Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti menyebutkan bahwa diet Mediterania dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan harapan hidup.
Studi terbaru menghubungkan penurunan tingkat penyakit kardiovaskular, demensia, dan kanker dengan diet Mediterania, sebagaimana dikutip dari Medical News Today.
Baca Juga
Penelitian tidak hanya menunjukkan bahwa diet ini mengurangi penyakit kardiovaskular, tetapi juga dapat bermanfaat bagi kognisi, mengurangi risiko diabetes, mengurangi risiko beberapa jenis kanker, dan meringankan gejala multiple sclerosis (pengerasan jaringan).
Advertisement
Merujuk pada Kebiasaan Makan Orang-orang di Sekitar Laut Mediterania
Diet Mediterania merupakan istilah umum yang merujuk pada diet berdasarkan kebiasaan makan orang-orang yang tinggal di sekitar Laut Mediterania. Unsur utama dalam menerapkan diet Mediterania adalah memperbanyak buah dan sayuran segar, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan.
Menurut American Heart Association, yang merekomendasikan jenis diet ini untuk kesehatan jantung, fitur utamanya antara lain asupan tinggi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard AS menambahkan rekomendasi ini dengan menekankan pentingnya lemak sehat yaitu minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berminyak.
Diet ini menyarankan agar orang hanya makan daging merah sesekali. Mereka bisa mendapat protein dari ikan atau makanan laut, setidaknya dua kali sepekan.
Makan unggas, telur, dan produk susu dalam jumlah kecil dianjurkan hampir setiap hari.
Para peneliti menambahkan bahwa pola makan yang sehat juga harus dibarengi dengan aktivitas fisik yang menyenangkan.
Alasan Diet Mediterania Sehat
Diet mediterania telah lama dikaitkan dengan manfaat kesehatan jantung. Studi Seven Countries menunjukkan bahwa pola makan di Mediterania dan di Jepang pada 1960-an berkaitan dengan rendahnya tingkat penyakit jantung koroner dan semua penyebab kematian.
Sejak saat itu, diketahui bahwa diet Mediterania tidak hanya baik untuk jantung. Diet ini juga bisa mengurangi risiko banyak masalah kesehatan lainnya.
Ditandai dengan Asupan Nutrisi yang Sehat
Rekan peneliti Trinity College di Irlandia, Eamon Laird, mengatakan bahwa diet Mediterania ditandai dengan asupan nutrisi yang sehat
“Diet Mediterania ditandai dengan buah dan sayuran yang tinggi, serat yang tinggi, lemak baik yang tinggi, asupan ikan dan daging yang moderat, makanan olahan dan makanan manis dalam jumlah rendah,” kata Laird.
Menurut Laird, komponen makanan ini memberikan serat dalam jumlah tinggi, lemak baik, antioksidan, polifenol, vitamin dan mineral — kolin, vitamin C, potasium, vitamin B, vitamin D dari ikan, dll.
Advertisement
Menekan Risiko CVD
Dapat Menekan Risiko CVD
Banyak penelitian telah menyelidiki efek diet Mediterania terhadap risiko penyakit kardiovaskular (CVD).
Sebuah meta-analisis dari beberapa penelitian menemukan bahwa dengan mengikuti diet Mediterania, wanita dapat mengurangi risiko CVD sebesar 24%, dan risiko kematian dari penyebab apapun sebesar 23%.
Risiko Demensia Lebih Rendah
Banyak bukti bahwa diet dapat meningkatkan fungsi kognitif. Studi yang menggunakan data Biobank Inggris melaporkan bahwa individu yang melakukan diet Mediterania memiliki risiko demensia hingga 23% lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Studi tersebut menggunakan data dari lebih dari 60.000 orang.
Para peneliti menyimpulkan bahwa diet Mediterania dapat menurunkan risiko demensia, bahkan pada mereka yang memiliki kecenderungan genetik.
Peneliti juga menemukan bahwa diet ini mengurangi risiko beberapa jenis kanker dan meningkatkan kemanjuran beberapa perawatan kanker.