Sukses

Viral Minum Oralit Saat Sahur agar Nggak Dehidrasi, Ketua IDI Beri Tanggapan

Baru-baru ini ramai di Twitter soal penggunaan oralit untuk menjaga hidrasi sehingga puasa Ramadhan lancar. Ketua IDI angkat bicara.Menurutnya cukup minum air agar terhidrasi.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini ramai di Twitter minum oralit saat sahur untuk menjaga hidrasi sehingga puasa Ramadhan lancar.

Hal tersebut memicu terjadinya panic buying sehingga keberadaan produk oralit di apotek serta toko online disebut warganet mulai sulit ditemukan. Bahkan harganya pun dinaikkan.

“Udah ya guys, udah cukup panic buying oralitnya. Soalnya aku lihat oralit udah banyak habis dan dinaikkan harganya. Ini bukan puasa pertama kalian juga kan?” kata akun Twitter @FOODFESS2.

Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi. Menurutnya, menjaga cairan tubuh selama puasa cukup dengan minum air dalam jumlah yang cukup.

“Cairan oralit itu kan mengganti cairan tubuh yang hilang, puasa itu bukan berarti ada cairan tubuh kita yang hilang,” kata Adib saat ditemui di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Pastikan saat berbuka dan sahur minum dengan air yang cukup, lanjut Adib. 

“Minum yang cukup saat buka, saat sahur. Jangan diasumsikan dengan minum oralit seolah kita kekurangan cairan. Karena saat puasa, tidak berarti kita akan kekurangan cairan kalau kita minum dan makan sesuai saat sahur dan buka,” tuturnya. 

Ia juga mengimbau untuk tidak khawatir akan kekurangan cairan karena menjalankan puasa.

“Jadi tidak perlu ada kekhawatiran kita puasa akan kekurangan cairan," tuturnya.

Boleh Saja Minum Oralit

Bila masyarakat ingin menambahkan minum oralit selain air putih, Adib pun tak melarang. 

"Tapi kalaupun ada oralit ini sah-sah saja enggak ada masalah. Artinya boleh dan bagus," tutur Adib.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa bukan berarti minum oralit saat puasa itu suatu kewajiban. Pastikan saja agar tubuh terhidrasi dengan minum cukup air.

"Bukan berarti sebuah kebutuhan dan bahwa harus minum oralit.”

2 dari 4 halaman

Sahur Cukup dengan Oralit dan Air Putih?

Sebelumnya, beredar cuitan Twitter yang dibuat oleh dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta yang memberi tips puasa lancar versi dirinya dengan minum oralit.

Denta menuturkan dalam akun pribadinya itu bahwa saat sahur cukup minum segelas oralit dan air putih.

"Tips puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih, lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya, banyakin serat. Hindari buffet ayce (all you can eat), sisanya fokus ibadah," kata Denta dalam unggahan di Twitter pribadinya @sdenta.

3 dari 4 halaman

Makan Besar Satu Kali Setelah Isya Cukup?

Denta juga menyampaikan bahwa makan besar satu kali sebelum Isya di bulan Ramadhan sudah dapat mencukupi kebutuhan gizi orang dewasa yang sehat.

"Pada dasarnya cukup," kata Dokter Denta kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis 23 Maret 2023.

"InsyaAllah tercukupi (gizinya). Kalau nggak ada kondisi khusus, tubuh manusia dewasa sebenarnya enggak butuh makan sering-sering," dia menambahkan.

Denta menggarisbawahi bahwa minum oralit tidak bertujuan untuk mengganti full meal atau makanan harian. Tujuan minum oralit untuk memperbaiki hidrasi.

"Tubuh sudah dibekali dengan fitur glikogenesis, glikogenolisis, hingga glukoneogenesis sehingga mampu membuat ‘full meal’ nya secara mandiri. Masalah saat puasa itu soal hidrasi yang kurang baik, itu yang disasar dari oralit," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Tanggapan Dokter Gizi Komunitas

Pernyataan soal sahur cukup dengan minum oralit dan air putih mendapat tanggapan dari dokter ahli gizi komunitas Tan Shot Yen. Menurut Tan, ketika sahur, tubuh tetap membutuhkan asupan makan yang sehat.

“Sahur itu makan, bukan minum oralit,” kata Tan kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Kamis 23 Maret 2023.

Tan menambahkan, oralit merupakan cairan isotonik yang digunakan untuk dehidrasi akut.

“Oralit prinsipnya cairan isotonik. Digunakan untuk kondisi dehidrasi akut. Tanpa makan lengkap, enggak mungkin dong,” jelasnya.

Dehidrasi Saat Puasa Beda dengan Dehidrasi Akibat Diare

Lebih lanjut, Tan menyampaikan bahwa dehidrasi saat puasa tidak sama dengan dehidrasi akibat diare berat atau hilangnya cairan pada olahragawan.

“Puasa kan ibadah agama. Dehidrasinya tidak sama dengan kondisi diare berat atau olahragawan kehilangan cairan,” ujar Tan.

Ia pun berpesan agar mengikuti sunnah nabi yang dinilai paling akurat. Contohnya berbuka dengan tiga buah kurma dan air putih.

“Ikuti sunnah nabi, itu yang paling akurat. Kembali lagi, aturan puasa nggak boleh dibelokkan semena-mena. Apa yang diajarkan agama pasti ada maknanya,” tutup Tan.