Sukses

Sering Tiba-Tiba Lupa Mau Melakukan Apa? Mungkin Kamu Terkena Doorway Effect

Sering tiba-tiba lupa mau melakukan apa? Ini disebut doorway effect. Saat melewati pintu, otak kita bisa melupakan hal-hal yang baru saja dipikirkan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu masuk ke ruangan dengan niat mau melakukan sesuatu, tetapi tiba-tiba lupa apa yang mau dilakukan? Peristiwa ini disebut doorway effect.

Saat melewati pintu, otak kita bisa melupakan hal-hal yang baru saja dipikirkan sebelumnya.

Seorang peneliti di University of Notre Dame, Gabriel Radvansky, mengatakan bahwa dunia merupakan aliran informasi yang bersifat kontinu. Namun, kita memecah pengalaman tersebut menjadi peristiwa-peristiwa kecil.

Ketika kita beralih dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya, otak kita memusatkan perhatian pada peristiwa baru atau pembaruan peristiwa (event updating).

Hal ini dilakukan dengan menghilangkan informasi yang tidak relevan. Akibatnya, kita bisa lupa ketika beralih dari satu hal ke hal lain.

Melewati sebuah pintu adalah waktu untuk membersihkan model peristiwa mental. Saat berada di ruangan yang baru, pengalaman sebelumnya mungkin tidak terlalu penting lagi.

Terjadi Karena Lingkungan Berubah

Psikolog Tom Stafford mengatakan bahwa doorway effect terjadi karena lingkungan fisik dan mental kita berubah saat berpindah tempat.

Doorway effect terjadi karena kita mengubah lingkungan fisik dan mental, berpindah ke ruangan yang berbeda dan memikirkan hal-hal yang berbeda,” kata Stafford kepada BBC.

“Tujuan yang kamu miliki, yang mungkin hanya satu dari banyak hal yang sedang dikerjakan, bisa saja dilupakan ketika konteks berubah,” tambahnya.

2 dari 4 halaman

Mode Peristiwa

Dalam Well + Good, Radvansky memberi contoh sederhana. Ketika pindah dari kamar tidur ke dapur untuk mengambil air minum, kita sering lupa apa yang mau dilakukan begitu masuk ke dapur.

Dalam kasus ini, kamar tidur adalah model peristiwa satu. Sedangkan, dapur adalah model peristiwa lainnya.

Radvansky menjelaskan, model-model tersebut memiliki elemen yang sama. Inilah alasan mengapa kita lupa.

"Karena model-model ini memiliki elemen yang sama, mereka bersaing dalam ingatan dan mengakibatkan lupa, meskipun kedua ingatan tersebut menunjuk pada informasi yang sama," kata Radvansky.

Radvansky menyebut tindakan melewati ke ruangan baru sebagai batas peristiwa (event boundary).

3 dari 4 halaman

Tidak Berbahaya, Justru Berarti Baik

Doorway effect memang terkadang menjengkelkan. Namun, sebenarnya ini menunjukkan bahwa otak berfungsi dengan baik.

Jika tidak ada efek ini, otak akan terus memikirkan dan memperhatikan hal-hal yang tidak relevan dengan situasi saat ini.

Jadi, tidak perlu khawatir bahwa pikiran kita beralih dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya dan lupa apa yang terjadi sebelumnya. Hal ini berguna untuk membantu membersihkan pikiran dari informasi yang tidak relevan.

Doorway effect lazim dialami oleh semua orang. Akan tetapi, jika kamu mengalami hal ini terlalu sering, bisa jadi kondisi ini pertanda munculnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan ingatan.

4 dari 4 halaman

Tips Atasi Doorway Effect

Efek ini memang tidak bisa dihilangkan. Namun, ada tips yang bisa membantu mencegah peristiwa ini terjadi. Salah satunya adalah membawa suatu barang saat pergi ke ruangan baru. Ini dapat membantu mengingatkan tujuan kita.

Jika doorway effect tetap terjadi, ada trik sederhana yang bisa membantu mengingat kembali ingatan.

"Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan adalah kembali ke ruangan di mana kita awalnya menetapkan tujuan," jelas Radvansky.

"Mungkin ada sesuatu di ruangan awal yang dapat membantu kamu mengingat apa yang harus dilakukan," tambahnya.

Terlalu malas untuk berjalan kembali ke ruangan lain? Tak perlu bergerak secara fisik, kamu cukup memikirkan kembali apa yang sedang kamu lakukan sebelumnya.

Trik ini dapat membantu kamu mengingat semuanya tanpa harus melewati pintu kembali.