Sukses

Tidak Hanya Lucu, Memelihara Kucing dan Anjing Bisa Cegah Anak Terkena Alergi Makanan, Lho

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa memelihara anjing dan kucing dapat mencegah anak terkena alergi makanan.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira bagi para pecinta anjing dan kucing. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memelihara kucing atau anjing bukan hanya dapat membuat rumah ramai dan mendapat teman main, tetapi juga mencegah anak mengembangkan alergi terhadap makanan.

Menurut sebuah penelitian asal Jepang yang diterbitkan di jurnal PLOS One, anak yang hidup bersama hewan peliharaan sejak kecil mengalami penurunan risiko terkena beberapa alergi makanan sebanyak 15 persen jika dibandingkan anak yang tidak memiliki hewan peliharaan di rumah.

"Alergi makanan merupakan sebuah kondisi yang memengaruhi kualitas hidup pasien serta keluarganya, menimbulkan beban tagihan medis, serta merupakan pemicu utama anafilaksis (reaksi alergi parah), yang dapat berakibat fatal," ungkap pemimpin penelitian Dr. Hisao Okabe dari Fukushima Medical University kepada SWNS.

Dilansir dari New York Post, para peneliti melihat perkembangan 66.000 anak sejak sebelum lahir hingga usia tiga tahun. Hasilnya, ditemukan bahwa keluarga yang memelihara anjing di dalam rumah sejak si ibu hamil akan melahirkan anak dengan risiko alergi telur, susu, dan kacang yang lebih rendah.

Memelihara anjing di dalam rumah juga disebut memberikan dampak yang lebih besar ketimbang jika dipelihara di luar, tulis penelitian tersebut. Sementara itu, anak yang sedari kecil hidup bersama kucing memiliki risiko alergi terhadap telur, gandum, dan kedelai yang lebih rendah.

"Paparan anjing dan kucing yang berkelanjutan sejak masih di dalam perut hingga bayi dapat mengurangi risiko terkena alergi makanan," Okabe menjelaskan.

2 dari 4 halaman

Tidak Semua Hewan Peliharaan Cegah Alergi Makanan

Kendati demikian, tidak semua hewan peliharaan dapat mencegah anak memiliki alergi. Beberapa peliharaan, misalnya hamster, malah dianggap menjadi pemicu alergi. Menurut studi yang sama, memelihara hamster dapat meningkatkan risiko alergi kacang.

"Peningkatan risiko alergi terhadap kacang yang terjadi akibat memelihara hamster disebabkan karena hamster makan kacang," ucap para peneliti.

Namun, ada juga alergi yang tidak berhubungan dengan hewan peliharaan apapun, seperti alergi terhadap ikan, buah, dan udang-udangan.

Untuk menjelaskan hubungan antara hewan peliharan dengan alergi makanan, peneliti merujuk pada "hygiene hypothesis" yang mengungkapkan bahwa anak-anak perlu terpapar kuman guna mengembangkan sistem kekebalan tubuh.

"Gagasan bahwa paparan hewan peliharaan atau kakak saat kecil memberikan manfaat imunologi bagi kesehatan manusia berasal dari hygiene hypothesis, yang pertama muncul pada 1989 dan kemudian memperoleh dukungan dari beberapa studi epidemiologi," tutur Okabe.

Para peneliti juga mengeksplorasi sebuah teori bahwa paparan hewan peliharaan dapat memengaruhi mikroorganisme usus bayi baik secara langsung maupun tidak akibat perubahan yang terjadi pada bakteri usus orangtua.

3 dari 4 halaman

Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan

Sebuah studi 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology menemukan bahwa seseorang dengan alergi makanan memiliki mikrobioma usus yang berbeda.

Selain itu, peneliti juga percaya bahwa memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan level endotoksin—yang merupakan racun di dalam dinding sel bakteri—di rumah, yang dapat meningkatkan imunitas.

Yang ketiga, hewan peliharaan juga diketahui dapat mempengaruhi risiko terkena dermatitis atopik, yang juga dikenal sebagai eksim, yaitu faktor risiko utama alergi makanan. Kendati demikian, para peneliti mencatat batas dalam studi yang dilakukannya.

Salah satunya adalah penelitian tersebut mengandalkan diagnosis dokter yang dilaporkan oleh orang tua anak yang menjadi partisipan. Para peneliti tidak melakukan tes alergi secara mandiri pada anak-anak.

"Meskipun demikian, temuan penelitian ini akan membantu dalam desain studi masa depan," tulis para peneliti.

Selain dapat mengurangi risiko alergi makanan, memelihara hewan juga dapat mencegah pikun dan beberapa jenis penurunan fungsi kognitif lainnya, ungkap sebuah studi lain.

4 dari 4 halaman

Manfaat Hewan Peliharaan terhadap Fungsi Kognitif

Memiliki hewan peliharaan bermanfaat bagi memori kerja verbal, misalnya menghafal daftar kata.

Memelihara hewan peliharaan selama lima tahun atau lebih memberikan banyak manfaat, menunda penurunan fungsi kognitif sebesar 1,2 persen selama periode enam tahun penelitian dibandingkan dengan tingkat penurunan yang dialami pada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan, kata ahli neuroimunologi klinis Dr. Tiffany Braley, seorang profesor neurologi di University of Michigan dikutip dari CNN.

"Temuan ini membuktikan bahwa kepemilikan hewan peliharaan dalam jangka panjang dapat melindungi diri dari penurunan fungsi kognitif," ujar Braley yang merupakan penulis studi.

"Penelitian sebelumnya juga mengidentifikasi hubungan antara interaksi dengan hewan peliharaan dan penurunan stres, termasuk penurunan level kortisol serta tekanan darah, yang dalam jangka panjang dapat berpengaruh terhadap fungsi kognitif," ujarnya.

Pakar juga mengungkapkan adanya banyak manfaat lain dari kepemilikan hewan peliharaan, termasuk hubungan sosial.

"Keterlibatan kognitif, sosialisasi, dan aktivitas fisik dapat menjadi kunci penurunan fungsi kognitif serta alzheimer, baik secara terpisah atau dikombinasikan, ujar Dr. Richard Isaacson dari Schmidt College of Medicine di Florida Atlantic University.

 

(Adelina Wahyu Martanti)