Sampai hari ini angka penderita HIV AIDS di Indonesia masih sangatlah tinggi. Penyebab terbesar dari penularan HIV itu sendiri berasal dari hubungan seksual berisiko. Dan, kaum prialah yang sering dituding menjadi penyebab penularan virus mematikan tersebut.
Berdasarkan estimasi data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 3,3 juta pria sering membeli seks, dan 2,2 juta wanita di antaranya menikah dengan pria yang membeli seks itu sendiri.
Menurut Deputi Program Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Dr Fonny J Silfanus, MKes, sebanyak 4 persen dari 3,3 juta pria tersebut adalah lelaki dewasa. Mengingat jumlahnya yang tidak sedikit, KPAN menyampaikan paparannya mengenai Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna.
Program PMTS sendiri, tambah Fonny, menjangkau Wanita Pekerja Seksual (WPS) dan pelanggannya dengan cara pendekatan secara komprehensif. Karena, PMTS ini berfokus pada Lelaki Berisiko Tinggi (LBT)
Program PMTS dikembangkan melalui pendekatan intervensi struktural yang mendorong pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan termasuk populasi kunci dan masyarakat dalam rangka penciptaan lingkungan kondusif untuk pencegahan penulan HIV.
Diharapkan dengan adanya program ini, membuat penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) tidak terus bertambah, termasuk Ibu Rumah Tangga dan anaknya sendiri.
"Kalau kita tidak cegah bapaknya, kasihan anak-anaknya," kata Fonny di Hong Kong Cafe, Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Berdasarkan estimasi data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 3,3 juta pria sering membeli seks, dan 2,2 juta wanita di antaranya menikah dengan pria yang membeli seks itu sendiri.
Menurut Deputi Program Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Dr Fonny J Silfanus, MKes, sebanyak 4 persen dari 3,3 juta pria tersebut adalah lelaki dewasa. Mengingat jumlahnya yang tidak sedikit, KPAN menyampaikan paparannya mengenai Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna.
Program PMTS sendiri, tambah Fonny, menjangkau Wanita Pekerja Seksual (WPS) dan pelanggannya dengan cara pendekatan secara komprehensif. Karena, PMTS ini berfokus pada Lelaki Berisiko Tinggi (LBT)
Program PMTS dikembangkan melalui pendekatan intervensi struktural yang mendorong pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan termasuk populasi kunci dan masyarakat dalam rangka penciptaan lingkungan kondusif untuk pencegahan penulan HIV.
Diharapkan dengan adanya program ini, membuat penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) tidak terus bertambah, termasuk Ibu Rumah Tangga dan anaknya sendiri.
"Kalau kita tidak cegah bapaknya, kasihan anak-anaknya," kata Fonny di Hong Kong Cafe, Jakarta, Kamis (28/2/2013).