesia ada 6 juta lebih penderita gagal ginjal kronis. Sekitar 100 ribu diantaranya menjalani hemodialisis dan 2.750 diantaranya menjalani Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Dokter Penyakit Dalam - Konsultan Nefrologi Prof Endang Susalit menjelaskan bagaimana proses panjang transplantasi ginjal di RSUP Kandao Manado.

"Intinya adalah ini kerjasama tim. Waktu memulai pengampuhan, tim dari Kandao ke RSCM untuk melihat persiapan mulai dari administratif, persiapan pasien hingga bagaimana ahli mendiskusikan kasus. Setelah itu, kita siapkan di sini dan persentasi. Dalam tim ini ada 7 orang dokter yang terdiri dari dokter penyakit dalam-nefrologi, tim bedah dan anestesi serta perawat yang membantu transfer of knowledge. Sebab sebelum dan sesudah transplantasi perlu dukungan semua pihak," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Operasi Berlangsung Selama 4 Jam

Wakil Ketua Tim Transplantasi Ginjal RSCM Jakarta, dr Maruhum Bonar Hasiholan Marbun mengatakan operasi transplantasi ginjal hari ini dilakukan pukul 08.30-12.30.

"Operasi tadi lancar, berlangsung sekitar 4-4,5 jam. Beberapa menit kemudia, urine pasien sudah keluar. Sampai saat ini sudah 600 cc dalam 3 jam," katanya.

Untuk persentasi keberhasilan transplantasi ginjal ini, kata dia, tidak berbeda dengan luar negeri. "Kalau di luar negri 90 persen. Kita 87 persen lah, keberhasilannya hampir sama."

Selanjutnya, dokter akan kembali mengevaluasi kondisi pasien. "Biasanya pemulihan pendonor lebih cepat dari resipien (orang yang menerima organ tubuh pendonor). Paling lama 2 minggu, kalau tanpa komplikasi akan dilanjutkan dengan monitoring obat. Setelah stabil dalam 3 bulan, obat yang banyak itu akan diturunkan dosisnya secara perlahan sampai 1 tahun."

 

4 dari 4 halaman

Dokter Berlatih Menggunakan Ginjal Babi

Dalam proses persiapan transplantasi ginjal, lanjut dr Bonar, ada latihan yang dilakukan di RSCM dengan manekin khusus dan organ babi.

"Pelatihan ini dilakukan di RSCM. Jadi kita bikin panggul manusia dengan printing 3D. Ada tim milenial yang menciptakan panggul ini seperti pasien beneran. Lalu kami menggunakan pembuluh darah babi arteri dan vena serta ginjal babi," katanya.

Menurut dr Bonar, alasan menggunakan babi adalah ukuran ginjalnya yang 90 persen mirip manusia walaupun dengan ketebalan berbeda.

"Sebelum turun (operasi transplantasi) di orang, sebagian besar kami latihan dulu. Ini bukan niru luar negeri. Kita create sendiri," pungkasnya.