Sukses

Deteksi Penyakit dari Perubahan Warna Lidah

Fungsi lidah tidak hanya berperan sebagai, proses, mengunyah, menelan, dan mencicipi makanan, tetapi lidah juga dapat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Liputan6.com, Jakarta Fungsi lidah tidak hanya berperan sebagai, proses, mengunyah, menelan, dan mencicipi makanan, tetapi lidah juga dapat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Teknik pemeriksaan lidah untuk mengetahui diagnosis penyakit memang sudah lama digunakan dalam praktik medis tradisional Tiongkok. Namun sekarang, teknik ini juga diadopsi oleh praktisi medis modern di seluruh dunia sebagai bagian dari pemeriksaan rutin.

Pemeriksaan lidah terdiri dari mengamati warna, bentuk, ukuran, dan lapisan di permukaan lidah. Secara umum, lidah yang sehat, berwarna merah muda dan permukaan yang halus. Namun, apabila terdapat perubahan pada warna atau tekstur lidah bisa menjadi petunjuk terjadinya gangguan kesehatan.

Tentu, orang yang sakit akan mengalami perubahan warna lidah menjadi putih atau keabu-abuan. Biasanya, kondisi ini menandakan adanya infeksi jamur atau kondisi lainnya yang disebut stomatitis. 

Selain perubahan warna, bau yang tidak sedap pada lidah juga dapat mengindikasikan masalah kesehatan. Selain itu, masalah pencernaan atau infeksi bakteri di dalam mulut seringkali menjadi penyebab terjadinya bau yang tidak sedap pada lidah.

2 dari 3 halaman

Indikasi Penyakit dari Perubahan Warna Lidah

Jurnal Yoga dan Kesehatan yang dirilis Ni Made Sinarsari dan I Gede Sutanaurusan Yoga dari Fakultas Brahma Widya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar menjelaskan pengamatan lidah tidak hanya membantu dalam mengetahui kondisi kesehatan secara umum. Namun juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit tertentu yang bisa dilakukan dengan pengamatan dasar lidah

Pertama, warna lidah. Warna lidah dapat memberikan gambaran yang baik mengenai kesehatan individu secara keseluruhan. Apabila terjadi perubahan warna pada lidah dari warna merah muda yang sehat menjadi warna lain, ini dapat menunjukkan adanya ketidakseimbangan di dalam tubuh.

Berikut adalah beberapa gambaran pada warna lidah yang bisa membantu deteksi penyakit:

Lidah Merah

Warna ini menunjukkan terlalu banyak hawa panas di dalam tubuh. Semakin merah warna lidah, tubuh akan terasa makin panas. Beberapa gejala umum yang dirasakan pada tubuh, antara lain, peradangan, migrain, infeksi, mata merah, ataupun ruam kulit. 

Lidah Putih atau Pucat

Seseorang yang mengalami lidah pucat pertanda kurangnya darah pada tubuh. Semakin pucat lidah, maka semakin dingin pula tubuh. Gejala umum yang terkait dengan lidah pucat, yaitu kelemahan, anemia, kelelahan, dan kondisi tubuh lemah.

Lidah berwarna ungu

Biasanya, lidah berwarna ungu terdapat penyumbatan dalam tubuh. Penyumbatan ini disebabkan oleh masalah peredarah darah, nyeri akibat emosi atau ketidaknyamanan fisik lainnya, seperti nyeri dada atau nyeri sebelum menstruasi. 

Lidah berwarna hitam dan berbulu

Kondisi ini sangat jarang terjadi dan hanya dialami oleh orang yang tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Dalam kondisi tertentu, lidah berwarna hitam dan berbulu juga dapat terjadi pada penderita diabetes, serta orang yang menjalani pengobatan antibiotik jangka panjang atau kemoterapi.

Lidah berwarna kuning

Perubahan warna kuning paling sering terjadi pada perokok aktif. Terkadang, lidah berwarna kuning juga menjadi tanda dari penyakit kuning dan psoriasis.

Lidah berwarna abu-abu

Lidah berwarna abu-abu menjadi tanda adanya masalah pencernaan, seperti tukak lambung. Kamu juga bisa mengalami perubahan warna abu-abu pada lidah saat mengalami eksim.

Kedua, bentuk dan ukuran lidah.  Bentuk dan ukuran lidah dapat memberikan petunjuk tentang metabolisme cairan dalam tubuh. Hal ini dianggap sebagai tanda penting yang harus diamati dalam pemeriksaan lidah. 

Bentuk dan ukuran lidah dapat dijelaskan sebagai berikut:

Lidah Bengkak

Jika lidah bengkak dan berwarna ungu, masalah lebih banyak berhubungan dengan sirkulasi darah. Hal ini menunjukkan kecenderungan insomnia atau gangguan aliran cairan tubuh.

Lidah Pendek

Lidah pendek dan sangat tipis dapat menunjukkan kekeringan atau kekurangan cairan di dalam tubuh. Umumnya, lidah pendek terjadi pada seorang wanita yang mengalami menopause sehingga lidahnya menjadi lebih kering dan berwarna lebih merah. 

3 dari 3 halaman

Jenis Penyakit yang Umum Terjadi

Ada banyak jenis penyakit yang dapat menyerang lidah dan berdampak buruk pada kesehatan mulut. Penyakit-penyakit ini seringkali disebabkan kebiasaan buruk, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, dan kurang menjaga kebersihan mulut.

Selain itu, kondisi kekebalan tubuh yang lemah juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lidah. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit-penyakit pada lidah ini dapat berdampak serius pada kesehatan dan memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Sariawan

Penyakit ini ditandai dengan adanya luka kecil berwarna putih yang terdapat pada permukaan lidah, pipi, gusi, atau bibir. Gejala lainnya yang muncul adalah rasa sakit saat makan atau minum. Meskipun penyakit ini tidak berbahaya, seseorang akan merasa adanya ketidaknyamanan saat beraktivitas. 

Kandidiasis mulut (oral thrush)

Penyakit lidah yang disebabkan infeksi jamur Candida albicans. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak putih di lidah dan bagian dalam mulut. Seringkali, penyakit ini menyerang pada usia balita, lansia, ataupun pengguna gigi palsu. 

Glossitis (Radang Lidah)

Penyakit yang terjadi adanya peradangan pada lidah sehingga bentuk dan teksturnya menjadi bengkak dan kemerahan. Penyakit lidah ini terkadang dapat membuat penderitanya susah makan dan berbicara.

HIV

Luka merah pada lidah dan bagian lain di mulut juga bisa menjadi tanda HIV/AIDS, seperti halnya pertumbuhan putih yang tampak berbulu pada sisi lidah atau bisa disebut hairy leukoplakia.

Diabetes

Penderita diabetes cenderung mengalami mulut kering karena sebagian besar mengalami dehidrasi yang disertai dengan tumbuhnya sariawan.

Upaya mencegah penyakit tentu kamu perlu menerapkan gaya hidup sehat Mulai dari kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggosok, memperbanyak minum air putih, mengkonsumsi makanan bergizi hingga menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol. 

Tidak hanya itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut juga perlu dilakukan dengan menyikat gigi dua kali sehari, ketika pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, serta pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Hal ini penting untuk mengevaluasi kondisi kesehatan lidah, gigi, gusi, dan mulut, serta memberikan penanganan yang sesuai dan efektif jika terdapat gejala penyakit yang disebabkan adanya perubahan warna pada lidah.

Selain itu, untuk menjaga kesehatannya gunakan juga obat kumur atau mouthwash yang dapat mengendalikan bakteri plak dan bermanfaat bagi kesehatan mulut. Rekomendasi mouthwash, kamu bisa memilih produk terpercaya dan diakui secara internasional karena telah melalui studi ilmiah yang mengukur efektivitasnya di Laboratorium Microbac. Pilihlah mouthwash berteknologi cetylpyridinium chloride (CPC) sebagai bahan antiseptik yang efektif mengurangi bakteri, mencegah plak gigi, dan peradangan gusi, tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam rongga mulut. 

 

(*)