Sukses

Sering Halu tentang Idola? Ini Manfaat Hubungan Parasosial Menurut Terapis

Terapis mengungkap, sering halu tentang idola atau memiliki hubungan parasosial juga memiliki manfaat.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi, khususnya internet, membuat banyak orang di era ini mudah merasa dekat dan terhubung dengan idola. Interaksi digital dengan idola dan sesama penggemar menjadikan sang idola seakan ‘mudah dijangkau’.

Hubungan penggemar dan idola ini disebut dengan hubungan parasosial, seperti melansir Very Well Mind. Hubungan parasosial adalah hubungan sepihak yang melibatkan pengguna media sosial dengan figur publik yang diidolakan.

Tak hanya untuk hubungan dengan artis, ini juga berlaku untuk siapa pun yang diidolakan tetapi belum pernah berinteraksi secara langsung di kehidupan nyata, mengutip seorang psikologis di Newport Healthcare, Don Grant.

Hubungan ini juga bisa terbentuk dengan mengagumi seseorang dari jauh, seperti profesor, politikus, pemuka agama, atau koneksi media sosial yang Anda ikuti atau terhubung tetapi belum pernah benar-benar bertemu di kehidupan nyata,” tutur Don.

Hubungan Parasosial Berbeda dengan Menjadi Fans Fanatik

Menurut seorang terapis di Evergreen Therapy, Erin Rayburn, hubungan ini sebatas personifikasi. Oleh sebab itu, ia mengungkap bahwa hubungan parasosial berbeda dengan menjadi fans fanatik.

"Hubungan parasosial lebih bersifat imajinasi atau fantasi, tetapi orang umumnya tidak bertindak atau berperilaku apa pun terhadap idolanya tersebut,” tambahnya kepada Men’s Health pada 7 Oktober 2022 lalu.

Erin menyebutkan, jika tidak berlebihan, hubungan parasosial sebenarnya sehat dan memiliki manfaat untuk penggemar.

2 dari 4 halaman

Hubungan Parasosial Mengatasi Kesepian dan Membantu Memotivasi

Don mengungkap, hubungan parasosial dapat membantu orang mengatasi rasa kesepian dan kebutuhan akan interaksi sosial.

Selain itu, hubungan ini dapat memotivasi penggemar untuk hal-hal positif. Misalnya, ia mulai meniru gaya hidup sehat seorang artis, belajar dengan lebih giat di sekolah karena idolanya berprestasi, dan lain-lain.

Hubungan Parasosial Membantu Terhubung dengan Komunitas

Tak hanya itu, menurut Don, hubungan ini dapat membantu penggemar terhubung dengan komunitas sesama penggemar. Dengan begitu, hubungan ini dapat menambah teman dan interaksi yang sehat.

“Hubungan parasosial dapat memberikan cara sederhana untuk terhubung dengan orang lain atau merasa menjadi bagian dari komunitas, seperti dengan adanya grup forum secara daring,” ia menambahkan.

Lebih lanjut, hubungan ini dapat memungkinkan orang untuk membentuk hubungan tanpa takut ditolak. Sebab, tertarik dengan tokoh yang sama dapat membentuk ikatan di kehidupan nyata dengan lebih mudah. Hal ini mengingat sebelumnya tak semudah itu untuk langsung berteman dengan orang asing.

3 dari 4 halaman

Hubungan Parasosial Bantu Menemukan Identitas Diri

Sebuah penelitian dari Wellesley College, Amerika Serikat menunjukkan bahwa hubungan parasosial dapat membantu anak muda memahami identitas mereka, melihat diri mereka lebih positif, dan memperluas kesadaran sosial. 

Studi tersebut juga melaporkan, fungsi positif hubungan parasosial menjadi lebih signifikan selama Covid-19, tepatnya ketika orang merasa terisolasi dan kesepian. Hal ini lantaran hubungan di kehidupan nyata banyak yang terputus, sehingga penggunaan media sosial lebih intens.

Ketika Hubungan Parasosial Menjadi Tak Sehat

Sayangnya, hubungan parasosial dapat dengan cepat menjadi tidak sehat. Perasaan ini bisa menjadi obsesif, serta menyita banyak waktu dan energi dari kehidupan nyata, mengutip Don.

“Hubungan parasosial dapat mengganggu hubungan kehidupan nyata seseorang atau kehidupan sehari-hari, terutama jika itu menggantikan interaksi dan hubungan kehidupan nyata,” lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Tanda Hubungan Parasosial Butuh Bantuan Terapis

Menurut Don, hubungan parasosial biasanya tidak berbahaya. Namun, diperlukan konsultasi dengan terapis jika hubungan parasosial menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut.

  • Lebih memilih hubungan parasosial daripada hubungan di kehidupan nyata.
  • Berhenti menciptakan hubungan kehidupan nyata yang baru.
  • Mencari kepuasan dalam hubungan parasosial saja.
  • Membawa hubungan ke tahap yang tidak realistis atau berbahaya, seperti menguntit.
  • Menggunakan semua energi mental pada hubungan parasosial.

Erin membeberkan, dengan terapi, orang dapat memahami cara atau alasan fantasi hubungan parasosial dapat menenangkan emosi mereka.

Jika seseorang yang Anda kenal memiliki hubungan parasosial dan tampak mengganggu kehidupan mereka, menyebabkan kecanduan, atau mengarahkan mereka ke perilaku negatif, cobalah berbicara dengan mereka. Cukup berbelas kasih dan mendukung, serta hindari menghakimi mereka.