Liputan6.com, Jakarta - Bau mulut adalah aroma napas yang tidak sedap. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh kesehatan mulut yang buruk.
Bau mulut terjadi akibat bakteri di mulut yang mencerna sisa sisa-sisa makanan yang tidak bersih di gigi, gusi, dan lidah, ujar Rob Raimondi, DDS, co-founder One Manhattan Dental di New york, dikutip dari Live Strong. Bau mulut memburuk seiring dengan perubahan sisa makanan menjadi plak.
Baca Juga
Sementara itu, air liur yang diproduksi sepanjang hari dapat menghilangkan sisa makanan tersebut dan membantu menjaga mulut bersih dan napas tetap segar.
Advertisement
Akan tetapi, ketika tidur, proses metabolisme tubuh melambat dan produksi saliva menurun, ujar Bruce Valauri, DDS. Inilah sebabnya Anda mungkin bangun tidur dengan aroma napas yang tidak sedap.
Mulut kering juga dapat menjadi risiko yang meningkatkan bau mulut. Bernapas melalui mulut saat mendengkur, merokok, dan minum alkohol juga dapat membuat bau mulut menjadi lebih parah.
Selain itu, setiap individu memiliki keseimbangan bakteri mulut, dan jumlah serta kualitas saliva yang berbeda. Belum lagi, plak yang terdapat di mulut tiap orang, jelas Valauri. Artinya, bau mulut seseorang mungkin tidak seburuk yang lainnya.
Solusinya adalah menyikat gigi di pagi hari. Dokter gigi mengatakan bahwa waktu terbaik untuk menyikat gigi di pagi hari adalah sebelum sarapan.
"Menyikat gigi sebelum sarapan tidak hanya membantu menghilangkan akumulasi plak dari gigi, tetapi juga merangsang produksi air liur," kata Dr. Sam Jethwa, wakil presiden British Academy of Cosmetic Dentistry kepada Daily Mail.
Sikat Gigi Sebelum Sarapan
Air liur juga membantu membunuh bakteri di mulut Anda. Bakteri pemicu plak di mulut berkembang biak dalam semalam, menghasilkan napas bau di pagi hari. Sebuah studi tahun 2018 juga menemukan bahwa produksi air liur meningkat selama lima menit setelah menyikat gigi.
Sebaliknya, menyikat gigi tepat setelah sarapan juga dapat membahayakan kesehatan gigi, ujar Jethwa.
"Jika Anda menyikat segera setelah sarapan, Anda dapat menyebabkan kerusakan lebih parah pada enamel gigi yang sedang dalam kondisi lemah dan rentan."
Pasta gigi ber-fluoride juga membantu mencegah asam dalam makanan, menurut dokter gigi Alan Clarke.
"Menyikat sebelum sarapan membantu menghilangkan bakteri serta lingkungan asam yang dapat merusak enamel gigi," katanya dikutip dari New York Post.
Jika Anda lebih suka menyikat gigi setelah sarapan, sebaiknya tunggu hingga setidaknya setengah jam. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa Anda melindungi gigi dan tidak merusak enamel.
Advertisement
Cara Meredakan Bau Mulut
Menurut Vakauri, menggunakan obat kumur saja tidak cukup untuk menghilangkan bau mulut.
"Ini tidak akan bertahan lama di mulut Anda. Ini hanya akan menyegarkan napas sesaat," lanjutnya. Begitu pula dengan permen karet. Oleh sebab itu, barengi dengan menyikat gigi.
Namun, selain menyikat gigi, ada juga beberapa hal lain yang dapat dilakukan guna meredakan bau mulut dan menjaga napas tetap segar, yaitu:
1. Floss dan Gosok Gigi di Malam Hari
Jangan langsung tidur sebelum flossing gigi. Asosiasi Dokter Gigi Amerika (ADA) merekomendasikan flossing gigi sehari sekali. Ini karena plak akan muncul dalam 12 hingga 24 jam, kata Valauri.
Anda juga bisa flossing gigi di siang hari. Akan tetapi, melakukannya di malam hari dapat menjaga mulut tetap bersih sebelum tidur.
Selain itu, sikat gigi selama dua menit. Gunakan sikat gigi elektrik untuk membersihkan permukaan gigi dengan lebih efektif, ucap Raimondi, dikutip dari Live Strong.
2. Hindari Beberapa Jenis Makanan
Bawang-bawangan memang menyuguhkan rasa lezat pada makanan. Akan tetapi, ini juga berdampak pada napas Anda. Jika Anda ingin menghindari bau mulut di pagi hari, hindari makan bawang-bawangan saat makan malam.
3. Gunakan Tongue Scraper dan Probiotik
Bersihkan lidah Anda dengan tongue scraper, ungkap Raimondi. Selain itu, mengonsumsi probiotik juga bermanfaat sebab dapat menghasilkan bakteri baik yang mencegah perkembangan bakteri penyebab penyakit.
4. Atasi Penyebabnya
Beberapa masalah kesehatan dapat menyebabkan bau mulut, seperti sleep apnea, refluks asam lambung, serta GERD, kata Valauri. Jika Anda memiliki masalah kesehatan ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi.
5. Kunjungi Dokter Gigi
ADA tidak memberikan rekomendasi khusus mengenai berapa kali Anda harus mengunjungi dokter gigi per tahunnya. Semuanya tergantung pada pribadi masing-masing dengan memperhatikan hal-hal seperti riwayat kesehatan mulut Anda.
Namun, Valauri menyarankan untuk mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun. Gigi berlubang serta infeksi merupakan faktor yang menyebabkan bau mulut. Oleh sebab itu, periksakan gigi secara rutin guna mencegah masalah ini.
Â
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement