Sukses

Diet Gagal Terus, Bisa Jadi karena Jebakan Makanan Low-Fat

Tak sedikit orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin tetap saja gagal diet. Apa saja kesalahan yang berpotensi membuat gagal diet?

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak alasan mengapa orang melakukan diet. Bisa jadi ingin menurunkan berat badan, membakar lemak yang sulit hilang, atau meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Namun, tak sedikit orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin tetap saja gagal diet. 

Umumnya diet gagal karena terlalu berfokus pada rencana diet itu sendiri dan mengabaikan penyesuaian gaya hidup yang harus dilakukan.

Alih-alih mencoba berbagai macam diet, cobalah untuk melakukan kebiasaan sehat dan menghindari berbagai kesalahan dalam diet.

Diet Anda berpotensi sukses jika Anda menghindari kesalahan-kesalahan diet menurut DMoose berikut ini.

Kurang Konsumsi Protein

Konsumsi nutrisi seimbang merupakan solusi jangka panjang untuk menurunkan lemak tubuh. Anda bisa mulai dengan menambah konsumsi protein dan kurangi karbohidrat. Perlu diingat, kebutuhan nutrisi setiap orang beda-beda.

Dengan menambah konsumsi protein, Anda akan merasa lebih kenyang dan tidak perlu cemilan terus-menerus.

Ada banyak pilihan sumber protein seperti daging, telur, yogurt, tahu, kacang-kacangan, dan keju yang bisa Anda masukan ke dalam menu makanan.

Terlalu Fokus dengan Kalori

Meski penting untuk mengurangi asupan kalori agar bisa menurunkan berat badan, lebih penting lagi untuk memastikan tubuh kita mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan agar berfungsi secara efektif. Berfokuslah dengan kandungan makanan daripada jumlah kalori. 

Jika tidak makan cukup kalori, tubuh kita akan kehilangan berat badan dari otot, bukan lemak. Ini terjadi karena tubuh masuk ke mode kelaparan dan menyimpan lemak. 

Kehilangan berat badan dari otot atau lean body weight akan menurunkan laju metabolisme dan membuat proses penurunan berat badan semakin sulit.

2 dari 4 halaman

Mindless Eating

Bagi banyak orang, makanan bukan hanya sekadar pemuas lapar. Seringkali kita menggunakan makanan untuk mengatasi stres, kebosanan, atau emosi negatif lainnya. 

Hal ini dapat menimbulkan kebiasaan mindless eating, yakni mengonsumsi banyak makanan tanpa menyadari atau menikmati apa yang kita makan. Tentunya, ini dapat mengganggu proses penurunan berat badan.

Ada banyak cara untuk mengatasi mindless eating. Anda dapat memulainya dengan tidur yang cukup dan mengganti camilan yang tinggi kalori dengan pilihan yang lebih sehat.

Mulailah makan dengan minum air terlebih dahulu untuk memastikan apakah kalian benar-benar lapar atau hanya makan karena kebiasaan atau kebosanan.

3 dari 4 halaman

Jebakan ‘Low-Fat’

Semua orang tahu bahwa makanan yang mengandung lemak tinggi sebaiknya dihindari saat diet. Karena itu, banyak orang memilih makanan low-fat sebagai opsi pengganti. 

Karena berpikir bahwa makanan itu benar-benar rendah lemak, tak sedikit orang yang mengonsumsi makanan low-fat tersebut dalam jumlah banyak.Ternyata hal itu tidak baik.

Makanan beriming-iming low-fat biasanya diolah dan ditambahkan gula dan pengawet. Menurut sebuah studi, sebagian besar kue rendah lemak terbuat dari tepung yang diolah, yang memiliki efek serupa pada kadar gula darah dan kesehatan secara keseluruhan seperti gula.

Maka dari itu, sebaiknya mengurangi konsumsi makanan low-fat yang diolah. Ganti dengan konsumsi buah-buahan sebagai alternatif.

4 dari 4 halaman

Kurang Tidur

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan. Menurut penelitian, kurang tidur berkaitan dengan penumpukan lemak perut dan dapat menambah berat badan.

Menurut studi lainnya, kekurangan tidur mengakibatkan kesulitan tidur, penambahan berat badan dan peningkatan BMI. Faktor-faktor ini bisa menghasilkan massa otot berlemak yang lebih banyak daripada massa otot ramping, melansir DMoose.

Jadi, Anda perlu tidur cukup untuk menurunkan berat badan. Menurut penelitian, orang yang tidur selama 7-8 jam memiliki lebih sedikit lemak visceral dibandingkan dengan mereka yang tidur kurang dari 6 jam.