Sukses

3 Pilihan Waktu yang Tepat untuk Olahraga agar Tidak Lemas Selama Puasa Ramadhan

Menjalankan puasa Ramadhan bukanlah alasan untuk tidak berolahraga. Lantas, kapan saja waktu yang tepat untuk berolahraga selama puasa agar tidak lemas?

Liputan6.com, Jakarta - Selama menjalankan puasa Ramadhan, sering kali orang jadi malas berolahraga karena merasa tubuh semakin lemas.

Menurut nutrisionis Herbalife Nutrition Indonesia, Aria Novitasari, berpuasa bukanlah alasan untuk tidak berolahraga.

Ia mengungkap, tidak ada studi yang membuktikan olahraga saat puasa dapat melemahkan tubuh.

Bahkan, studi menemukan bahwa orang-orang yang melakukan rutinitas olahraga selama puasa justru merasa lebih berenergi, melansir laman Pure Gym.

“Terutama kalau misalnya mereka sudah rutin berolahraga sehari-hari. Sebenarnya, performa fisik mereka nggak terganggu sama sekali pada saat mereka puasa,” tutur Aria saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa, (28/3/2023).

Ia menuturkan, penting untuk menentukan waktu yang tepat untuk berolahraga saat puasa. Namun, jenis olahraga yang dilakukan juga perlu diperhatikan.

“Pilih waktu yang sesuai dan tersedia untuk kita,” pungkas wanita lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tersebut.

Lebih lanjut, jenis olahraga yang dilakukan juga bisa menyesuaikan kemampuan dan kondisi fisik saat berpuasa.

Misalnya, ketika kondisi sedang kurang fit, disarankan untuk tetap berolahraga dengan intensitas yang ringan.

Lantas, kapan saja waktu yang tepat untuk berolahraga selama puasa agar tidak lemas?

2 dari 4 halaman

Setelah Sahur

Menurut Aria, salah satu waktu yang tepat untuk berolahraga adalah setelah sahur. 

“Setelah sahur bisa dilakukan, tetapi pilih olahraga yang ringan,” tutur wanita anggota Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia tersebut.

Adapun olahraga yang ringan bisa dilihat dari jumlah heart rate (denyut jantung) yang dihasilkan, mengutip Aria.

“Atau, paling mudah itu, kita menjalankan olahraga yang bisa (dilakukan) sambil ngobrol, bernyanyi, seperti itu. Jadi, kita (melakukannya) nggak ngos-ngosan,” ia menyarankan.

Adapun olahraga intensitas ringan dapat dilakukan dengan berjalan, bersepeda, yoga dan lainnya, melansir WebMD.

Aktivitas olahraga ringan dapat meningkatkan aliran darah dan mencegah berkurangnya massa otot.

3 dari 4 halaman

Dua Jam Sebelum Buka Puasa

Lebih lanjut, ia berkata, olahraga saat satu setengah jam sampai dua jam sebelum buka puasa aman untuk dilakukan. 

Namun, olahraga yang dilakukan sebelum berbuka puasa bisa olahraga intensitas sedang. 

“Jadi, kalau menjelang buka puasa kita pilih (olahraga) yang intensitasnya sedang. Boleh mau cardio dance, lari, dan lainnya,” terang nutrisionis tersebut.

Ia menyarankan, penting juga untuk mempertimbangkan kemampuan fisik.

“Diliat juga kemampuan fisiknya saat itu ya,” pungkasnya. 

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, contoh olahraga dengan intensitas sedang lainnya adalah berjalan sekitar 3 km selama 30 menit, bersepeda selama 8 km dalam 30 menit, senam aerobik selama 30 menit, lompat tali selama 15 menit, dan sebagainya.

4 dari 4 halaman

Malam Setelah Buka Puasa

Aria menuturkan, setelah berbuka puasa, jenis olahraga apa pun dapat dilakukan.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan untuk memperhatikan jam tidur sebelum memilih untuk berolahraga pada malam hari.

“Karena kalau misalnya selesai olahraga sebenarnya badan kita masih aktif,” ia menjelaskan.

Tubuh yang masih aktif dapat memicu kurangnya rasa kantuk di malam hari. Oleh karena itu, menurut Aria, penting untuk mengelola dan meluangkan waktu dengan baik. 

“Kasih waktu, misalnya 3 jam. Itu cukup untuk kita membiarkan badan kita untuk beradaptasi menuju istirahat,” ia menambahkan.

Ada berbagai pilihan waktu untuk olahraga selama puasa. Dengan begitu, yang terpenting adalah tidak menjadikan puasa alasan untuk tidak berolahraga.