Liputan6.com, Jakarta - Diet tak hanya dilakukan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan, tapi juga untuk menangani penyakit tertentu.
Salah satu jenis diet yang tujuannya mengontrol penyakit adalah DASH yang merupakan singkatan dari Diet Approach to Stop Hypertension. Sesuai namanya, DASH adalah pola diet yang memang dirancang untuk pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Baca Juga
Menurut dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital BSD, Oki Yonatan, hipertensi merupakan pengertian dari gangguan medis tekanan darah tinggi. Kondisi ini merupakan gejala yang timbul akibat dari beberapa faktor, salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat.
Advertisement
Yang Terjadi Jika Hipertensi Tidak Ditangani
Jika tidak ditangani dengan benar, hipertensi dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius seperti:
- Penyakit jantung koroner
- Penyakit stroke
- Gagal ginjal.
"Oleh karena itu, jenis diet DASH dirancang untuk penderita hipertensi. Diet yang satu ini memfokuskan Anda pada makanan dengan kandungan potasium, kalsium, magnesium, serat, serta protein, dan mengurangi makanan yang tinggi akan kandungan lemak dan garam untuk mengontrol tekanan darah,"kata Oki keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com belum lama ini.
DASH Pola Diet yang Aman
Oki menambahkan bahwa DASH adalah salah satu jenis diet yang aman dan telah terbukti memiliki manfaat.
Oki lalu mengingatkan bahwa di era modern sekarang banyak jenis diet yang menjadi populer karena dijalani oleh artis atau figur publik. Namun, tidak semua orang akan cocok dengan program diet yang dijalani orang lain.
"Ada banyak jenis diet yang sudah dikenalkan pada era modern ini. Itulah mengapa sebelum memulai suatu program diet ada baiknya untuk mencari tahu dan memilih pola diet yang sehat serta aman untuk tubuh Anda," kata Oki.
DASH untuk Pasien Hipertensi, Ini Diet bagi yang Sehat
Jika DASH dikenal sebagai jenis diet untuk pasien hipertensi, lantas apakah orang sehat juga perlu menjalankan program diet?
Terkait hal ini Oki menjelaskan bahwa program diet dapat dilakukan oleh siapa saja tergantung dengan tujuan masing-masing.
"Sebenarnya tergantung dengan preferensi serta tujuan Anda, karena program diet sebenarnya dapat dilakukan oleh siapapun asalkan dilakukan dengan benar," katanya.
"Namun sayangnya, masih banyak program diet yang berakhir gagal atau tidak bekerja dengan maksimal karena tidak direncanakan dengan benar," Oki menambahkan.
Kenyataannya, masih banyak orang yang salah dalam menentukan program diet yang akan mereka lakukan, karena mereka masih salah dalam mengartikan tujuan utama dari diet.
Advertisement
Tujuan Diet yang Sebenarnya
Diet sendiri, kata Oki, memiliki tujuan untuk menjaga atau mencapai berat badan ideal dan bukan hanya untuk menurunkan berat badan.
Itulah mengapa pentingnya mengetahui kondisi tubuh sebelum menentukan program diet yang akan dijalankan.
"Jika salah langkah, program diet justru dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius karena kekurangan nutrisi yang seharusnya dibutuhkan setiap hari," katanya.
Oki mengingatkan agar tidak terlalu membatasi makanan meski sedang dalam program diet. Sebab, asupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat tetap dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Oleh sebab itu, pastikan Anda tetap mendapatkan sumber nutrisi cukup sehingga diet yang Anda lakukan tidak berakhir sia-sia atau bahkan membahayakan di kemudian hari," ujarnya.
Bagaimana Menentukan Diet yang Baik?
Guna menentukan program diet seperti apa yang baik untuk tubuh pribadi, maka konsultasi dengan dokter gizi adalah cara yang tepat.
“Dalam menentukan program diet, ada baiknya jika Anda mengkonsultasikan diri dengan dokter gizi terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Karena jika tidak direncanakan dengan baik, diet hanya akan menjadi bumerang dan menghasilkan masalah kesehatan yang baru," ujarnya.
Dengan konsultasi kepada ahlinya, maka program diet yang dijalankan akan aman hingga mencapai keberhasilan.
Dokter akan memperhitungkan keseimbangan gizi dan membantu merancang pola makan. Baik untuk diet biasa maupun diet berkebutuhan khusus seperti obesitas, diabetes, hingga gizi anak.
Advertisement