Liputan6.com, Jakarta - Saat berbuka puasa, es teh menjadi minuman favorit pelepas dahaga setelah belasan jam menahan dahaga. Namun, apakah teh baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa?
Ternyata, mengonsumsi teh usai belasan jam perut kosong bukan hal yang baik seperti disampaikan ahli gizi dan CEO Nutracy Lifestyle, Dr. Rohini Patil. Hal ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti sakit kepala, asam lambung, gangguan pencernaan, dan dehidrasi.
Baca Juga
Selain itu, minum teh saat perut kosong dapat menyebabkan perut tidak nyaman, memicu asam lambung, dan merusak pencernaan Anda.
Advertisement
Efek Minum Teh Usai Perut Kosong Belasan Jam
Patil memperingatkan bahwa minum teh dengan perut kosong dapat memicu berbagai penyakit, meliputi:
Sakit kepala
Anda mungkin minum secangkir teh untuk mengurangi sakit kepala karena perut kosong. Namun, ternyata kandungan kafein pada teh justru dapat menyebabkan sakit kepala, melansir Indian Express.
Asam lambung
Teh dapat mengganggu keseimbangan asam-basa cairan di lambung dan keseimbangan alkali, yang menyebabkan keasaman.
Dengan refluks asam lambung, Anda bisa merasakan sakit perut. Sakit perut ini merupakan bagian dari reaksi teh yang asam di dalam lambung Anda.
Gangguan Pencernaan dan Dehidrasi
Minum teh saat perut kosong dapat menyebabkan gas terbentuk dalam sistem pencernaan.
Teh bersifat diuretik, sehingga membuat Anda sering buang air kecil. Jika tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup, dapat menyebabkan dehidrasi.
"Tubuh Anda sudah mengalami dehidrasi berjam-jam. Ketika Anda minum memecahkan kehausan dengan teh, itu menyebabkan dehidrasi. Theophylline, zat kimia dalam teh, dapat memiliki efek dehidrasi, yang juga dapat menyebabkan sembelit," kata Patil.
Advertisement
Aturan Minum Teh Yang Benar, Tunggu 2 Jam Setelah Makan
Lalu kapan waktu terbaik minum teh?
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zullies Ikawati, mengatakan bahwa minum teh boleh dilakukan. Namunm, tidak disarankam untuk minum teh langsung setelah makan.
“Hindari minum teh langsung setelah makan, karena teh mengandung polifenol dan juga tanin yang bisa menghambat penyerapan nutrisi dan protein,” kata Zullies melalui laman Instagram pribadinya @zulliesikawati.
Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan manfaat dari nutrisi, sebaiknya beri jeda antara makan besar dan minum teh.
“Setelah makan besar, baiknya kita minum air putih terlebih dahulu. Baru satu sampai dua jam kemudian, kita boleh minum teh sesuai dengan yang kita suka dengan berbagai variannya,” jelas Zullies.
Zat Tanin Pada Teh Hambat Absorbsi Makanan
Tanin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam banyak jenis teh. Senyawa ini dikenal memiliki efek antinutrisi atau mengganggu absorbsi nutrisi tertentu dalam tubuh, termasuk zat besi.
Ketika dikonsumsi segera setelah makan, teh akan menghambat absorbsi zat besi dari makanan tersebut.
Menurut Jurnal Developmental Programming of Lipid Metabolism And Aortic Vascular Function, zat besi merupakan mineral penting dalam tubuh yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah, oksigenasi tubuh, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Namun, jika kita minum teh segera setelah makan yang mengandung zat besi, maka tanin dalam teh akan membentuk senyawa kompleks yang lebih sulit untuk diserap oleh tubuh.
Hal ini dapat mengurangi jumlah zat besi yang diserap oleh tubuh dan berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Advertisement