Sukses

5 Tips Sehat Saat Puasa Ramadhan, Salah Satunya Tidak Berbuka dengan Minuman Manis

5 tips sehat saat puasa di bulan Ramadhan yang harus dipertahankan

Liputan6.com, Jakarta - Ahli nutrisi dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membocorkan beberapa tips sehat saat puasa di sepanjang bulan Ramadhan.

Jika selama ini banyak dari kita yang diberitahu bahwa sebaiknya tetap memperhatikan pola makan gizi seimbang dan tetap bergerak meski sedang berpuasa di bulan Ramadhan, ternyata masih ada hal lainnya.

Berikut daftar tips sehat saat puasa Ramadhan dikutip dari situs Al Arabiya English pada Senin, 3 April 2023.

1. Pengendalian Diri Jadi Kunci Utama

Penting untuk memiliki kendali diri saat puasa Ramadhan. Meski waktu ini menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman, banyak orang cenderung terlalu fokus pada makanan. Padahal, ini berbahaya bagi kesehatan. 

Ahli Gizi Klinis asal Riyadh, Nour Amaneddine, mengatakan,"Ramadhan bisa menjadi kesempatan untuk mengurangi makanan junk food dan menikmati opsi sehat dengan keluarga Anda.".

"Meski ada banyak makanan manis dan lezat selama Ramadhan, Anda masih dapat menikmatinya sambil mengendalikan diri," Nour menambahkan.

2. Hindari Minuman Manis Sebagai Sumber Hidrasi Selama Ramadhan

Berbuka dengan yang manis sudah menjadi kebiasaan banyak orang, khususnya di Indonesia. Padahal, ini tidak baik untuk kesehatan.

Kepala Dietitian di Rumah Sakit Gargash Dubai, Lama Sinjer, mengatakan bahwa air harus menjadi sumber hidrasi utama ketika berbuka puasa.

Disarankan untuk minum delapan hingga 10 gelas air setelah berbuka puasa dan hingga waktu sahur.

Nikmatnya minum manis seperti es buah atau sirup saat berbuka puasa memang tak ada duanya. Namun, hindari sebisa mungkin. 

Konsumsi sup, yoghurt, dan susu, buah-buahan dan sayuran bisa membantu mengganti kehilangan air sepanjang hari.

2 dari 4 halaman

3. Pastikan Tubuh Mendapatkan Nutrisi Lengkap Selama Ramadhan

Setelah berpuasa seharian penuh, pastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Menurut Amaneddine, kunci utamanya adalah makan makanan yang seimbang.

Untuk memulai berbuka, disarankan untuk minum air dan makan kurma. Ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Untuk hidangan utama saat berbuka, selain sayuran, sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat.

"Karbohidrat mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat yang memberikan tubuh energi setelah berpuasa," ujar Amaneddine.

Hidangan utama juga harus mengandung sumber protein seperti ikan, ayam, daging tanpa lemak, yogurt, telur, dan keju.

"Setelah berpuasa selama berjam-jam, protein membantu menjaga otot karena mengandung berbagai asam amino yang penting untuk menjaga dan membangun massa otot," dia menambahkan.

Jangan takut untuk menambahkan sumber lemak sehat. Sedikit lemak penting untuk makanan yang seimbang dan sehat.

3 dari 4 halaman

4. Lakukan Aktivitas Fisik Meski Sedang Puasa di Bulan Ramadhan

Berolahraga atau aktivitas fisik apapun sangat disarankan dan dapat membantu orang yang berpuasa menjaga gaya hidup sehat.

Sinjer menyarankan untuk berolahraga dua jam setelah berbuka puasa.

Sementara, Amaneddine mengatakan bahwa jalan cepat atau lari juga bisa jadi opsi baik saat puasa.

"Untuk menghindari merasa lelah, saya menyarankan agar latihan ringan selama jam-jam siang, seperti jalan cepat. Lakukan latihan intensitas lebih tinggi hingga setelah berbuka puasa," kata Amaneddine kepada Al Arabiya English.

"Salah satu pertimbangan utama saat berolahraga selama Ramadan adalah bagaimana tubuh Anda merasa dalam keadaan berpuasa. Jadi, lakukan apa yang membuat Anda merasa lebih baik dan jangan memaksakan tubuh Anda untuk berolahraga pada waktu tertentu," tambahnya.

4 dari 4 halaman

5. Tetap Realistis Saat Sedang Puasa Ramadhan

Bagi beberapa orang, Ramadhan bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan resolusi seperti menurunkan berat badan atau menghilangkan kebiasaan tidak sehat.

Namun, Anda harus menjaga tujuan agar tetap realistis dan tidak menetapkan harapan terlalu tinggi yang tidak akan tercapai selama periode ini.

Perubahan gaya hidup harus dilakukan dalam jangka panjang dan tidak boleh dibatasi pada periode tertentu.

"Yang perlu Anda fokuskan adalah perubahan yang dapat Anda teruskan bahkan setelah Ramadan berakhir," kata Sinjer.

Sinjer mengatakan bahwa menurunkan berat badan selama Ramadhan harus dilakukan dengan bijaksana karena bisa sulit setelah bulan suci berakhir.

"Jangan membatasi makanan sahur atau hanya membatasi diri dari makanan. Percayalah, Anda akan kehilangan otot dan air. Setelah Ramadan berakhir, Anda akan mendapatkan kembali seluruh berat badan dan terkadang berisiko mendapatkan lebih banyak berat badan," katanya.

Alih-alih berharap terlalu tinggi, Sinjer menyarankan untuk memanfaatkan bulan ini untuk membersihkan dan mendetoksifikasi tubuh.