Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan mudik menuju kampung halaman yang menempuh ratusan kilometer perlu persiapan yang harus matang. Terlebih, bagi penderita gangguan irama jantung atau aritmia.
Apa saja yang harus disiapkan agar mudik tetap aman dan nyaman selama di perjalanan bagi orang dengan penyakit jantung termasuk gangguan irama jantung?Â
Baca Juga
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan Ignatius Yansen Ng dari Eka Hospital BSD mengungkapkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan pasien aritmia sebelum pergi mudik.
Advertisement
Pertama, pastikan pasien gangguan irama jantung jangan pergi sendirian. Ignatius menuturkan penyakit jantung bisa dikendalikan secara mandiri dengan rutin mengonsumsi obat dan tetap menjaga pola makan, namun ini tidak menutup kemungkinan permasalahan jantung bisa terjadi pada saat bepergian mudik Lebaran.Â
"Maka dari itu, pastikan pendamping yang menemaninya memahami pertolongan pertama seperti Teknik Bantuan Hidup Dasar dan pertolongan lainnya, seperti untuk penderita aritmia, terutama takikardia atau gangguan irama jantung mencapai lebih dari 100 detak per menit," tutur Ignatius.
Kedua, hindari sahur dan berbuka puasa dengan minuman mengandung kafein dan soda. Dua minuman dengan kandungan tersebut dapat mengganggu siklus tidur.
"Pasien akan kekurangan istirahat dan lebih rentan untuk mengalami penumpukan lemak, serta rasa stres yang bisa menjadi pemicu penyakit jantung," kata Ignatius dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Kamis (13/4/2023).
Â
Bila Gangguan Irama Jantung Muncul
Lalu, bila terjadi gangguan aritmia, maka pendamping pasien bisa melakukan beberapa cara untuk pemulihan. Seperti membantu korban agar batuk berkali-kali dengan menyuruh korban menarik nafas dalam dan mencoba batuk sekeras mungkin.
"Pancing reflek muntah dengan memasukan jari ke ujung dalam mulut korban. Menaruh benda dingin ke atas wajah korban, memijat pembuluh darah di leher korban, hingga melakukan vagal reflex, yaitu dengan menutup mulut dan hidung korban dan meminta dia untuk mengejan selama beberapa waktu dan diakhiri dengan berbaring dengan posisi kaki terangkat ke atas," tutur Ignatius.
Â
Â
Advertisement
Siapkan Makan dan Minum Dari Rumah
Ketiga, yaitu menyiapkan menu sahur dan berbuka puasa sendiri dari rumah yang cukup selama perjalanan. Menyediakan menu makanan sendiri lebih baik daripada membeli makanan dan minuman yang ditemukan di luar.
Dengan membawa makanan dari rumah, lebih aman bagi kesehatan pasien jantung. Selain itu, menu makanan yang disiapkan dari rumah juga akan lebih praktis untuk dikonsumsi. Jika tidak memungkinkan, pilihlah makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan rendah lemak selama perjalanan.
Pastikan Konsumsi Obat
Keempat, pasien gangguan jantung juga tidak boleh untuk melewatkan konsumsi obat. Sebab, obat memiliki pengaruh yang cukup penting dalam menjaga kesehatan jantung, sehingga pastikan untuk tidak melewatkan dan memiliki jumlah obat yang cukup selama masa mudik.
Â
Â
Jangan Terlalu Lelah
Â
Kelima, Ignatius juga mewajibkan, penderita jantung untuk mendapatkan istirahat yang cukup selama perjalanan mudik. Sebab seperti diketahui, mudik bisa menjadi aktivitas yang cukup menguras energi, sehingga gunakan waktu dengan bijak selama di perjalanan.
Passtikan pasien jantung tetap dapatkan tidur serta asupan makanan yang cukup untuk menjaga stamina, serta mengelola stres selama perjalanan.Â
 "Jika bepergian dengan mobil atau motor pribadi, luangkan waktu untuk istirahat di malam hari untuk menghindari kelelahan yang berlebihan," ujarnya.
Terakhir, Ignatius pun menyarankan, sebelum berangkat mudik, pasien ada baiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.Â
"Setiap orang memiliki kondisi serta gejala yang berbeda-beda, oleh karena itu untuk mendapatkan informasi menyeluruh tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum dan pada saat mudik, membutuhkan konsultasi dengan dokter," katanya.
Advertisement