Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Ari Fahrial Syam angkat bicara soal viral minum oralit saat sahur di bulan puasa Ramadhan yang marak dibicarakan di media sosial. Ari menekankan bahwa kegunaan oralit adalah untuk mengatasi dehidrasi bukan mencegah.
"Jadi, kalau kita mengalami dehidrasi, maka kita mengonsumsi oralit. Namun (oralit) bukan untuk mencegah dehidrasi," kata Ari.
Baca Juga
Lebih lanjut, Ari menuturkan bahwa pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu tidak boleh mengonsumsi oralit tanpa dasar. Seperti diketahui oralit mengadung gula dan garam yang bisa membuat kenaikan kadar gula darah pada orang dengan diabetes.
Advertisement
"Oralit itu mengandung garam dan gula. Jadi pada orang-orang tertentu, yang misalnya punya masalah diabetes, gulanya bisa naik," kata Ari mengutip Antara.
Begitu juga dengan orang yang memiliki tekanan darah tinggi bisa memengaruhi kesehatan bila mengonsumsi oralit terus-terusan lantaran oralit tinggi garam.
"Kalau dia mempunyai hipertensi, maka tekanan darahnya bisa tinggi," kata Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Penggunaan Oralit yang Tepat
Ari menjelaskan bahwa oralit diperuntukkan bagi orang dengan permasalahan diare. Ditandai dengan seseorang mengalami buang air besar dengan tekstur encer yang terjadi beberapa kali dalam sehari.
Kondisi diare bisa membuat tubuh kekurangan cairan. Lalu, diare biasanya disebabkan oleh virus atau makanan yang terkontaminasi.
"Jadi dia musti diperhatikan atau ada orang-orang yang memang karena diare, jelas itu ada suatu yang keluar, maka kita imbangi dengan minum oralit. Itu yang masih harus diperhatikan," katanya.
Minum Oralit untuk Sahur Ramai Dibahas di Twitter
Sebelumnya, beredar cuitan Twitter yang ditulsi oleh dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta. Ia berbagi tips yang ia lakukan selama ini kala sahur dan berbuka puasa.
Salah satunya, Denta hanya minum oralit dan air putih saat sahur. Menurutnya itu cukup bagi orang dewasa dengan kondisi sehat.
"Tips puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih, lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya, banyakin serat. Hindari buffet ayce (all you can eat), sisanya fokus ibadah," kata Denta dalam unggahan di Twitter pribadinya @sdenta.
Denta juga menyampaikan bahwa makan besar satu kali sebelum Isya di bulan Ramadhan sudah dapat mencukupi kebutuhan gizi orang dewasa yang sehat.
"Pada dasarnya cukup," kata Denta kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis 23 Maret 2023.
"InsyaAllah tercukupi (gizinya). Kalau nggak ada kondisi khusus, tubuh manusia dewasa sebenarnya enggak butuh makan sering-sering," dia menambahkan.
Advertisement
Disebut Minum Oralit agar Tubuh Terhidrasi
Denta menggarisbawahi bahwa minum oralit tidak bertujuan untuk mengganti full meal atau makanan harian. Tujuan minum oralit untuk memperbaiki hidrasi.
"Tubuh sudah dibekali dengan fitur glikogenesis, glikogenolisis, hingga glukoneogenesis sehingga mampu membuat ‘full meal’ nya secara mandiri. Masalah saat puasa itu soal hidrasi yang kurang baik, itu yang disasar dari oralit," ujarnya.
Jika Ingin Terhidrasi Minum Cukup Air Saat Sahur dan Buka
Bila ingin tubuh terus terhidrasi selama puasa, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengingatkan agar cukup dengan minum air dalam jumlah yang cukup saat sahur dan buka.
“Cairan oralit itu kan mengganti cairan tubuh yang hilang, puasa itu bukan berarti ada cairan tubuh kita yang hilang,” kata Adib saat ditemui di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Pastikan saat berbuka dan sahur minum dengan air yang cukup, lanjut Adib.
“Minum yang cukup saat buka, saat sahur. Jangan diasumsikan dengan minum oralit seolah kita kekurangan cairan. Karena saat puasa, tidak berarti kita akan kekurangan cairan kalau kita minum dan makan sesuai saat sahur dan buka,” tuturnya.
Ia juga mengimbau untuk tidak khawatir akan kekurangan cairan karena menjalankan puasa. Asalkan sudah minum cukup saat sahur dan berbuka.
“Jadi tidak perlu ada kekhawatiran kita puasa akan kekurangan cairan," tuturnya.
Advertisement