Sukses

Hal Sederhana nan Sulit untuk Jaga Kesehatan Anak, Larang Keluarga yang Sakit Cium Peluk Saat Lebaran

Tidak mencium dan memeluk anak saat sakit ketika berjumpa di Lebaran nanti bisa bantu jaga kondisi kesehatannya.

Liputan6.com, Jakarta Saat momentum Lebaran, rasa rindu terkadang menggebu-gebu. Sanak saudara yang lama tak bertemu tak jarang menghampiri anak dan memberikan peluk hingga cium.

Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Hari Wahyu Nugroho, SpA(K), M.Kes pun mengingatkan agar memeluk dan mencium anak sebaiknya dihindari jika Anda tengah berada dalam kondisi yang tidak sehat.

"Namanya lebaran kan semuanya salaman, semuanya cium pipi kanan cium pipi kiri, nanti diumumkan saja bagi keluarga yang sedang sakit, mohon untuk enggak cium-cium anaknya dulu. Enggak salim-salim anaknya dulu," ujar Hari saat media briefing bersama IDAI, Selasa (4/4/2023).

Pasalnya, kegiatan cium dan peluk ketika Anda sedang sakit berisiko menularkan virusnya pada si kecil. Apalagi jika anak baru saja melewati perjalanan jauh saat mudik, imunitas tubuhnya mungkin saja tengah menurun.

Menurut Hari, menahan diri untuk tidak memeluk dan mencium anak kecil saat anak sedang memang nampak sederhana. Namun, akan sangat memengaruhi kondisi kesehatan anak.

"Ini hal-hal sederhana tetapi sangat memengaruhi nanti di tingkat kesehatan anak-anak kita," kata Hari.

Usahakan Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Selain itu, Hari mengungkapkan bahwa menghindari sumber penularan dari orang-orang yang sakit juga bisa dilakukan dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.

"Kalau kita naik kendaraan umum, kedua kalau kita di tempat wisata pada saat di tujuan mudik kita, yang mau saya ingatkan kembali bagaimana protokol kesehatan selama kita di COVID-19. Tetap gunakan masker, menjaga jarak," ujar Hari.

2 dari 4 halaman

Jaga Kebersihan Saat Mudik Demi Kesehatan Anak

Lebih lanjut Hari menjelaskan bahwa usai hal di atas dilakukan, hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan masalah kebersihan lingkungan. Mengingat saat mudik, lingkungan yang dihadapi anak merupakan lingkungan baru.

"Lingkungan pada saat mudik kan baru, di luar rumah, mungkin anak-anak kita butuh penyesuaian. Mungkin ada beberapa lingkungan karena biasa di rumah pakai AC udaranya lebih kering, begitu sampai di kampung halaman tidak ada ac udaranya lebih lembab. Ini juga harus diantisipasi," ujar Hari.

"Kemudian lingkungan lainnya, mohon maaf kadang kala seringkali banyak di kampung halaman kita yang belum memiliki wc. Ini kemudian akan memengaruhi kualitas air. Seringkali kemudian menimbulkan gangguan pencernaan."

Sehingga, Hari menyarankan untuk tetaplah menjaga kebersihan tersebut. Termasuk dengan tak lupa mencuci tangan setiap kali hendak mengonsumsi makanan.

3 dari 4 halaman

Jaga Kondisi Anak Agar Tak Sakit karena Mudik

Dalam kesempatan yang sama, Hari menyarankan agar persiapan mudik dilakukan dengan sebaik-baiknya. persiapan bisa dimulai dengan mengatur jadwal makan dan tidur anak. Serta, persiapan untuk bekal selama di perjalanan.

"Persiapan terutama untuk bagaimana mengatur jadwal makan dan jadwal tidurnya, agar selama perjalanan anaknya bisa tetap fit. Kemudian persiapan perbekalannya. Entah itu perbekalan berupa makanan, pakaian, dan lain-lain," kata Hari.

Menurut Hari, banyak pertanyaan terkait bagaimana cara menjaga kondisi kesehatan anak agar tidak mudah terserang batuk, pilek, demam, diare, dan lainnya. Mengingat mulai dari perjalanan hingga tiba pada lokasi mudik, risiko selalu ada.

Hari pun menjelaskan bahwa masyarakat bisa belajar dari pandemi COVID-19.

"Kita sudah banyak belajar dari COVID-19, sebenarnya tidak berbeda jauh dimana yang pertama yaitu meningkatkan imunitas anak-anak kita. Ada dua cara. Satu, nutrisi yang baik. Karbohidrat, protein, lemaknya benar-benar harus diberikan secara seimbang," ujar Hari.

4 dari 4 halaman

Jangan Lupakan Kualitas dan Kuantitas Tidur Anak

Selanjutnya, Hari mengungkapkan bahwa jika asupan anak telah dipersiapkan dengan baik, maka diharapkan imunitasnya juga bisa ikut berada dalam kondisi yang baik.

Hal lainnya yang tak kalah penting, menurut Hari, yang seringkali dilupakan oleh para orangtua adalah bagaimana kualitas dan kuantitas tidur anak.

"Tidur ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dari anak-anak kita. Kalau dalam perjalanan mudik sudah pasti kadang tidurnya terganggu, kemudian nanti di tempat tujuan juga begitu. Jam tidurnya berubah, jam tidurnya berkurang. Ini yang harus diperhatikan. Cegah jangan sampai terjadi," kata Hari.

"Biar bagaimana pun kalau misalnya asupan makanannya terganggu, kemudian tidurnya terganggu, imunitasnya akan menurun. Kalau imunitasnya menurun pasti juga akan mudah sakit," tambahnya.